Sunday, April 13, 2008
Organisasi INNA-K pada tanggal 29 maret 2008 mengadakan Musyarah Cabang (MUSCAB) anggota INNA di Kuwait untuk melakukan pemilihan ketua INNA-K periode 2008 - 2010. Melalui MUSCAB, Tim Unit Khusus (sebut saja Dewan Formatur) dan Dewan Pertimbangan Organisasi serta perwakilan beberapa anggota INNA-K dari setiap region yang berada di Kuwait telah mengambil keputusan dan memberikan tanggung jawab kepada Sdr. Dudih Hidayat, AMd. Kep. sebagai ketua INNA-K periode 2008 - 2010.

Eko Priyanto, AMd. Kep dan Dudih Hidayat, AMd. Kep
Berita ini langsung tersebar keberbagai region di Kuwait diantara kalangan Perawat, sehingga ucapan selamat berdatangan baik secara langsung via telephone maupun SMS. Pelaporan secara singkat Dewan Formatur kepada INNA Pusat di Jakarta pun direspon cepat oleh kepengurusan pusat dengan memberikan ucapan selamat di situs resmi PPNI atau INNA Jakarta mewakilkan Ibu Prof. Achir Yani S. Hamid, M.N., D.N.Sc sebagai President of PPNI/INNA Central Board.
BrAvo INNA-K! Selamat terhadap ketua terpilih dari kami, Semoga mampu menjalankan tanggung jawabnya dengan baik dan benar. Tetap mengedepankan profesi keperawatan dan mensejahterakan serta meningkatkan kompetensi para anggota INNA-K. Jalankan tugas untuk menjadi lebih baik lagi dengan sistem management yang transparansi.

Berita ini langsung tersebar keberbagai region di Kuwait diantara kalangan Perawat, sehingga ucapan selamat berdatangan baik secara langsung via telephone maupun SMS. Pelaporan secara singkat Dewan Formatur kepada INNA Pusat di Jakarta pun direspon cepat oleh kepengurusan pusat dengan memberikan ucapan selamat di situs resmi PPNI atau INNA Jakarta mewakilkan Ibu Prof. Achir Yani S. Hamid, M.N., D.N.Sc sebagai President of PPNI/INNA Central Board.
BrAvo INNA-K! Selamat terhadap ketua terpilih dari kami, Semoga mampu menjalankan tanggung jawabnya dengan baik dan benar. Tetap mengedepankan profesi keperawatan dan mensejahterakan serta meningkatkan kompetensi para anggota INNA-K. Jalankan tugas untuk menjadi lebih baik lagi dengan sistem management yang transparansi.
Bagi temen-temen yang mau ikutan E-Learning UNPAD, ini ada Tips Menghadapi Tes Potensi Akademik:
Sesudah tidak berhasil – rasanya sih; perasaan tidak berdaya itu bener-bener nggak enak ya – menghadapi Tes Potensi Akademik (TPA) hari Kamis (28/02) lalu, gw beranikan diri untuk menyusun beberapa tips untuk menghadapinya. Paling nggak buat nanti kalo ngadepin tes ini lagi, gw bisa baca sendiri daftar ini.
• Soal-soal TPA tidak dirancang untuk dijawab semuanya. Kita ambil soal matematika dasarnya sebagai contoh. 90 soal, 60 menit. Berarti 1 soal 40 detik. Orang jenius macam apa yang bisa ngerjain setiap soal dalam 40 detik? Baca soalnya aja udah 20 detik sendiri. Jadi, strateginya adalah dalam 20 detik membaca soal itu kita sudah tentukan, soal ini gampang atau tidak. Kalo susah, ya tinggal aja, kerjain yang lain. TPA itu soalnya 250 biji, jadi jangan kuatir kehabisan soal.
• Kerjakan soal yang mudah terlebih dahulu. Ini mungkin trik kuno, tapi beneran harus dipraktekkan. Biasanya yang di depan-depan itu lebih susah dan lebih makan waktu, jadi coba mulai dari bagian belakang.
• Beli buku-buku TPA ,tapi untuk bisa membayangkan soal TPA yang sesungguhnya, kalikan kesulitannya tiga kali. OTO Bappenas memang nggak kira-kira bikin soalnya.
• Untuk menaklukkan soal-soal bahasa Indonesia, sering-sering baca kolom-kolom di koran. You know, those on the editorial pages. Soal-soal bacaan/wacananya kebanyakan diambil dari sana. Kalo nemu kata-kata yang aneh, segera konsultasikan dengan kamus Bahasa Indonesia.
• Coba ingat beberapa istilah kunci di bidang statistik. Ini keluar di beberapa nomor pertanyaan Bahasa Indonesia. Misalnya: variansi,simpangan baku, dan semacamnya.
• Sisakan waktu untuk “nembak”. Jelas. Lihat butir nomor satu. Nggak ada nilai minus kok.