<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d2107064986175153332\x26blogName\x3dIndonesian+National+Nurses+Associatio...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://inna-k.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttps://inna-k.blogspot.com/\x26vt\x3d-3270315149446403483', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Indonesian National Nurses Association in Kuwait (INNA-K)


Sambutan Ketua INNA-K Periode 2012 - 2017
Selamat datang di website Indonesian National Nurses Association in Kuwait (INNA-K).
INNA-K terbentuk pada tanggal 11 Mei 2006 dengan kepengurusan yang tersebar di beberapa region negara Kuwait. Persatuan Perawat Indonesia di Kuwait sebelumnya telah terhimpun dalam satu wadah organisasi yang bernama APIK (Assosiasi Perawat Indonesia di Kuwait) sejak tahun 1994, Berdasarkan musyawarah bersama yang dihadiri oleh kepengurusan organisasi periode 2006 - 2008 dan perwakilan anggota dari masing-masing region, Maka APIK berganti dengan nama INNA-K.

Website ini dibentuk dengan tujuan sebagai media informasi dan komunikasi melalui berbagi informasi dan berkomunikasi sesama Perawat tentang profile Perawat, Keperawatan dan Kesehatan dengan komunitas Keperawatan dan masyarakat luas, baik dalam lingkup Kuwait maupun International. Semoga kunjungan Anda bermanfaat dan dapat mengkomunikasikan informasi yang didapat pada rekan sejawat maupun masyarakat luas nantinya.

Atas nama Ketua Organisasi INNA/PPNI cabang Kuwait periode 2012 - 2017, Saya mengucapkan terima kasih atas kunjungannya. Website ini jauh dari kesempurnaannya, saran dan komentar Anda untuk kesempurnaannya merupakan kontribusi yang berharga bagi kami. Website ini adalah milik kita bersama, untuk itu diharapkan kepada Anda untuk membantu menyebarluaskan website ini kepada rekan sejawat dan masyarakat luas. Selamat bertugas! Semoga menjadi amal ibadah kita semua.

    Hormat Kami,

    Zulkifli Abdullah Usin, SKM
Saturday, May 30, 2009
Mahasiswa Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Univeristas Indonesia pada hari Rabu, 27 Mei 2009 melakukan kunjungan untuk audiensi ke DPR RI. Kunjungan yang ditujukan langsung ke Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) itu diikuti oleh 32 orang dari kelas Kekhususan Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan.

Rombongan datang di Gedung DPR RI sekitar pukul 12.30 WIB langsung menuju Gedung Nusantara I lantai 3, lokasi dimana Ruang Pleno FPKS berada. Rombongan diterima langsung oleh staf dari FPKS, sementara Zuber Safawi yang sedianya akan menemui rombongan masih mengikuti sidang Paripurna DPR.

Audiensi kemudian dimulai tepat pukul 13.00 setelah rombongan melakukan sholat Dhuhur dan makan siang, dipimpin langsung oleh Zuber Safawi, SHI, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) periode 2004-2009 yang kini terpilih lagi untuk periode 2009-2014 yang duduk dalam Komisi IX yang membidangi salah satunya tentang Kesehatan.

Acara dimulai dan dipimpin langsung oleh Zuber, diawali dengan perkenalan dari tim FPKS dan rombongan diwakili oleh Edy Wuryanto, sekretaris PPBI Jawa Tengah, kemudian dialnjutkan diskusi dan dialog. Audiensi dilakukan dalam rangka mengikuti dan menyalurkan aspirasi terkait perkembangan pengesahan RUU Keperawatan yang sudah masuk di Prolegnas (Program Legislasi Nasional) dengan urutan ke-26 pada prioritas tahun 2009.

Menurut Zuber sekarang ini komisi IX sedang menggodok 4 RUU terkait kesehatan yg tak kalah pentingnya dengan RUU Keperawatan. Diantaranya adalah RUU tentang Kesehatan, RUU tentang Rumah Sakit, RUU tentang Kependudukan, dan RUU tentang Psikotropika. RUU itu telah lebih lama digodok dan menjadi prioritas oleh Komisi IX, sementara RUU Keperawatan baru intensif di godok di Komisi ini pada pertengahan tahun 2008. Isu Kesra kadang sering menjadi isu belakangan setelah ekonomi dan politik yang menjadi prioritas pembahasan di anggota DPR.

Oleh karena itu RUU Keperawatan walaupun sudah masuk Prolegnas menurut Zuber akan kalah prioritas dengan RUU lain yang ada di Komisi IX, hal ini dikarenakan berbagai faktor diantaranya adalah adanya masa transisi pergantian anggota dewan pada bulan Oktober, ditambah perubahan komposisi Komisi IX yang tinggal 8 orang yang kembali menjadi anggota Dewan untuk periode mendatang.

Namun Zuber akan terus memperjuangankan tersahkannya RUU Keperawatan itu pada tahun ini melalui Komisi dia di Komisi IX maupun melalui FPKS. Kalaupun tidak sampai tersahkan beliau sendiri mentargetkan minimal terbentuk Panitia Khusus (Pansus) atau Kelompok Kerja (Pokja) untuk mengawal pengesahan RUU Keperawatan ini di DPR RI. Disampaikan juga bahwa jika sampai tahun 2009 belum disahkan, maka akan diusahakan ada pasal-pasal pokok yang menjadi landasan untuk penyusunan UU Keperawatan yang disisipkan pada UU tentang Kesehatan.

Menurut Zuber dengan berlakunya AFTA (Asia Free Trade Area) dan ditandatanganinya Mutual Recognition Agreements (MRA) oleh presiden maka keberadaan UU Keperawatan sangat urgent untuk menjadi payung hukum pengelolaan tenaga keperawatan di Indonesia dan dari luar negeri yang masuk ke Indonesia.

Kesepakatan yang akan berlaku sejak tanggal 1 Januari 2010 itu memaksa Indonesia harus memiliki Konsil Keperawatan yang akan mengatur registrasi, lisensi, dan sertifikasi seluruh tenaga keperawatan yang bekerja di Indonesia baik dari dalam negeri sendiri maupun perawat dari luar negeri yang akan bekerja di Indonesia. Namun karena RUU Keperawatan ini belum disahkan maka keberadaaan Konsil Keperawatan Indonesia belum dapat diwujudkan.

Selain itu Zuber juga menyatakan bahwa keberadaan UU Keperawatan ini sangat penting untuk melindungi tenaga keperawatan Indonesia dan keselamatan pasien yang menjadi mitra langsung para perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan. Termasuk juga terkait pengaturan peluang kerja dan kesejahteraab perawat Indonesia. Karena dengan adanya UU Keperawatan dan kelengkapan pelaksanaannya, maka seluruh kompetensi tenaga keperawatan akan dapat distandarisasi, diregistrasi, diberi lisensi dan serfitikasi.

Selanjutnya Zuber juga memaparkan bahwa pengguliran isu tentang RUU Keperawatan ini tergolong terlambat. Masyarakat Umum, Pemerintah dan Anggota DPR pun khususnya Komisi IX merasa terkejut. Kenapa isu itu baru sekarang dimunculkan saat terjadi aksi simpatik perawat Indonesia di Gedung DPR/MPR RI saat Hari Perawat Sedunia pada tanggal 12 Mei 2008. Dimana masa jabatan anggota dewan yang tinggal 1 tahun lagi.

Zuber juga menyampaikan telah dan sedang melakukan lobi-lobi dengan berbagai stakeholder termasuk PPNI yang menjadi motor pada pengawalan pengesahan RUU ini. FPKS menyatakan telah melakukan serangkaian kegiatan agar RUU Keperawatan menjadi prioritas, oleh karena itu agar tidak berbelit jika melalui jalur formal dari pemerintah, maka diusahakan RUU ini harus menjadi inisiatif DPR.

FPKS menyatakan telah melakukan advokasi mengingat pentingnya RUU ini agar digodok tidak melalui fraksi atau komisi melainkan melalui Badan Legislasi (Baleg) DPR, dan akhirnya ditindaklanjuti oleh pimpinan DPR untuk langsung diteruskan ke Baleg DPR.

Zuber juga mengapresiasi tentang beberapa kasus yang menimpa perawat setelah terbitnya UU Praktek Kedokteran, beliau menyampaikan tentang salah satu pentingnya UU Keperawatan ini adalah pada kasus perlindungan pada tindakan medis yang dilakukan oleh perawat di daerah pelosok dan terpencil yang tidak ada tenaga dokter dengan alasan darurat.

Di akhir audiensi Zuber memberikan dorongan dan harapan pada seluruh komunitas perawat Indonesia, baik dari PPNI, Rumah sakit da berbagai stake holder keperawatan termasuk juga Instansi pendidikan keperawatan harus bekerja ekstra keras untuk mengawal RUU Keperawatan ini. Mengingat begitu rumit dan panjangnya proses penggodokan dan pengesahan sebuah RUU di DPR RI.

Menurut beliau sebuah RUU dapat diajukan melalui beberapa jalur. Diantarnya dari masyarakat melalui beberapa anggota dewan langsung, ke komisi, fraksi, atau alat kelengkapan dewan yang lain. Atau RUU diusulkan langsung oleh pemerintah.

Perkembangan RUU Keperawatan selama ini tidak mendapat support penuh dari pemerintah dalam hal ini adalah Departemen Kesehatan, sehingga progresivitasnya mengalami stagnan. Sehingga perlu dilakukan terobosan baru yaitu melalui inisiatif DPR langsung atau melalui Badan Legislasi DPR.

Terkait masalah tersebut Zuber memberikan beberapa alternatif pemecahan masalah pada proses pengawalan RUU itu:
  1. Aksi Simpatik
  2. Pengawalan Isu dan Tren RUU Keperawatan di Media Massa dan Elektronik dengan melakukan penerbitan dan kegiatan ilmiah (press release, artikel, seminar, workshop, dll)
  3. Lobi-lobi Politik ke berbagai Stakeholder khususnya Departemen Kesehatan
  4. Penokohan Tokoh Keperawatan secara kontinu dan berkesinambungan

Kegiatan-kegiatan dimaksudkan untuk menghangatkan isu tentang UU keperawatan di kalangan publik. Selanjutnya Zuber juga menyarankan agar ada tokoh-tokoh perawat yang terjun pada tataran politik praktis sebagai politisi untuk melakukan proses pengawalan pada profesi perawat itu sendiri, karena beliau menyampaikan bahwa tidak ada kehidupan bernegara dan bermasyarakat itu yang terlepas dari urusan politik sekecil apapun itu.

Staf ahli Zuber Safawi yang hadir pada audiensi tersebut juga menyampaikan bahwa salah satu stakeholder terkait selain Departemen Kesehatan adalah Departemen Tenaga Kerja, hal ini karena kebutuhan tenaga profesional perawat juga menjadi area dari Depnaker, sehingga perlu ada pengawalan juga.

Sebagai kasus kebutuhan tenaga perawat di Jepang yang masih belum memadai termasuk masalah kompetensi dan sertifikasi, karena selama ini tenaga kerja yang dikirim ke luar negeri kebanyakan adalah tenaga non profesional yaitu tenaga kerja perusahaan atau bahkan TKI dan TKW yang menjadi pembantu rumah tangga.



Ditulis oleh:
Sukihananto, S.Kep, Ns. Mahasiswa Pascasarjana Fak. Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Email: sukihananto@yahoo.com, CP: 08562897290

Labels: ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 12:38 PM | 0 comments ShareThis
Thursday, May 28, 2009
Indonesia dengan penduduknya yang terbilang padat dan sebagai negara ke-3 dalam hal kepadatan populasi di dunia, tentu saja banyak memiliki permasalahan dalam hal sosial ekonomi. Sejak jaman Pemerintahan Orde Baru bahkan sampai saat ini masih banyak pengangguran di Indonesia.

Hal ini tentu saja salah satu faktor kesulitan untuk mencapai target Indonesia menjadi negara maju, dimana kemiskinan masih dapat kita temukan dimana-mana. Pengangguran bukanlah faktor yang disebabkan kurangnya tingkat pendidikan di Indonesia, Banyak rakyat Indonesia yang mengenyam bangku sekolahan ataupun perkuliahan, Namun lowongan kerja yang sebagai lahan bagi mereka merupakan faktor besar yang harus menjadi Perhatian pihak Pemerintah.

Selanjutnya adalah kompensasi kerja berupa gaji masih dianggap tidak memadai, sehingga membuat seseorang tetap bertahan dan memilih menunggu kesempatan kerja lainnya. Demikian ini adalah orang-orang yang tentu saja merasa telah menyelesaikan proses pendidikan sampai tingkat tinggi dengan biaya yang cukup besar namun kesulitan mencari pekerjaan yang sesuai baik gaji maupun pengetahuan yang mereka miliki.


Kita ambil saja sebagai contoh kecil di Bidang Keperawatan. Di berbagai daerah Indonesia saat ini banyak berkembang sekolah Keperawatan, baik swasta maupun Pemerintah. Tentu saja telah atau akan menghasilkan Perawat yang segera akan mencari pekerjaan sesuai bidangnya.

Saat ini banyak lulusan Perawat yang masih saja menganggur, mereka bukan saja tidak mendapatkan kesempatan bekerja di Pemerintah Indonesia tetapi di sektor swastapun mereka kesulitan untuk mencari pekerjaan.

Tidak heran diberbagai daerah seperti Jawa tengah dan Jawa timur yang konon merupakan daerah berkembang dangan pendapatan daerah yang memberikan sumbangan besar kepada pembangunan bangsa, masih ditemukan beberapa tenaga Perawat harus rela bekerja dengan menerima penghasilan jauh dari nilai Upah Minimum Regional (UMR).

Ini merupakan sebuah keterpurukan bagi mereka untuk mencapai kehidupan sejahtera dibidang ekonomi dengan pendapatan yang ada.

Bahkan ironisnya ada beberapa Perawat yang tidak ingin menyandang gelar "Pengangguran" dimana mereka berharap sebagai "Tenaga Honorer" dapat diprioritaskan menjadi pegawai negeri sipil (PNS), justru membayar pihak Rumah sakit ataupun Puskesmas setiap bulannya dengan kisaran Rp.75 ribu - Rp.200 ribu per bulan.

Sangat menyakitkan! Bukannya mereka mendapatkan gaji sesuai nilai UMR, bahkan tenaga dan keterampilan mereka tidak dihargai dengan pemberian uang honor. Sebaliknya mereka yang harus mengeluarkan uang untuk pihak tempat dimana mereka bekerja tersebut.

Mungkin ini adalah oknum yang mencari kesempatan didalam kesempitan, disaat seseorang butuh pekerjaan untuk penghidupan yang layak justru memiliki kewajiban pembayaran kepada mereka.

Profesi perawat yang dimata masyarakat cukup mulia ternyata tidak sama dengan upah atau gaji yang mereka terima. Dengan upah yang kebanyakan dibawah UMR para perawat tersebut menjalani hari-harinya. Padahal biaya yang mereka keluarkan untuk mengikuti pendidikan Perawat tidaklah sedikit, Sangat tidak sebanding dengan gaji yang mereka peroleh.

Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan, bagaimana mungkin perawat dapat dengan maksimal merawat pasien yang sakit jika kesejahteraan mereka saja tidak diperhatikan.


Permasalahan ini adalah salah satu contoh tantangan bagi pihak Pemerintah untuk mewujudkan kesempatan kerja yang seluas-luasnya bagi rakyat Indonesia, khususnya Perawat sebagai tenaga professional yang berhubungan langsung kepada manusia dalam upaya meningkatkan target Indonesia sehat 2011.


Sent by : firman_pertama@yahoo.com

Labels:


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 12:23 AM | 0 comments ShareThis
Sunday, May 24, 2009
SUKSES itu sederhana, SUKSES tidak ada hubungannya dengan menjadi kaya raya, SUKSES itu tidak serumit/serahasia seperti kata Robert Kiyosaki/Tung Desem Waringin, SUKSES itu tidak perlu dikejar, SUKSES adalah ANDA! Karena keSUKSESan terbesar ada pada
diri Anda sendiri...

Bagaimana Anda tercipta dari pertarungan jutaan sperma untuk membuahi satu ovum, itu adalah SUKSES pertama Anda! Bagaimana Anda bisa lahir dengan anggota tubuh yang sempurna tanpa cacat, itulah keSUKSESan Anda yang kedua...

Ketika Anda ke sekolah, bahkan bisa menikmati studi D3 di saat setiap menit ada 10 siswa yang drop out karena tidak mampu bayar SPP, itulah SUKSES Anda yang ketiga...

Ketika Anda bisa bekerja di perusahaan di bilangan segitiga emas, di saat 46 juta orang lainnya menjadi pengangguran, itulah keSUKSESan Anda yang keempat...

Ketika Anda masih bisa makan tiga kali sehari, di saat ada tiga juta orang yang mati kelaparan setiap bulannya, itulah keSUKSESan Anda yang kelima...

SUKSES terjadi setiap hari, dan Anda tidak pernah menyadarinya...

Saya sangat tersentuh ketika menonton film "Click!" yang dibintangi oleh Adam Sandler, "family comes first," begitu kata terakhirnya kepada anaknya sebelum ia meninggal...

Begitu sibuknya Adam Sandler dalam mengejar keSUKSESan, Ia sampai tidak sempat meluangkan waktu untuk anak-istrinya, bahkan tidak sempat menghadiri pemakaman ayahnya, keluarganya berantakan, istrinya yang cantik menceraikannya, dan anaknya tidak mengenal siapa ayahnya...

SUKSES selalu dibiaskan oleh penulis buku laris supaya bukunya bisa terus-menerus menjadi best seller dengan membuat keSUKSESan, menjadi suatu hal yang rumit dan sukar diperoleh... .

SUKSES tidak melulu soal harta, rumah mewah, mobil sport, jam Rolex, pensiun muda, menjadi pengusaha, punya kolam renang/helikopter, punya istri cantik seperti Donald Trump, resort mewah di Karibia, dan sebagainya.

Tapi buat saya pribadi yang bisa hidup dengan sangat berkecukupan, saya rasa SUKSES memiliki arti yang berbeda...

SUKSES adalah mencintai dan bangga terhadap diri Anda sendiri, mengerjakan apa yang Anda sukai kapan saja dan di mana saja...

SUKSES sejati adalah hidup dengan penuh syukur atas segala rahmat Tuhan, SUKSES sejati adalah menikmati dan bersyukur atas setiap detik kehidupan Anda. Pada saat Anda gembira, Anda gembira sepenuhnya. Pada saat Anda sedih, Anda sedih sepenuhnya, setelah itu Anda harus bersiap lagi menghadapi episode yang baru.

SUKSES sejati adalah hidup benar di jalan Allah, hidup baik, tidak munafik, tidak menipu, apalagi scam, saleh, dan selalu rendah hati.

SUKSES itu tidak lagi menginginkan kekayaan ketimbang kemiskinan, tidak lagi menginginkan kesembuhan ketimbang sakit.

SUKSES sejati adalah bisa menerima sepenuhnya kelebihan, keadaan, dan kekurangan Anda apa adanya dengan penuh syukur.

Saya berani berbicara seperti ini, karena hidup yang saya alami adalah seperti roda pedati. Ketika masih mahasiswa, hidup saya begitu nelangsa cuma mampu makan nasi warteg satu kali sehari dengan menu nasi setengah + sayur gratis + tempe goreng. Tetapi ternyata nikmat makan di warteg kok sama saja bila dibandingkan ketika saya makan di restoran mewah di KUWAIT...

Saya pernah tidur di kolong langit, beralaskan tanah dan terpal, hujan kehujanan, panas kepanasan. Tetapi ternyata lelapnya saya tidur dulu kok bisa sama saja bila dibandingkan ketika saya tidur di hotel bintang 5 di DUBAI...

Saya dulu pulang-pergi ke sekolah naik sepeda sejauh 40 km, memakai baju yang lusuh, tas yang kotor, dan alat tulis seadanya. Datang ke sekolah selalu menjadi bahan tertawaan teman-teman, tetapi kok sama saja enaknya ketika saya duduk di depan menyetir HONDA ACCORD berangkat kerja, sama-sama sampai di tujuan ternyata...

Saya pernah diundang bos saya ke rumah barunya, untuk menikmati ruang auditoriumnya. Ada speaker untuk karaoke, ada tape untuk mendengarkan musik, ada home theater...

Dia bilang harga speaker Thiel-nya untuk mendengarkan musik saja harganya kalau di komper 400 juta rupiah, saya disuruh mendengarkan waktu beliau memutar musik jazz, memang enak sekali, suara dentingan gelas dan petikan bass-nya bisa terdengar jelas, tapi kok setengah jam di situ, saya bosan juga. Sama nikmatnya dengan mendengarkan musik di komputer sendiri, speakernya cuma seharga kd 8...

Pernahkah Anda Menyadari?

Anda sebenarnya tidak membeli suatu barang dengan uang. Uang hanyalah alat tukar. Anda sebenarnya membeli rumah dari waktu Anda.

Ya, Anda mungkin harus bekerja siang dan malam untuk membayar KPR selama 15 tahun atau membeli mobil/motor secara kredit selama tiga tahun.

Namun itu semua sebenarnya Anda dapatkan dari membarter waktu Anda sendiri, Anda menjual waktu Anda dari pagi hingga malam hari kepada penawar yang tertinggi, untuk mendapatkan uang agar bisa membeli makanan, membayar pulsa telepon dll...

Aset terbesar dalam hidup Anda bukanlah rumah atau mobil Anda, tetapi diri Anda sendiri.

Itu sebabnya mengapa orang pintar bisa digaji puluhan kali lipat daripada orang bodoh, karena semakin berharga diri Anda, semakin mahal orang mau membeli waktu Anda...

Itu sebabnya mengapa harga dua jam Robert Kiyosaki untuk berbicara di suatu seminar = 200 juta rupiah, atau harga 2 jam seminar Tung Desem Waringin mencapai 100 juta...

Itu sebabnya mengapa Nike berani membayar Tiger Woods dan Michael Jordan sebesar 200 juta dollar hanya untuk memakai produk Nike. Suatu produk menjadi mahal bukan karena merk-nya, namun karena produk tersebut dipakai oleh siapa...

Itu sebabnya bola basket bekas milik Michael Jordan bisa terjual 80 juta dollar, sedangkan bola basket bekas dengan merk yang sama bila dijual harganya justru turun...

Hidup ini lucu, kita seperti mengejar fatamorgana. Bila dilihat dari jauh, mungkin kita melihat air di kejauhan, namun ketika kita kejar dengan segenap tenaga dan akhirnya sampai di tujuan, yang kita lihat hanya pantulan sinar matahari saja...

Lucu, Benar-benar lucu bila setelah membaca tulisan di atas, Anda masih mengejar fatamorgana tersebut ketimbang menghabiskan waktu Anda yang sangat berharga untuk sungkem kepada orangtua yang begitu mencintai Anda, memeluk hangat istri Anda, mengatakan "I love you" kepada orang-orang yang Anda cintai: orang tua, istri, anak, dan sahabat-sahabat Anda.

Lakukanlah selagi Anda masih punya waktu, Selagi Anda masih sempat, Anda tidak akan pernah tahu kapan Anda akan meninggal, mungkin besok pagi, mungkin nanti malam, karena LIFE IS SO SHORT.

Luangkan lebih banyak waktu untuk melakukan hobi Anda, entah itu bermain bola, memancing, menonton bioskop, minum kopi, makan makanan favorit Anda, berkebun, bermain catur, atau berkaraoke.. .

Enjoy your life, because life is so short...


Sent By : khalid_mutairy@yahoo.com

Labels:


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 11:59 PM | 1 comments ShareThis
Tentara AS Jadi Orang Pertama yang Terjangkit H1N1 di Kuwait

Kuwait - Kasus virus H1N1 atau yang lebih dikenal dengan flu babi terus meluas dari tempat asalnya, Meksiko. Seorang tentara Amerika Serikat (AS) yang sedang bertugas di Kuwait pun ditetapkan menjadi korban pertama virus mematikan itu.

Virus dideteksi dalam segerombolan tentara yang tidak bisa ditentukan jumlahnya dalam perjalanannya melalui Kuwait. Beberapa akhirnya dikarantina di pangkalan militer untuk pengobatan dan beberapa telah meninggalkan Kuwait.

Tentara pertama kali ditetapkan terjangkit virus H1N1 di Gulf, tempat pengekspor minyak terbesar di dunia. Kuwait adalah pangkalan logistik bagi militer AS dalam mensuport pasukannya ke Irak.


"Tentara AS, yang nama dan umurnya tidak ditutupi tiba di Kuwait untuk transit. Mereka diuji dan diberikan pengobatan yang tepat," kata Wakil Menteri Kesehatan Ibrahim al-Abdulhadi kepada kantor berita KUNA seperti dilansir Reuters, Minggu (24/5/2009).

Dalam pernyataannya kepada KUNA, Keduataan AS mengatakan: "Kami menyadari bahwa kasus flu H1N1 telah ditetapkan sementara kepada personel pasukan militer AS yang ditugaskan ke luar negeri, termasuk tentara yang transit melalui pangkalan militer AS di Kuwait."

"Mereka tidak datang dengan kontak fisik dengan populasi di Kuwait," tambahnya.


Sumebr : detik.com

Labels: ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 12:01 AM | 0 comments ShareThis
Saturday, May 23, 2009
Semua orang akan setuju jika dikatakan menunggu adalah suatu kebosanan, menjenuhkan, bahkan menimbulkan kegelisahan dihati sehingga memunculkan pemikiran-pemikiran yang sifatnya negatif. Hanya sedikit orang yang mampu bersabar dan mengambilnya sebagai sebuah hikmah positif bagi dirinya.

Hal ini telah terjadi pada Perawat Indonesia yang konon telah lulus test User MOH Kuwait bulan November 2008 yang lalu. Tidak sedikit dari mereka yang coba mencari informasi langsung ke Kuwait, baik melalui E-mail organisasi INNA-K ataupun secara pribadi kirim SMS kebeberapa teman di Kuwait termasuk ke para Admin situs INNA Kuwait.

Intinya mereka menanyakan hal-hal yang menjadi kendala mengapa sampai saat ini mereka belum juga diberangkatkan. Sebagai informasi, sekitar 15 orang dari mereka adalah adik/kakak/istri ataupun suami dari teman-teman Perawat yang saat ini sudah bekerja di MOH Kuwait. Namun sepertinya secara keseluruhan mereka sebagai kandidat berangkat ke Kuwait memang tidak saling berkomunikasi, atau rasa gelisah dan titik jemu membuat mereka bertanya dan bertanya.

Seharusnya pihak PJTKI lah yang memiliki kewenangan untuk memberikan informasi kepastian, Namun kami yang berada di Kuwait akan sedikit memberikan gambaran inforrmasi baik berdasarkan pengalaman maupun info yang didapat langsung dari MOH Kuwait.

Dari tahun ke tahun pihak MOH Kuwait selalu mengadakan recruitment tenaga kesehatan ke berbagai negara, misalnya tenaga Dokter, Perawat, Laboratorium dan sebagainya. Indonesia adalah satu dari negara tujuan yang menjadi target mereka saat ini.

Hal tersebut sangat beralasan, Perawat Indonesia cukup memiliki keterampilan yang bagus dibandingkan Perawat dari negara lain dengan status pendidikan yang sama. Bahkan dibandingkan mereka yang S1 dari negara Philipina, Perawat Indonesia mampu bersaing dalam hal keterampilan kerja. Adapun kendala yang terkadang menjadi permasalahan adalah faktor bahasa Inggris.

Keterkaitan dalam banyaknya negara yang menjadi tujuan recruitment tersebut, tentu saja menyebabkan banyaknya data yang harus di olah atau di proses pihak MOH Kuwait. Proses administrasi atau yang dikenal sebagai formalitas bagi Perawat baru di MOH Kuwait berkisar 2 sampai 3 bulan, barulah secara resmi para Perawat dapat bergabung dan bekerja sebagai Staff Perawat MOH itu sendiri.

Sejak bulan januari 2009, Pihak MOH Kuwait memang memeiliki kesibukan dalam hal perekrutan dan mem-proses sejumlah besar Perawat baru yang berdatangan dari berbagai negara seperti Egypt, Somalia, Jordania, India dan terakhir awal bulan ini mereka baru saja menyelesaikan formalitas ADM sekitar 200 Perawat berasal dari Suria.

Hal tersebut belum lagi mencakup kesibukan mereka yang baru saja 2 bulan lalu mengadakan rekruitment lokal. Kabarnya dari lebih 2000 Perawat yang mengikuti test di MOH Kuwait, Hanya sekitar 500 orang saja yang terseleksi lulus test dan siap bergabung sebagai Staff Perawat MOH Kuwait.

Sehubungan dengan proses administrasi dan pengolahan data bagi Perawat yang berasal dari Indonesia, informasi yang didapat dari MOH Kuwait mengapa sampai saat ini mereka belum juga didatangkan adalah sebagai berikut ;
  1. Kandidat Perawat yang berasal dari Indonesia hampir keseluruhan file telah masuk dan sudah memasuki proses akhir, yaitu diterbitkannya visa panggilan.
  2. Selain adanya antrian panjang dari beberapa negara terdekat, MOH saat ini banyak mengalami perubahan Pejabat baru.
  3. Kuwait baru 1 minggu yang lalu menyelesaikan proses Pemilu 2009.
  4. Adanya beberapa file dari kandidat Perawat yang belum memenuhi standar yang diminta MOH dan pengiriman yang mengalami keterlambatan.
  5. Perawat Indonesia yang sudah berada di Kuwait saat ini menjadi target penyelesaian verifikasi.
  6. Adanya permasalahan yang terjadi pada kedua negara dalam hal pemberangkatan TKI yang sedang diproses.
Jadi beberapa alasan diatas merupakan kendala yang menyebabkan mengapa Perawat Indonesia belum juga diberangkatkan. Penantian panjang tanpa kepastian waktu tentu saja menimbulkan kegelisahan bagi Perawat Indonesia yang telah berstatus waiting list untuk terbang ke Kuwait, Namun percayalah bahwa semua itu ada hikmahnya.

-- // --


Organisasi INNA Kuwait tidak memiliki kewenangan untuk intervensi lebih jauh terhadap proses keberangkatan mereka, Negara Kuwait bukanlah Indonesia. Berbagai hal tentu saja sangat jauh berbeda. Hal tersebut bisa didengar dan lihat jika kita sudah berada di Kuwait tentunya.

Perawat Indonesia dan termasuk Paramedik Indonesia yang sudah bekerja di Kuwait saat ini, semuanya memiliki pengalaman yang sama, penantian panjang dan kegelisahan yang berkisar 6 bulan bahkan 1 tahun baru mendapatkan visa dan diterbangkan ke Kuwait.

Beberapa diantara mereka selama proses menunggu telah memutuskan beberapa hal menyangkut masa depannya, seperti menikah, diterima PNS, menjadi karyawan tetap perusahaan besar di Indonesia, hanya sebagian kecil yang beralih kenegara lain yang nyatanya hal yang sama pun terjadi menunggu dan menungu.

Banyak teman Perawat di Kuwait yang berstatus PNS, tetapi mereka mendapatkan kesempatan bekerja hanya 2 - 3 tahun di Kuwait karena berstatus cuti menjalani perkuliahan dan sebagainya. Rumah sakit swasta di Indonesia memberikan gaji minim dibandingkan kerja di Kuwait. Mereka yang sudah terlanjur kerja disana memutuskan tetap berangkat ke Kuwait. Kecuali yang terlanjur bekerja di perusahaan pertambangan yang konon memilki penghasilan >10 juta rupiah, maka wajar mereka memutuskan cancel keberangkatannya.

Sedangkan sebagian lagi dari mereka memutuskan untuk menikah, lalu menunda kehamilan setelah itu cuti tahun pertama baru memperoleh kehamilan. Hal ini tidak menjadi masalah, kelahiran bisa di Indonesia ataupun di Kuwait tanpa mengganggu status bekerja sebagai Staff MOH.

Apabila kehamilan terjadi selama proses penantian panjang keberangkatan ke Kuwait, Maka berdasarkan pengalaman teman-teman yang sudah berada di Kuwait maka langkahnya adalah sebagai berikut : "Segera melaporkan kepihak PJTKI untuk dilakukannya peng-cancelan keberangkatan untuk di atur setelah proses kelahiran, Selanjutnya pihak PJTKI yang akan mengaturnya dan pihak MOH kembali akan me-re-call yang bersangkutan dengan visa baru".

Semoga artikel diatas sedikit memberikan informasi yang meredam kegelisahan teman-teman Perawat Indonesia yang masih dalam proses menunggu tersebut.

Kami sebagai pengelola situs INNA-K.org mewakili ketua dan pengurus INNA Kuwait serta seluruh Perawat Indonesia di Kuwait berdoa dan men-support untuk kesabaran atas penantian panjang yang dirasakan teman-teman sekalian yang sudah lulus test user MOH Kuwait.

Note :

Ambilah hikmah ini untuk hal yang positif ;
  • Jika Anda berstatus pengangguran, dapatkanlah pengalaman kerja meskipun hanya berstatus honor/gaji kecil
  • Jika merasa bahasa Inggris masih kurang baik, perdalam mengikuti khursus
  • Jika Anda mendapakan kesempatan PNS, Bisa jadi itu yang terbaik
  • Jika Anda ingin menikah, Mungkin jodoh sudah didepan mata
  • dan Jika Anda memutuskan hanya menunggu dan menunggu, Maka bersabarlah. Jalan keberangkatan sudah dalam proses.



Admin INNA-K.org

Labels: ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 10:52 AM | 0 comments ShareThis
Friday, May 22, 2009
Lembaga Advokasi Konsumen Muslim Indonesia dan Rabhitah Haji Indonesia meragukan kehalalan vaksin meningitis yang diwajibkan bagi seluruh jemaah haji Indonesia. Pasalnya, vaksin tersebut dicurigai mengandung enzim babi, yang jelas haram bagi kaum Muslim.

"Kita memang mempertanyakan soal vaksin ini pada pemerintah, apalagi pemerintah, Majelis Ulama Indonesia dan BP POM sendiri juga belum mengeluarkan pernyataan yang tegas tentang kehalalan atau tidaknya vaksin meningitis tersebut," ujar Asad Nugroho dari Advokasi Konsumen Muslim Indonesia di Jakarta, Jumat (22/5).

Menurut Asad, pemerintah seharusnya mengeluarkan pernyataan, atau segera meneliti kebenaran atau kesalahan dari isu enzim babi di vaksin meningitis ini. Ketua Umum Rabithah Haji Indonesia Ade Marfuddin juga mengingatkan pemerintah yang seharusnya bisa memberikan perlindungan dan pelayanan bagi jemaah haji Indonesia.

"Perlindungan ini bukan hanya keselamatan jemaah haji, tetapi juga kandungan-kandungan yang tidak halal dari semua yang diberikan pemerintah dan masuk ke tubuh setiap jemaah haji," ujarnya. (Kompas.com)


Status Vaksin Meningitis akan Dibahas MUI

JAKARTA -- Status kehalalan vaksin meningitis (radang selaput otak) yang biasa digunakan jamaah haji dan umrah tampaknya tak bisa ditentukan pekan ini. Meski, anggota Majelis Permusyawaratan Kesehatan dan Syara' (MPKS) Departemen Kesehatan (Depkes), Prof Jurnalis Udin, mengatakan, status vaksin meningitis kemungkinan baru bisa ditentukan pada pekan depan.

"Pertemuan ini belum menemukan hasil. Tadi, hanya presentasi teknis. Kami belum bisa memutuskan," ujarnya kepada Republika seusai acara presentasi proses pembuatan vaksin meningitis yang dilakukan Glaxo Smith Kline, produsen vaksin meningitis, di gedung Depkes, Rabu (20/5). Pertemuan tertutup itu dihadiri oleh perwakilan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), LPPOM MUI, Komisi Fatwa MUI, Depag, serta MPKS.

Republika yang menunggu pertemuan itu tak mendapatkan informasi seputar hal tersebut. Rencananya, seperti diungkapkan anggota MPK, Prof Jurnalis Udin, pada berita Republika , Selasa (19/5), status kehalalan vaksin meningitis akan ditetapkan pada pekan ini. "Kami belum bisa kasih keputusan sekarang. Nanti, ada yang harus dibahas oleh MUI dulu. Mungkin, pekan depan baru bisa," paparnya.

Dihubungi secara terpisah, Direktur Eksekutif LPPOM MUI, Muhammad Nadratuzzaman Hosen, mengatakan, pihaknya belum bisa berkomentar soal status kehalalan vaksin meningitis buatan GSK itu. ''Hasil keputusan pertemuan dengan GSK itu nanti akan dibahas dalam rapat di MUI,'' ungkap Nadratuzzaman.

Menurut dia, dalam pertemuan dengan produsen vaksin meningitis itu, sudah tercapai kata sepakat. Sayangnya, Nadratuzzaman mengaku tak bisa menjelaskan kesepakatan apa saja yang telah dicapai dalam pertemuan itu. ''Saya diminta untuk tak memberi keterangan dulu. Masalah ini akan dibahas MUI.''

Vaksin meningitis menjadi perhatian serius umat Islam Indonesia setelah MUI dan LPPOM MUI Sumatra Selatan mengumumkan bahwa vaksin yang biasa disuntikkan kepada jamaah haji dan umrah itu mengandung enzim babi. Temuan itu, menurut LPPOM MUI Sumsel, diungkapkan melalui kajian ilmiah yang melibatkan pihak Universitas Sriwijaya Palembang.

Berbagai kalangan meminta vaksin meningitis yang mengandung enzim babi agar tak digunakan lagi. Pemerintah diminta mencari vaksin alternatif yang tak mengandung kandungan barang haram. Terungkapnya kandungan enzim babi dalam vaksin meningitis telah menyebabkan sebagian jamaah umrah resah. Bahkan, tak sedikit calon jamaah yang menolak untuk disuntik vaksin meningitis.

Depag dan Depkes telah meminta umat Islam agar tak resah. Kedua lembaga itu mengatakan, vaksin meningitis buatan GSK juga digunakan seluruh negara Muslim karena tak mengandung enzim babi, bahkan animal free . LPPOM MUI telah mengusulkan agar melakukan audit ke pabrik GSK secara langsung. Klaim sepihak produsen dinilai tak bisa dijadikan pegangan. she/hri. (Republika.co.id)

Labels: ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 10:42 AM | 0 comments ShareThis
Monday, May 18, 2009
Beberapa hari surfing di internet dengan keyword nasib Perawat Indonesia mendapatkan hasil seperti di bawah ini, Sebelumnya mohon maaf bila ada yang tidak berkenan dengan artikel ini …

"Persaingan Dalam Area Profesionalisme"

Mudah-mudahan Anda yang membaca tulisan ini tidak tersinggung dan mendiskreditkan Profesi Perawat. Apa yang saya ungkapkan dibawah ini hanyalah suatu bentuk kesedihan untuk masa depan Profesi Perawat khususnya Perawat Profesional (S1 Keperawatan).

Sejak issue yang muncul tentang pembentukan S1 Keperawatan sampai saat ini dimana jumlah lulusan S1 Keperawatan yang mencapai jumlah cukup banyak di seluruh Propinsi dari Sabang sampai Merauke, belum menunjukkan adanya perubahan yang signifikan terhadap kesejahteraan Perawat.

Suatu ketika saya ingin mengadakan penelitian kecil-kecilan di sebuah RS di Makassar, saat itu saya berdiri dihalaman Rumah Sakit (RS) tersebut dan mencoba memfokuskan melihat area parkir. di situ saya lihat ada beberapa area parkir yang masih kosong sementara ditempat lain kendaraan roda dua dan roda empat bercampur bagaikan sayur dipasar.

Saya jadi heran, kenapa lahan yang kosong itu tidak di gunakan sebagai tempat parkir? Saya mencoba bertanya kepada Petugas parkir, dan menurutnya itu adalah lahan parkir khusus DOKTER. Saya jadi heran.. silahkan anda menganalisa sendiri.

Kemudian saya melihat beberapa orang Perawat berpakaian putih-putih berlarian turun dari mikrolet menuju ke RS tersebut, Saat itu hujan turun sangat lebat sehingga pakaian putih-putih yang menjadi ciri khas Perawat yang mereka pakai menjadi basah dan agak kotor. Terlihat dari raut wajah mereka, nampaknya mereka sudah lama bekerja sebagai Perawat. Saya jadi bertanya-tanya, kemana gaji mereka? Kenapa tdak beli motor saja? atau beli mobil? atau memang tidak mampu sama sekali membeli satu diantaranya?

Beberapa menit kemudian, Tampak sebuah mobil mewah (kalau tidak salah mereknya KIA) memasuki pelataran RS dan memakirkan mobilnya di area parkir yang kosong tadi dan terlindungi oleh atap seng. kemudian dengan santai Si Empunya mobil keluar dengan santai tanpa takut terkena air hujan. Dari raut wajahnya terlihat masih sangat muda, Kemungkinan besar beliau baru sekitar 1 - 2 tahun bekerja sebagai seorang Dokter.

Ini jadi tanda tanya besar bagi saya.
  • PERAWAT = Angkutan umum.
  • DOKTER = Mobil pribadi.

Tentunya anda berfikir bahwa hal itu adalah suatu kewajaran karena gaji Dokter lebih besar dibandingkan Perawat. Ya, kenyataannya itu memang benar.

Sekarang coba kita lihat perbandingan waktu dinas Perawat VS Dokter:
  • Perawat –> Dinas Pagi:8 jam, Dinas Sore:8 jam, Dinas Malam: 8 jam. Jadi total jam kerja Perawat adalah 24 jam.
  • Dokter –> dari jam. 08.00-13.00

Mungkin itu belum bisa memberikan gambaran yang jelas. Nah sekarang coba kita lihat gambaran tentang tanggung jawab / tindakan di RS : Perawat: 90% sedankan Dokter : 10%

Saya coba memberikan beberapa gambaran pekerjaan perawat yang seharusnya dilakukan oleh dokter:
  1. Pasang Infus
  2. Pasang Kateter
  3. Injeksi
  4. Skin Traksi
  5. Pasang NGT
  6. Oksigenasi
  7. Hecting
  8. dan masih banyak yang lainnya lagi…

Untuk tindakan medis tersebut, ada biaya yang dialokasikan dari pembayaran pasien. Namun yang terjadi adalah entah di seluruh RS atau beberapa RS, yang menerima kompensasi tersebut adalah Dokter yang nota benenya bukan Dokter yang melakukan tindakan tersebut.

Hal ini jadi pertanyaan, konpensasi tersebut untuk Perawat atau Dokter??? (kasihan banget Perawat). Mau mengadu kemana?? Direktur RS nya siapa?? DOKTER, yang duduk di wakil rakyat?? di dominasi oleh DOKTER. Perawat ga kebagian donk...

Kalau dipikir-pikir, memang Perawat hari ini masih sangat mengenaskan, lebih buruk dari seekor keledai. Lebih parahnya lagi masih ada beberapa orang perawat yang menjilat di kaki dokter mengharapkan imbalan walau cuman sepeser, Makanya Perawat semakin di injak, di pelintir bahkan di ludahi oleh profesi lain karena kebodohannya.

Saya sendiri sebagai seorang Perawat, malah malu jika di panggil Perawat, karena Perawat hari ini sudah menempati posisi teratas untuk citra terburuknya. Ada juga yang dengan bangganya karena telah memiliki gelar NERS merasa dirinya sudah hebat, mendiskriminasikan Perawat D3. Padahal intinya kita sama, yaitu sama-sama Perawat. Hal tersebut terbukti bahwa di rumah sakit kita mempunyai nama panggilan yang sama yaitu "PERAWAT".

Sekarang saatnya kita semua saling merangkul tanpa memandang SPK, D3, D4, S1, S2, S3, bahkan profesor sekalipun. Kita semua sama, PERAWAT.

Saat ini sebaiknya kita sama-sama mendoakan agar UU Keperawatan dapat segera di syahkan agar terjadi perubahan yang kita harapkan sesuai dengan isi UU tersebut. Tanggal 12 Mei yang baru berlalu ini, mari kita jadikan sebagai langkah awal perjuangan kita yang hampir ambruk beberapa saat yang lalu. Kita perlu menyadari bahwa perjuangan tidak akan pernah berhasil tanpa adanya PERSATUAN…..!!!!!!!!


Sumber : Catatan Seorang Perawat.

Labels:


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 12:45 AM | 1 comments ShareThis
Thursday, May 14, 2009
Kini, tak perlu lagi susah-susah menghadiri seminar kesehatan hingga mesti repot bermacet ria di jalanan Jakarta. FlyFreeForHealth bersama Kompas.com secara rutin akan menyelenggarakan webinar alias internet seminar, di mana dokter-dokter ternama di dunia akan menjadi pembicara.

Topik-topiknya pun beragam, sesuai dengan dokter pembicara pada saat itu, di antaranya Perawatan mata, Bedah plastik, Pemeriksaan stroke, Pembentukan tubuh, Kesehatan reproduksi, Terapi oksigen, Pengobatan sakit kepala, Saraf, dan Rasa nyeri serta banyak lagi.


Pada bagian akhir webinar, para peserta webinar akan dapat berkonsultasi dan tanya jawab dengan dokter bersangkutan. Tertarik untuk ikut serta dan ingin mendapatkan undangannya?


Kirimkan alamat e-mail kamu melalui SMS ke +65 98 IREACH (+65 98 473224) dan kami akan langsung mengirimkan link undangannya melalui e-mail! Jangan lupa siapkan headset (speaker + microphone) agar dapat berbincang langsung dengan sang dokter via internet. "SEGERA, TEMPAT TERBATAS!"



Sumber : Kompas.com

Labels: ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 12:29 AM | 0 comments ShareThis
Wednesday, May 13, 2009
Nursing Board Indonesia (NBI) adalah otoritas berbasis profesi yang dibentuk oleh Pemerintan dan berkedudukan dibawah Departemen Kesehatan (Depkes) RI.

Nursing Board Indonesia memiliki kewenangan untuk membuat dan menjalankan seperangkat aturan yang diperuntukkan untuk meningkatkan nilai profesionalitas dan akuntabilitas praktik Perawat generalis maupun Perawat spesialis di Indonesia dan mancanegara.

Fungsi Nursing Board Indonesia (NBI) adalah:
  1. Untuk mengesahkan atau menolak permohonan aplikasi registrasi guna mendapatkan sertifikasi praktik Perawat generalis maupun sertifikasi praktik Perawat spesialis di Indonesia

  2. Untuk mengeluarkan sertifikat izin berpraktik bagi praktik Perawat generalis maupun praktik Perawat spesialis

  3. Untuk mengakreditasi :
    • Kursus-kursus di Indonesia yang terkait erat dengan proses registrasi praktik Perawat generalis maupun registrasi untuk praktik Perawat spesialis.
    • Kursus-kursus di Indonesia yang meningkatkan kualifikasi perawat dalam rangka memenuhi persyaratan bagi registrasi praktik Perawat generalis maupun praktik Perawat spesialis yang akan diikuti di NBI.
    • Institusi di Indonesia yang menawarkan beberapa jenis kursus yang bisa diikuti oleh Perawat generalis dan Perawat spesialis.

  4. Untuk mengatur standar pelatihan dan pendidikan bagi Perawat terdaftar [registered nurses] dan praktik Perawat spesialis.

  5. Untuk mengatur standar dan ruang lingkup praktik bagi Perawat terdaftar [registered nurses] dan praktik Perawat spesialis.

  6. Untuk mengatur norma dan etika profesional bagi Perawat terdaftar [registered nurses] dan praktik Perawat spesialis.

  7. Secara umum melaksanakan berbagai aktivitas seperti peraturan profesi, perkara dan hal lain yang diperlukan bagi pelaksanaan peraturan profesi di lapangan
Sahabat Perawat sekalian,

Registered Nurse adalah seorang Perawat yang telah menyelesaikan pendidikan Keperawatan dan berkompetensi untuk melakukan pelayanan keperawatan klinik yang dibuktikan dengan sertifikat Registered Nurse (RN) melalui proses akreditasi.

Hal ini tercantum dalam salah satu kesepakatan negara-negara anggota Asean pada perjanjian Mutual Recognition Arrangement (MRA) on Nursing Service yang ditandatangani di Cebu pada 8 Desember 2006, adalah menggunakan satu tanda dalam pertukaran dan pelatihan tenaga keperawatan yaitu Regestered Nurse (RN).

Selama ini Perawat-perawat Indonesia melakukan registerasi RN di luar negeri dan biaya-nya pun sangat mahal. Hal ini masih terjadi hingga kini karena di Indonesia masih belum memiliki lembaga yang berwenang melakukan sertifikasi registrasi RN tersebut, yaitu sebuah lembaga bentukan pemerintah dibawah Departemen Kesehatan yang boleh diberi nama Nursing Board Indonesia [NBI].

Akibat dari keengganan Pemerintah Indonesia dalam hal ini Depkes RI dalam membentuk Nursing Board ini, Perawat Indonesia akhirnya hanya menjadi 'Jago Kandang' yang 'Keok' dalam kiprahnya secara Internasional hanya karena Perawat Indonesia tidak memiliki selembar sertifikat RN saja.

Oleh karena itu, mari kita suarakan bersama, kita desak Pemerintah melalui Presiden RI 2009 - 2014 yang terpilih nanti agar segera merealisasikan lembaga registrasi RN di Indonesia. Mengapa harus diwujudkan, karena keberadaan lembaga registrasi RN tersebut akan membawa dampak positif bagi tenaga Perawat Indonesia yang akan bekerja di dalam maupun di luar negeri.

Sebagai bahan pertimbangan kita bahwa gaji Perawat dengan sertifikat RN di USA dan belahan bumi manapun pasti lebih tinggi dibanding yang tidak bersertifikat RN. Contohnya, RN di Amerika minimal 50 dollar per jam, bila tidak memiliki sertifikat RN maksimal 7-10 dollar per jam.

Hal ini dapat membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. Selain itu, lulusan Diploma III atau Sarjana Keperawatan yang memiliki sertifikat RN akan diakui dan diterima bekerja di lebih dari 100 negara di dunia.

Oleh karena itu, bila anda Perawat atau Pemerhati dunia Keperawatan, suarakan aspirasi anda dengan bergabung di group ini agar suara kita nyaring terdengar!

"1 JUTA PERAWAT MENUNTUT PRESIDEN RI 2009 - 2014 BENTUK NURSING BOARD DI INDONESIA"


Bangkit Perawat Indonesia,

Admins Group


Oleh : keiramumtaz@yahoo.com

Labels: ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 12:06 AM | 0 comments ShareThis
Tuesday, May 12, 2009
Tanggal 12 Mei 2009, ditetapkan sebagai hari Kebangkitan PERAWAT INDONESIA setelah tepat satu tahun memperjuangkan Undang-Undang Keperawatan yang selama ini terkesan tidak diperhatikan. Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia ( PP PPNI ) bersama Seluruh Pengurus di 33 provinsi, 392 Kab/kota dan lebih dari 2000 komisariat (tempat kerja) di seluruh Indonesia mulai hari ini 12 Mei 2009 mengadakan serangkaian kegiatan memperingati HARI KEBANGKITAN PERAWAT INDONESIA.

Hari Kebangkitan Perawat Indonesia juga menjadi momentum perawat Indonesia untuk mengingatkan kembali pada semua pihak akan pentingnya UU Keperawatan segera hadir di Indonesia dan membangun citra perawat lebih baik lagi di masyarakat melalui upaya perlindungan bagi masyarakat serta menghimpun semua potensi perawat Indonesia untuk besama-sama memperjuangkan Profesi Perawat.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang berdiri 17 Maret 1974, merupakan satu-satunya wadah profesi perawat di Indonesia dengan anggota lebih dari 500.000 perawat. PPNI memiliki 10 badan kelengkapan berupa Himpunan dan Ikatan perawat yang didalamnya merupakan komunitas profesional perawat sesuai dengan karakteristik dan keahlian serta keilmuannya. Dalam kiprahnya PPNI tetap konsisten berusaha mewujudkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia yang optimal.

Perawat sudah banyak berperan dalam pembangunan Kesehatan di Indonesia, namun peran perawat tersebut tidak pernah diperhatikan apalagi dihargai secara khusus sebagai bagian dari upaya nasional, perawat sangat dibutuhkan selagi ada masalah dalam pelayanan kesehatan tetapi sering ditinggalkan dalam penetapan kebijakan kesehatan baik local maupun nasional, perlindungan terhadap perawat yang melakukan pelayanan sangatlah lemah yang berarti juga lemahnya perlindungan pada masyarakat yang mendapat pelayanan perawat.

Tak terbantahkan dengan kedekatannya dengan masyarakat perawat telah melayani masyarakat sampai pada kondisi dan daerah yang paling perifer dengan segala keterbatasan namun pelayanan kesehatan tetap harus dilakukan, disisi lain perawat sering dianggap dan dituduh melanggar hukum dan tidak sedikit yang diciduk bahkan ditangkap. Perlakuan tidak adil terhadap perawat harus dihentikan agar perawat Indonesia dapat berkontribusi lebih banyak lagi untuk melayani masyarakat dengan tettap terjamin perlindungan dan kesejahteraannya.

Di kancah Internasional secara Individu Perawat Indonesia telah berupaya berkompetisi dengan perawat-perawat negara lain namun belum cukup mewakili bangsa kita untuk dapat disetarakan perkembangan profesi perawat dengan Negara lain karena sistem Keperawatan di Indonesia belum kokoh dan sistem kita tidak diakui oleh Negara lain karena tidak adanya UU Keperawatan yang menjamin adanya Konsil Keperawatan Indonesia sebagai Badan Autoregulatory .

Jawaban dari berbagai permasalahan diatas adalah disegerakannya pengesahan UU Keperawatan yang mengatur Sistem Keperawatan di Indonesia agar masyarakat dan perawat dilindungi serta adanya jaminan kesejahteraan dan kondusifitas dalam praktik.

Untuk itu pada hari kebangkitan Perawat Indonesia kali ini adalah momentum untuk menjaga semangat perjuangan seluruh perawat dan komponen keperawatan Indonesia untuk menyatukan hati dan langkah untuk mendorong DPR dan Pemerintah untuk memperhatikan Profesi Perawat yang telah lama termarginalkan agar mempunyai Undang-Undang Keperawatan di tahun 2009 yang saat ini telah berproses di DPR RI.

PPNI melalui Gerakan Nasional 12 Mei 2008 tahun lalu mendorong agar RUU Kep dapat diundangkan paling lambat tahun 2009 melalui inisiatif DPR RI. Proses RUU Keperawatan menjadi UU Keperawatan telah disepakati DPR untuk menjadi RUU Inisiatif DPR melalui Sidang Paripurna DPR RI tanggal 16 Desember 2008 telah diputuskan RUU Keperawatan masuk dalam Prolegnas tahun 2009 urutan ke 26 yang harus diundangkan di tahun 2009.

Jika tahun 2009 RUU tidak juga diundangkan, maka masyarakat dan perawat akan makin kesulitan untuk mendapatkan kepastian dan perlindungan hukum pelayanan kesehatannya. Disamping itu pada tanggal 1 Januari 2010 Mutual Recognition Arrange (MRA) perawat-perawat asing akan bebas masuk ke Indonesia. Sementara Indonesia sebagai tuan rumah belum memiliki pengaturan penapisan yang dapat melindungi masyarakat dan perawat Indonesia dan diakui, dan hal ini menjadikan Keperawtan di Indonesia jauh tertinggal dari Negara lainnya.

Disamping itu secara Internal PPNI berusaha membangun kebersamaan dalam pemahaman dan keoentingan terhadap adanya UU keperawatan dalam berbagai kegiatan, salah satu yang strategis adalah dengan mengembangkan media komunikasi Perawat dan masyarakat dalam bentuk Tabloid Ners yang akan terus mengkawal proses percepatan RUU keperawatan segera di undangkan.


Kontak Person :

Masfuri, SKp.MN
Ketua Panitia Hari Kebangkitan Perawat Indonesia 12 Mei 2009
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
HP. 081318965892.



Sumber : PPNI / INNA Pusat Jakarta.

Labels:


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 8:59 AM | 0 comments ShareThis
Sunday, May 10, 2009
Jakarta ( Berita ) : Menakertrans Erman Suparno meminta Plt Dirjen Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) I Gusti Made Arke untuk menindak perusahaan jasa TKI yang masih menempatkan TKI ke Kuwait dan Jordania.

“Saya sudah meminta Dirjen Binapenta untuk menindak tegas PJTKI yang masih menempatkan TKI ke Kuwait dan Jordania,” kata Erman seusai melantik pengurus Himpunan Seni Budaya Bangsa Indonesia (HISBI) di Jakarta, Rabu [06/05].

Erman beberapa waktu lalu sudah menyatakan penempatan TKI ke Kuwait dan Jordania ditutup karena berisiko tinggi bagi TKI. Dia mencontohkan di Jordania berlaku mekanisme pengurus visa di negara tujuan sehingga penempatan TKI tidak terkendali.

Pemerintah tidak bisa mengawasi TKI yang diberangkatkan ke Jordania dan banyak kasus TKI ditempatkan lagi ke negara lain, termasuk ke Palestina. Erman baru-baru ini ke Jordania untuk melihat dari dekat permasalahan yang dihadapi TKI di negara itu.

Sementara penempatan TKI ke Kuwait dihentikan karena tingginya angka TKI bermasalah di negara itu, yakni sekitar 400 setiap hari.

Kebijakan Depnakertrans untuk menempatkan TKI ke kedua negara tersebut mendapat respon dari Jordania. Di rencanakan akan ditandatangani MoU antara kedua negara tersebut di Bali di atas tanggal 20 Mei. Sementara Kuwait belum merespon permintaan Indonesia untuk membenahi penempatan TKI ke negara itu. “Selama belum ada perbaikan sistem penempatan maka kita tidak akan mengizinkan para TKI kita bekerja dengan risiko yang tinggi dan tanpa perlindungan,” kata Erman.

Menyinggung tentang asuransi, Erman mengatakan sistem perlindungan TKI akan diubah karena melalui konsorsium asuransi belum bisa memecahkan permasalahan TKI di negara tujuan penempatan.

Salah satu kendala adalah izin beroperasi perusahaan asuransi Indonesia di luar negeri, sementara UU Ketenagakerjaan mengamanatkan kewajiban melindungi TKI, salah satu melalui sistem asuransi.

“Jika dengan sistem asuransi maka terkendala pada orientasi perusahaan asuransi yang cenderung pada keuntungan sementara perlindungan pada TKI hampir sepenuhnya bersifat sosial,” kata Erman.

Oleh karena itu dia mengharapkan revisi terhadap UU Ketenagakerjaan dapat dilakukan dalam waktu dekat karena draf akademisnya juga sudah dipersiapkan.

Sementara kalangan perusahaan jasa TKI (PJTKI) mengharapkan organisasi PJTKI diberi wewenang untuk mengelola sendiri dana perlindungan TKI seperti yang beberapa tahun lalu pernah terjadi.

“Jika, kami diberi kepercayaan lagi maka kami akan melindungi sepenuhnya seperti yang pernah kami lakukan beberapa tahun lalu,” kata Rusdi Bahasuan, pelaku penempatan TKI dan mantan pengurus Yayasan Paramitra yang pernah mengelola dana perlindungan TKI.

Rusdi mengatakan perwakilan Indonesia saat itu, khususnya di negara teluk, memberi apresiasi pada kinerja Paramitra karena 97 persen permasalahan TKI di luar negeri diselesaikan.( ant )



Sumber : kompas.com, antara.co.id, beritasore.com, poskota.co.id

Labels: ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 5:21 PM | 0 comments ShareThis
Saturday, May 9, 2009
Pagi tadi pukul 10.00 waktu Kuwait seminar yang diselenggarakan INNA-K dalam rangka menyambut Nursing Day 2009 telah terlaksana dengan sukses, meskipun peserta yang hadir belum cukup memuaskan sesuai target yang diharapkan. Dari jumlah lebih dari 500 Perawat Indonesia di Kuwait, hanya sejumlah 50 orang yang mampu hadir dan meluangkan waktunya bergabung mengikuti seminar yang diadakan.

Hal ini cukup menimbulkan berbagai opini dikalangan Pengurus INNA-K, dengan acara gratis yang diselenggarakan masih saja keterlibatan para rekan-rekan Perawat sangat sulit untuk diharapkan. Apalagi jika program seminar tersebut ditarik bayaran, mungkin jumlah diatas tentunya berkurang.

Anyway, Suasana seminar cukup menggembirakan dengan adanya hal-hal yang disampaikan Tutor dr. Emad Abaidat Psi. secara praktek langsung dalam penjelasannya mengenai "Self Esteem". Satu persatu secara bergantian peserta seminar ditunjuk peran aktif memberikan informasi terhadap pengertian Self Esteem itu sendiri, hal ini dimaksudkan untuk menggali kembali atau me-refresh yang diyakininya telah disampaikan disaat proses perkuliahan.

Selain itu, Beliau juga men-support peserta seminar untuk berani berbicara (tentunya berbahasa Inggris) di depan khalayak ramai sehingga rasa percaya diri seseorang meningkat.

Selanjutnya Tutor Dr. Noora PHd menyampaikan topik “Nursing Profession to day and future related to Global Competency Required”, kami yakin bahwa banyak rekan Perawat Indonesia yang baru tahu jika beliau adalah seorang Perawat dari negara Malaysia dengan pengalaman kerja di United Kingdom.

Sama hal nya dengan Tutor pertama, Beliau juga mengajak peran aktif peserta seminar untuk menyampaikan ide dan menjawab pertanyaan yang beliau berikan. Materi kedua topik seminar tersebut akan segera kami Publikasikan pada postingan selanjutnya.

Seminar diakhiri pada pukul 12.30 siang setelah section tanya jawab selesai. Setelah break for prayer time, Tim Verifikasi Ijazah INNA-K menyampaikan perkembangan terakhir verifikasi di Higher Education sekitar 1 jam.

Dibawah ini dapat kami tampilkan beberapa photo yang telah kami terima dari panitia seminar tersebut, mungkin anda adalah satu diantaranya :







Labels: ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 7:57 PM | 0 comments ShareThis
Friday, May 8, 2009
Rasa anggur yang menyegarkan, membuatnya banyak diminati. Nyatanya buah itu juga dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi, lemah jantung dan masalah kulit.

Pada tahun 1870, Dr. John Harvey Kellog, memberikan resep anggur untuk berbagai penyakit. Untuk kesembuhan, dia hanya memberikan resep makan buah anggur dengan takaran tertentu.

Menurut The George Mateljan Foundation, anggur memiliki nilai gizi yang sangat luar biasa. Tiap 100 gram anggur paling tidak 25 komponen gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Kandungan mineral dalam anggur yang memiliki manfaat kesehatan bagi tubuh antara lain mangan. Zat itu sangat diperlukan tubuh dalam sintesis energi sehingga dapat membantu menjaga kestabilan gula dalam darah. Mangan juga diperlukan tubuh untuk metabolisme lemak dan pembentukan jaringan ikat dan tulang.


Anggur disebut mengandung karotenoid dan likopen yang tinggi. Kedua zat kimia tersebut dikenal luas akan kemampuannya menghambat berbagai penyakit tubuh. Kandungan antioksidan dalam anggur tersebut sudah diyakini kalangan luas sebagai pelindung sel dari radikal bebas penyebab penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, kanker, dan beberapa penyakit akibat penuaan.

Kandungan vitamin C, B6, K dan B1 dalam anggur juga tinggi dengan khasiat yang luar biasa bagi tubuh. Vitamin C buah anggur dapat meningkatkan imunitas dan penyembuhan luka. Kandungan B6 pada anggur juga sangat penting untuk otak agar dapat berfungsi normal.

Kulit anggur juga memiliki kandungan resveratrol yang merupakan sumber penting dari flavonoids, termasuk katekin, quercetin, prosianidin, dan antosianin.

Resveratrol ditemukan pada sebagian besar kulit buah anggur. Penelitian beberapa tahun terakhir menyimpulkan, resveratrol kemungkinan dapat membantu awet muda dan mencegah kanker.

Khasiat lain yang dimiliki anggur adalah untuk mengatasi kelelahan dan hipoglikemi karena kandungan gula alaminya yang sangat tinggi, terutama dalam bentuk glukosa dan fruktosa. Jus anggur dipercaya dapat mencegah dan membantu penyembuhan beberapa penyakit infeksi virus seperti influenza, polio dan herpes.

Selain itu, biji anggur juga diyakini mengandung mineral, seng dan mangan yang bermanfaat bagi tubuh.

Kini mengonsumsi anggur, tak perlu lagi membuang kulit dan bijinya untuk memperoleh manfaat maksimal. (cr1/berbagai sumber/rin)



Sumber : Republika Online (Kolom Kesehatan).

Labels:


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 11:48 PM | 0 comments ShareThis
Hari Perawat Internasional (International Nurses Day) yang diperingati pada tanggal 12 Mei 2009, perlu dijadikan momentum untuk meningkatkan citra Perawat Indonesia kepada masyarakat sekaligus mendorong perjuangan percepatan pembahasan Undang-Undang Keperawatan yang saat ini sudah berada di BALEG DPR-RI serta menjalin solidaritas antar Perawat dan pengabdian pada klien/masyarakat sebagaimana yang telah dilakukan sebelumnya melalui Gerakan Nasional Perawat Indonesia pada tanggal 12 Mei 2008.

Sehubungan dengan hal tersebut, bersama ini kami menginstruksikan kepada Pengurus PPNI Propinsi di seluruh Indonesia agar mengadakan kegiatan nasional yang bersifat menyeluruh dan bersama-sama dengan ketentuan sebagai berikut :

  1. Pada tanggal 12 Mei 2009, secara serentak mulai pukul 10:00 WIB seluruh Pengurus PPNI dari tingkat Propinsi (melibatkan PPNI Kabupaten/Kota dan Komisariat) mengadakan kegiatan sosial kesehatan pada masyarakat yang bersifat "friendly and caring" seperti pemeriksaan tekanan darah gratis, pemeriksaan gula darah gratis, dan lain-lain, di tempat umum dan ramai (misal: terminal, bandara, stasiun kereta, mal-mal dan lain-lain).
  2. Membagikan bunga di ruas-ruas jalan Pusat Kota di tiap-tiap Propinsi/daerah.
  3. Mengadakan Audiensi dan Advokasi pada Pemerintah Daerah dan/atau DPRD agar mendukung UU Keperawatan dan Kebijakan yang berpihak pada Perawat.
  4. Tetap menyuarakan kepentingan/urgensi disahkannya UU Keperawatan di tahun 2009 dalam berbagai media publikasi dan kegiatan seperti seminar, pemasangan spanduk, baleho, poster, dan lain-lain.
  5. Kegiatan diupayakan untuk diliput oleh media massa sesuai kemampuan.
  6. Tema kegiatan sesuai dengan ICN dan Perjuangan PPNI "Urgensi Undang-Undang Keperawaran, Delivering Quality, Serving Community, Nurses Leading Care Innovation".

Demikianlah instruksi ini disampaikan agar dapat dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.


Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Ketua Umum,


Prof. Achir Yani S. Hamid, DNSc




Sumber : PPNI Pusat Jakarta

Labels: ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 11:24 PM | 0 comments ShareThis
Wednesday, May 6, 2009
Era globalisasi mengharuskan tenaga kesehatan berbenah diri. Peluang dan tantangan yang menghadang harus diterobos (breakthrough ) dengan peningkatan mutu dan profesionalisme tenaga kesehatan Indonesia yang hanya dapat dicapai bila tenaga kesehatan Indonesia dalam melakukan pelayanannya sesuai dengan Standar Profesinya.

Standar Profesi sebagai acuan oleh tenaga kesehatan merupakan persyaratan yang mutlak harus dimiliki. Mengukur kemampuan tenaga kesehatan dapat diketahui dari standar profesi yang harus dipatuhi terlebih lagi apabila dalam penyusunan standar profesi tersebut disusun setelah mengadakan bedah buku dengan profesi yang sama dari negara lain yang berstandar internasional.

Profesi Kesehatan di Indonesia diharuskan memiliki standar profesi sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah no 32 tahun 1996 pasal21 dan 22 menyatakan bahwa setiap tenaga kesehatan dalam melaksanakan profesinya berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan standar profesi itu harus ditetapkan oleh Menteri.

Puspronakes LN (Pusat Pemberdayaan Profesi dan Tenaka Keshatan Luar Negeri) sesuai dengan salah satu dari Tupoksinya yaitu Pemberdayaan Profesi telah memfasilitasi 10 Organisasi Profesi untuk menyusun standar profesi mulai dari 2002 - 2006 dan telah ditetapkan oleh menteri Kesehatan.

Ke 10 standar Profesi tersebut adalah:
  1. Profesi Bidan
  2. Sanitarian
  3. Ahli Laboratorium Kesehatan
  4. Rekam Medis
  5. Perawat Gigi
  6. Tekniker Gigi
  7. Gizi
  8. Radiologi
  9. Elektro medik
  10. Fisioteraspis.
Pada tahun 2007 sedang berlangsung proses penyusunan standar profesi untuk Profesi Tenaga kesehatan Teknik Wicara , Ahli Madya Farmasi, Okupasi Terapi dan Refraksionist Optisien, Perawat dan Perawat Anaesthesi.

Pada tahun 2008 direncanakan penyusunan standar Profesi akan difasilitasi oleh Puspropnakes untuk profesi kesehatan Teknik Tranfusi, Teknik Instalasi Medik, Ahli Kesehatan Masyarakat dan Kimia Klinik Indonesia.

Dengan ditetapkannya standar profesi oleh Menteri Kesehatan, maka uji kompetensi untuk setiap jenis tenaga kesehatan dapat dilaksanakan sehingga kualitas tenaga kesehatan sama baik di seluruh Indonesia.



Sumber : Puspronakes.

Labels: ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 2:47 PM | 0 comments ShareThis
Tuesday, May 5, 2009
Dalam rangka menyambut Nursing Day, INNA-Kuwait berencana untuk mengadakan seminar yang bertopik "Self Esteem" dan "Nursing Profession today and future related to Global Competency Required". Seminar ini Insya Allah akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 Mei 2009.


Diundang sebagai pembicara pada acar tersebut yaitu : Mr. Emad Abaidat Psi (Psycholog of Psychological Medicine Hospital) dan Dr. Noora PHd (Dosen ilmu keperawatan di Nursing Departement Kuwait University).

Adapun acara akan diselenggarakan di Aula Embassy Indonesia - Kuwait, akan dimulai pukul 8.30 pagi. Acara ini diharapkan dapat berlangsung menarik karena selain menampilkan Narasumber yang berkompeten, Topik yang dibawakan akan sangat berguna bagi pengembangan diri Perawat. Khususnya dalam rangka pengembangan kompetensi secara Internasional.

Meskipun seminar ini secara khusus berkaitan dengan Perawat, namun acara ini terbuka untuk umum. Jadi tidak menutup kemungkinan bagi kalangan umum atau masyarakat luas yang berkeinginan hadir dapat turut serta meramaikan acara tersebut.


Kami beritahukan bahwa pada minggu yang lalu sudah dibentuk kepanitiaan sebagai pelaksana seminar ini, yang menjadi ketua panitia adalah Zulkifli, AMKp, SKM. Pada hari minggu 03 Mei 2009 untuk memantapkan rencana kegiatan, Maka dilanjutkan dengan rapat persiapan berikutnya.

Selain seminar dengan topik yang kami sebutkan diatas, INNA-K juga akan memberikan penjelasan perkembagan terkini tentang permasalahan Verifikasi Perawat Indonesia di Higher Education. Dalam hal ini akan disampaikan oleh Tim Verifikasi INNA-K.

Selain itu, Bagi rekan-rekan yang berminat mengikuti program khusus INNA-K (e-Learning) silakan hadir. Kepanitiaan Tim e-Learning INNA-K juga akan menginformasi mengenai penerimaan Mahasiswa baru e-Learning UNPAD - INNA Kuwait periode 2009 - 2010. So...., Dont miss it!

Kami dari Panitian seminar khususnya dan Pengurus INNA-K umumnya, sangat berharap rekan-rekan Perawat dapat turut serta meramaikan undangan tersebut sehingga mampu berpartisipasi dalam menyukseskan acara ini.


Terima Kasih,

INNA Kuwait

Labels: , ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 1:15 PM | 0 comments ShareThis
Monday, May 4, 2009
Perkembangan Periode Desember 2008 - April 2009

Bulan Desember 2008
  • INNA-K melakukan pertemuan untuk mengadakan anjangsana ke DUBES RI, dengan melayangkan surat terlebih dahulu. Namun tidak mendapat jawaban. Sulihamdani yang sudah mempunyai surat dari Kuwaity (Wasta) mencoba mengadakan pertemuan ke Higher Education, namun tidak mendapatkan hasil dikarenakan Madam Hayah selaku Direktur tidak berada ditempat (sedang cuti).

  • Beberapa kali TIM Verifikasi ke Higher Education tidak membuahkan hasil, selalu jawabnya "no reply".Staff Higher Education menyampaikan bahwa jika ingin bertemu dengan Madam Hayah, paling tidak pada awal bulan Januari 2009 dimana beliau akan join pada mingu pertama.

Bulan Januari 2009
  • Tim Verifikasi kembali ke Higher Education sesuai dengan informasi Staff pegawai disana untuk ketemu dengan Madam Hayah selaku Direktur, namun hanya mendapatkan kegagalan. Informasi yang didapat bahwa Beliau extend hingga akhir bulan Januari 2009.

  • Tanggal 3 Januari 09, Saleh Alwani selaku Direktur PT. Binawan Group datang ke Kuwait untuk menyerahkan data Perawat yang lulus test dan siap diterima bekerja di Kuwait. Kesempatan ini dimanfaatkan Pengurus INNA-K dengan meminta bantuan beliau menyampaikan ke Madam Awatif Al Qattan selaku Direktur of Nursing Kuwait pada pertemuan yang direncanakannya.

  • Selasa, 6 Janurai 09. Saleh Alwani terbang kembali ke Indonesia, Pengurus INNA-K mengantarkan beliau sampai ke Bandara. Sebelum kepulangan beliau, diadakan perbincangan tentang hasil pertemuannya dengan pihak Direktur of Nursing.

  • Kesimpulannya Pak Saleh menyampaikan bahwa Madam Awatif tidak bisa membantu karena persoalan pada Higher Education berbeda department, ditambah lagi dia tidak mempunyai relation. Madam Awatif mencotohkan negara-negara lain yang bermasalah dalam hal verifikasi ijazah, pihak Embassy yang besangkutan langsung menyambangi ke Higher Education untuk mendiplomasikan dan mengkomunikasikan permasalahan tersebut.

Bulan Februari 2009
  • Tim Verifikasi INNA-K ke Higher Education lagi, sesuai informasi bahwa Madam Hayah awal bulan ini datang dari cutinya. Namun ketika sampai ternyata beliau tidak ada ditempat.

  • Kemudian Ketua INNA-K membuat appointment ke Director of Nursing Madam Awatif selaku board of Nursing Kuwait, untuk menyampaikan perihal verifikasi ini. Ketua INNA-K diterima oleh Madam Intisar (sekretaris Madam Awatif), Beliau menjanjikan akan memberikan appointment. Namun hingga akhir bulan tidak mendapatkan kabarnya.

Bulan Maret 2009
  • Pada bulan Maret Dudih Hidayat (Ketua INNA-K) kembali mendatangi Ministry of Higher Education untuk meminta appointment bertemu dengan MR.Abdullah, setelah mengetahui bahwasanya posisi Direktur Higher Education sekarang sudah dipegang oleh Mr.Abdullah bukan lagi oleh Madam Hayah.

  • Dengan sedikit bersusah, Akhirnya appointment di dapat seminggu setelahnya. Selanjutnya Informasi tentang adanya appointment untuk bertemu dengan Mr.Abdullah segera dikabarkan ke Tim Verifikasi INNA-K.

  • Pada hari H nya, Tim verifikasi INNA-K yang terdiri dari Pak Supri, Pak Suli Hamdani, Eko Priyanto dan saya sendiri selaku ketua INNA-K mendatangi Ministry of Higher Education. Namun sayangnya Sekretarisnya mengatakan bahwa Mr.Abdullah ada rapat mendadak sehingga tidak ada dikantornya hari ini. Kemudian kami meminta me-reschedule lagi appointmet, Akhirnya besoknya appointment diberikan. Kemudian pada hari berikutnya Tim Verifikasi datang lagi ke Higher Education.

  • Ketua INNA-K meminta appointment pada pihak Direktur Higher Education agar bisa terjadi pertemuan dengan pihak Embassy Indonesia. Dudih akhirnya bertemu dengan Mr. Abdullah kemudian menyampaikan panjang lebar tentang Verifikasi Ijazah Perawat Indonesia, dengan menyampaikan pula bahwa INNA-K telah menemukan bukti bahwa verifikasinya sudah sampai di tempat tersebut (Higher Education). Akhirnya Mr. Abdullah memerintahkan Staffnya untuk membantu Perawat Indonesia serta mencari datanya.

  • Pada tanggal 18 Maret 2009, PIP Partai Keadilan Sejahtera Kuwait menggundang pihak DPP Biro Hubungan Luar Negeri dalam rangka Jaulah dan berencana akan mengadakan kunjungan ke KBRI. Sehubungan dengan itu, INNA-K meminta bantuannya untuk menyampaikan persoalan ini ke Bapak Duta Besar RI Kuwait agar segera melakukan langkah untuk membantu verifikasi ijazah Perawat Indonesia di Kuwait.

  • Pak Suli selaku Ketua Tim Verifikasi dan Eko bersama dengan Ust. Izzudin Abdul Manaf bertemu dengan Pak Dubes. Menurut penuturan Duta Besar RI, Beliau akan segera mengadakan pertemuan dengan Under Secretary Higher Education untuk meminta informasi dan duduk persoalan verifikasi ijazah ini.

Bulan April 2009
  • Kemabali Ketua INNAK ke Higher Education bertemu dengan Madam Nada selaku Staff HE, untuk menagih janjinya bahwa dia akan memeriksa verifkasi Perawat Indonesia. Dia kemudian meminta data Perawat Indonesia, dengan dibuatkan format list Perawat yang bermasalah serta menuliskan nama-namanya dalam bahasa Indonesia dan Arab untuk memudahkan pengecekan.

  • Tim Verifikasi kembali ke Higher Education untuk secara bertahap mengumpulkan data peserta yang ikut verifiksi ijazah yang kemudain diserahkan ke Madam Nada. Dari 30 orang, Seminggu setelahnya mendapatkan respon dimana 8 orang telah terselesaikan.

  • Minggu berikutnya menyerahkan lagi dan mendapatkan 27 nama telah diselesaikan, Hingga akhir Minggu ke-4 bulan April 2009 Tim Verifikasi INNAK mendapatkan informasi dari Madam Nada bahwa sejumlah 138 orang telah di repay verifikasinya dari Indonesia (Ini merupakan total dari 308 orang yang terdaftar pada Tim Verifikasi). (Daftar nama bisa Anda download pada link di paling bawah)

Bagi Perawat Indonesia yang telah selesai mendapatkan replay verifikasi dari Indonesia, Pihak Higher Education mengharapkan setiap individu untuk datang ke Higher Education dengan membawa request baru (renew) dari Ministry of Health.

Prosedur mendapatkan renewal itu adalah :

  1. Datang ke Gedung tempat Almarhum MR. Wahman berada, orang yang menggantikan MR. Wahman akan membantu membuat renew request tersebut

  2. Membawa request lama dan menyiapkan fotocopy dari Unggul Translation lengkap (yang terpenting adalah Ijasah akhir Perawat + Transkrip, Ijazah SMA + Transkirp atau Raport)

  3. Setelah selesai dibawa ke Higher Education (Gedung 3), untuk di register dan di stamp. Kemudian bawa ke gedung 4 dibagian equivalency

  4. Pada temen-temen yang sudah mendapatkan renew request tersebut dan menyerahkannya kepihak Higher Education, Maka berkas akan diproses sekitar 2 minggu. Untuk itulah perlu di follow up.

  5. Jika petugas mengatakan bahwa akan di reminder ke Indonesia maka nyatakan bahwa kita sudah dapat reply-nya (verifikasi ijazah kita selesai), Mohon segera diproses. Katakan pada petugas atau Staff disana perihal pembuatan renewal request Higher Education yang baru tersebut atas permintaan dari Madam Nada atau Madam Rowha.

  6. Jika mereka bersikeras (ngotot), Maka masuk ke ruang sebelah yang berhadapan dengan tempat equivalency dengan menemui madam Rawha. Disana jangan semua orang masuk (cukup perwakilan saja), Hal ini untuk menghindari krowdit yang dapat membuat marah Staff disana.

  7. Pada temen-temen yang verifikasi ijazahnya dinyatakan belum mendapat replay dari Indonesia (selain 138 nama tersebut), maka tetap membuat renewal request verifikasi sesaui prosedur diatas.
INNA-K akan menindaklanjuti bagi yang belum selesai hingga mendapatkan informasi yang jelas mengenai kendalanya dan berusaha menyelesaikan verifikasinya.

Kepada anggota INNAK yang ikut verfikasi ijazah dan belum mendapatkan reply harap tetap bersabar karena TIM Verifikasi akan selalu mem-follow up ke Higher Education, jika ada hal yang perlu ditanyakan silahkan menghubungi TIM verifikasi INNA-K.


Daftar Nama 138 Perawat Yang Dimaksud : Download.


INNA-K

Labels: ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 12:27 AM | 2 comments ShareThis
Saturday, May 2, 2009
JAKARTA--bkkbn online : Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia ternyata hingga saat ini masih tertinggi di Asia. Padahal pemerintah sudah berhasil menekan AKI dan AKB di bawah rata-rata negara berkembang.

"Tahun 2002, kematian ibu melahirkan mencapai 307 per-100.000 kelahiran hidup. Angka ini 65 kali lebih besar dari angka kematian ibu di Singapura, 9,5 kali dari Malaysia, bahkan 2,5 kali lipat dari indeks Filipina," kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Dr Dewi Fortuna Anwar, Rabu (29/4).

Padahal, MMR merupakan indikator utama yang membedakan suatu negara di golongkan sebagai negara maju atau negara berkembang. Rata-rata MMR di dunia, dari 100.000 kelahiran-tingkat kematian ibu mencapai 400.

"Sedangkan negara maju indeks MMR-nya, 20 kematian per-100.000 kelahiran. Rata-rata di negara berkembang 440 kematian ibu per 100.000 kelahiran," kata Dewi menjelaskan.

Penyebab tingginya tingkat kematian ibu di Indonesia, menurut Dewi, antara lain budaya patrialki yang masih merekat secara kental. Budaya ini menyiratkan perempuan tidak memiliki kendali sama sekali atas dirinya.

"Seringkali perempuan tidak berkuasa menentukan kapan dirinya mengandung. Padahal, saat itu mungkin hamil sangat berbahaya bagi dirinya," tandas Dewi.

Selain budaya patrialki, penyebab lainnya disebutkan Dewi adalah kemiksinan, rendahnya pendidikan, kurangnya akses terhadap informasi, tingginya peranan dukun dan terbatasnya layanan medis modern.

"Peristiwa tragis RA Kartini yang meninggal dunia saat melahirkan putra pertamanya, membuat kami terus berjuang mencegah kematian ibu melahirkan di Indonesia," kata Dewi Fortuna Anwar.(emon/tb).


Kawin Muda Berdampak Rawan Kanker Mulut Rahim


YOGYAKARTA--bkkbn online : Kawin di usia muda, sangat rawan berdampak pada kanker mulut rahim. Para orang tua diharapkan memahami hal ini dan tidak membiarkan putrinya kawin pada usia muda.

"Jadi, kalau selama ini kawin muda dilarang, alasannya lebih pada aspek kesehatan, terutama risiko yang akan menimpa wanita," kata dr Hastowardoyo, SpOG, dari Fakultas Kedokteran UGM, dalam talkshow bertema "Care with Our Body" yang digelar CIMB Niaga di Hotel Novotel Yogya, Selasa (28/4). Selain dokter Hasto, juga tampil sebagai pembicara lain, Dra. Mutangatu Sholichah, Psi.

Selain kawin di usia muda, penyebab kanker mulut rahim lainnya adalah kebiasaan merokok. Oleh karena itu, untuk mendeteksi sejak dini ada tidaknya kanker itu, dianjurkan untuk melakukan 'sadari', atau periksa diri sendiri.

Ekowati Setyambodo, Vice President CIMB Niaga Jateng S & Area Manager, menjelaskan, kegiatan 'customer gathering' tersebut diadakan dalam rangka peringatan Hari Kartini, sehingga tema yang dikupas adalah tentang tubuh dan kesehatan reproduksi wanita dan tinjauan psikologis dan medis.

Kegiatan yang digelar atas kerjasama dengan Rifka Women Clinic dan PT Telkom ini dimaksudkan untuk menjalin hubungan yang lebih akrab dengan nasabah, khususnya kaum wanita.(emon/kr).


Sumber : BKKBN.com

Labels: ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 10:32 AM | 1 comments ShareThis



WWW.SMART-PIN-KUWAIT.BEC.BNI

Contact Us at email : admin@inna-k.org or Call: +96560739733