<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d2107064986175153332\x26blogName\x3dIndonesian+National+Nurses+Associatio...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://inna-k.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttps://inna-k.blogspot.com/\x26vt\x3d-3270315149446403483', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Indonesian National Nurses Association in Kuwait (INNA-K)


Sambutan Ketua INNA-K Periode 2012 - 2017
Selamat datang di website Indonesian National Nurses Association in Kuwait (INNA-K).
INNA-K terbentuk pada tanggal 11 Mei 2006 dengan kepengurusan yang tersebar di beberapa region negara Kuwait. Persatuan Perawat Indonesia di Kuwait sebelumnya telah terhimpun dalam satu wadah organisasi yang bernama APIK (Assosiasi Perawat Indonesia di Kuwait) sejak tahun 1994, Berdasarkan musyawarah bersama yang dihadiri oleh kepengurusan organisasi periode 2006 - 2008 dan perwakilan anggota dari masing-masing region, Maka APIK berganti dengan nama INNA-K.

Website ini dibentuk dengan tujuan sebagai media informasi dan komunikasi melalui berbagi informasi dan berkomunikasi sesama Perawat tentang profile Perawat, Keperawatan dan Kesehatan dengan komunitas Keperawatan dan masyarakat luas, baik dalam lingkup Kuwait maupun International. Semoga kunjungan Anda bermanfaat dan dapat mengkomunikasikan informasi yang didapat pada rekan sejawat maupun masyarakat luas nantinya.

Atas nama Ketua Organisasi INNA/PPNI cabang Kuwait periode 2012 - 2017, Saya mengucapkan terima kasih atas kunjungannya. Website ini jauh dari kesempurnaannya, saran dan komentar Anda untuk kesempurnaannya merupakan kontribusi yang berharga bagi kami. Website ini adalah milik kita bersama, untuk itu diharapkan kepada Anda untuk membantu menyebarluaskan website ini kepada rekan sejawat dan masyarakat luas. Selamat bertugas! Semoga menjadi amal ibadah kita semua.

    Hormat Kami,

    Zulkifli Abdullah Usin, SKM
Friday, October 30, 2009
Jakarta, 'Uuh atit piyut', coba cari kalimat itu dalam kamus Bahasa Indonesia pasti hasilnya nihil. Tapi bahasa cadel seperti itu sudah sangat familiar diucapkan anak kecil. Maksud hati ingin lebih akrab dengan anak, penggunaan bahasa cadel yang keseringan malah bisa bikin anak cadel hingga dewasa.

Saat anak sedang dalam tahap belajar berbicara, terkadang anak belum mampu mengucapkan kata dengan benar atau biasa dikenal dengan istilah cadel. Tapi orangtua sebaiknya tidak mengikuti cara bicara anak tersebut.

Beberapa anak kecil seperti memiliki bahasa 'planet' yang kadang sulit dimengerti oleh orang lain. Salah satunya adalah anak berbicara cadel yang terdengar lucu sehingga banyak orang dewasa yang justru mengikuti gaya bahasa si anak.

Namun, jika tidak diberi tahu bahwa si anak salah dalam mengucapkan kata, bisa-bisa kebiasaan cadel tersebut terbawa hingga si anak dewasa yang bisa membuat si anak malu karena diejek oleh teman-temannya.

Berbicara cadel merupakan suatu hal yang umum terjadi pada anak-anak, tapi sebaiknya orangtua harus segera membiasakan anak untuk dapat mengucapkan kata yang benar. Dalam hal ini kesabaran serta keuletan dari orangtua sangat diperlukan.

Seperti dikutip dari Pediatrics, Kamis (29/10/2009) dibutuhkan waktu untuk dapat mengubah kebiasaan cadel pada anak, salah satunya bisa dengan menggunakan terapi bicara. Terapi ini menyesuaikan dengan karakteristik unik dari masing-masing anak seperti keterampilan motorik oral, kepribadian termasuk motivasi dan emosi si anak itu sendiri. Dan setiap anak membutuhkan waktu yang berbeda-beda.

Beberapa ahli mengatakan bahwa biasanya anak yang belum bisa mengucapkan suatu kata dengan benar, bisa disebabkan oleh belum adanya koordinasi yang sempurna antara bibir dan lidah.

Kunci keberhasilan dari terapi bicara ini adalah anak merasa sukses pada apa yang telah dilakukannya, bahkan untuk mengucapkan kata yang paling sederhana sekalipun. Ucapkan secara perlahan-lahan dan buat anak merasa nyaman dalam menjalani proses ini. Terapi bicara bisa menggunakan potongan teka-teki kata dan mengharuskan si anak mengucapkan kata tersebut, atau bisa juga dengan menggunakan sebuah cerita pendek.

Orangtua sebaiknya tidak membiasakan anak salah dalam mengucapkan suatu kata, beritahu anak bagaimana cara mengucapkan yang benar. Jika anak mengulanginya terus jangan dimarahi, tapi beritahu secara baik dimana letak kesalahan si anak. Jika orangtua tidak ingin memiliki anak yang cadel, biasakan untuk mengucapkan semua kata dengan benar agar si anak memiliki contoh yang baik. Mengikuti anak berbicara cadel bukanlah suatu cara untuk mendekatkan diri yang benar dengan si anak.



Sumber : DetikHealth.Com

Labels: ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 1:44 AM | 0 comments ShareThis
Tuesday, October 27, 2009
Oleh : Ariyanto, SKM

Artikel ini dimuat dalam rangka menyambut "Hari Sumpah Pemuda" ke-81 yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2009 :

Saya sangat tertarik ketika membaca tulisan Bp. Edy Wuryanto, SKep (Sekretaris PPNI Jateng) dalam kolom pinggir di Media Sehat edisi 20 lalu. Tulisan itu berjudul “Inspirasi Barack Obama”. Mungkin banyak perawat kita bertanya-tanya, apa hubungan Barack Obama dengan profesi perawat? Tentu saja secara profesi tidak ada hubungannya. Tetapi ada point yang dapat ditiru dari Mr. Obama; yaitu muda (untuk ukuran seorang presiden), energik, cerdas, berkarakter, dan tentu saja memiliki jiwa sebagai seorang pemimpin.

Lalu pantaskah perawat memiliki mimpi tinggi untuk menjadi Obama- Obama baru di masa yang akan datang? Kalau dipandang dari keperawatan gaya lama, pasti pertanyaan itu akan dijawab “tidak pantas”. Alasannya klasik, ya tentu dengan memilki mimpi-mimpi dan pikiran-pikiran yang aneh-aneh, perawat akan dicap sebagai perawat yang “murtadz” dari profesinya.

Lalu bagaimanakah dengan keperawatan gaya baru?

Ada hal menarik yang terjadi dalam perkembangan dunia keperawatan akhir- akhir ini. Hal ini dikarenakan telah banyak perubahan antara keperawatan tempo dulu dengan sekarang. Sekarang ini para pakar- pakar keperawatan mulai memandang dunia keperawatan dari berbagai sudut yang lebih luas.

Masih dalam tulisannya, Bp Edy Wuryanto mengatakan, “Next, dunia keperawatan membutuhkan kader yang siap untuk menjadi pemimpin. Pemimpin bukan hanya dilingkup internal perawat, yang menjadikan kita seperti katak dalam tempurung. Tetapi juga pemimpin yang lebih luas. “ Lalu pertanyaannya, bagaimanakah cara mewujudkan harapan itu? Menurut saya, jawabannya adalah dengan menyiapkan generasi muda keperawatan sebagai agen pembawa kemajuan secara berkesinambungan, sehingga perjuangan keperawatan untuk meraih kemajuan tidak akan terputus ditengah jalan.

Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa peran pemuda sangat vital dalam pergerakan bangsa, seperti pada era kebangkitan nasional, sumpah pemuda, proklamasi kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan, era ’66, era reformasi, dan seterusnya sampai detik ini. Pemuda selalu punya inisiatif dan ide2 segar untuk mendobrak kebuntuan dan mencetuskan perubahan. Bung Karno pernah berkata : “ Berikan aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncang seluruh dunia ”. Hal ini menunjukkan, betapa besarnya kekuatan pemuda jika disalurkan secara benar.

Peran Pemuda Keperawatan

Untuk mengakomodasi peran anak- anak muda keperawatan, dapat dimulai dari organisasi kampus. Jadi PPNI dapat menjadikan organisasi kampus keperawatan baik D3 maupun S1 sebagai mitra untuk berkembang. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya dengan mengadakan forum- forum diskusi dan memberikan ruang bagi mahasiswa- mahasiswa keperawatan untuk mengekspresikan pendapat-pendapat maupun pemikiran- pemikirannya.

Selain itu juga dapat berkoordinasi dengan koordinator kemahasiswaan di masing-masing kampus agar memberikan advokasi kepada mahasiswa dalam meningkatkan fungsi organisasinya agar berperan lebih luas, dalam arti tidak hanya menyelenggarakan bentuk kegiatan dalam skup internal kampus saja, tetapi mampu menyentuh peran pengembangan profesi keperawatan, bidang kesehatan, maupun dalam lingkup yang lebih luas.

Dalam aksi simpatik perawat yang digelar pada 12 Mei 2008 lalu, terbukti bahwa mahasiswa keperawatan menyumbangkan massa yang cukup besar, baik di Jakarta maupun di berbagai daerah di tanah air. Namun tentu saja kita berharap tidak hanya jumlahnya saja yang besar, tetapi hendaknya memiliki semangat dan pemikiran-pemikiran besar. Jumlah institusi keperawatan sudah menjamur di mana- mana. Oleh karena itu sangat sayang apabila potensi- potensi mereka tidak dikembangkan.

Kemudian bagi para perawat muda yang telah bekerja di berbagai tempat layanan kesehatan, hendaknya sedini mungkin untuk ikut dilibatkan dalam memikirkan pengembangan profesi. Sehingga dari usia muda, mereka sudah ikut handarbeni terhadap organisasi profesi, so di masa depan akan mempunyai ikatan dan motivasi yang kuat untuk mengembangkan profesi dalam peran yang lebih besar.

Tidak dapat dipungkiri, bahwa organisasi perawat saat ini belum banyak mempengaruhi kebijakan Pemerintah secara politis (Media sehat edisi 17). Dalam lingkup kesehatan saja, masih belum terlihat “taringnya”, padahal perawat merupakan jumlah terbesar dari seluruh jumlah tenaga kesehatan di Indonesia (mencapai lebih dari 60%).

Tetapi dalam hal kekuatan dan pengaruh, jelas-jelas kita masih dibawah Kedokteran, kebidanan, dan Farmasi. Oleh karena itu sangat penting untuk merapatkan barisan, menumbuhkan kepedulian, dan berlatih mengasah pikiran bagi kemajuan profesi mulai sejak dini.

Saat ini para perawat muda benar- benar berada di wilayah Grass root, mereka dapat merasakan sendiri kondisi riil di lapangan saat ini dan pastilah menumbuhkan berbagai pertanyaan serta rasa ingin tahu yang tinggi tentang berbagai persoalan. Sehingga sangat penting untuk mengakomodir gejolak serta potensi para pemuda ini dalam forum yang positif.

Tentunya kita harus menyadari bahwa peningkatan dan kemajuan profesi keperawatan harus dipandang dalam integral yang kompleks, baik tentang peningkatan profesionalisme, penguatan organisasi profesi, perlindungan hak- hak perawat, advokasi lintas program dan lintas sektoral, maupun keterkaitan yang kuat terhadap kebijakan para decision maker. Keterbukaan adalah kata kunci untuk terus tumbuh dan berkembang. Sikap yang terlalu eksklusif, introvert, dan konservatif justru akan “memenjarakan” keperawatan di rumah sendiri.

Ke depan, kita berharap bahwa para perawat muda tidak hanya sebagai obyek kemajuan tetapi mampu sebagai subyek/ pelaku untuk menggapai kemajuan. Jadi bukanlah hal yang muluk- muluk apabila pada suatu hari nanti, teman- teman yang ber- background keperawatan dapat menggapai mimpi setinggi- tingginya, karna bukan hanya laskar pelangi saja yang berhak bermimpi, namun laskar Florence nightingale pun juga layak bermimpi, punya arti, dan mengembangkan diri.

Majulah terus Perawat Indonesia…!!!



Pengirim : Ariyanto, SKM.
Koordinator Forkom Alumni Muda Poltekkes Prodi Keperawatan Semarang
Mantan Gubernur SEMA 2002/2003

Labels:


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 11:06 PM | 0 comments ShareThis
Monday, October 26, 2009
Yogyakarta, UGM berhasil mengembangkan alat kontrasepsi implan atau susuk KB generasi ketiga yang dinamakan Gestplan. Kelebihan alat kontrasepsi ini bisa bertahan hingga 7 tahun dibandingkan implan saat ini yang berumur 5 tahun.

Penemuan tersebut hasil penelitian dari Jurusan Farmakologi dan Toksikologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gadjah Mada (UGM).

Untuk pengembangan alat kontrasepsi baru ini, FK UGM bekerjasama dengan tim peneliti dari Shanghai Institut China dan Harsen Laboratories. Alat ini juga telah diujicobakan pada hewan percobaan dan manusia.

"Alat kontrasepsi generasi ketiga ini bisa bertahan lebih lama dibanding implan atau susuk yang sudah ada seperti sekarang," kata ketua tim peneliti Prof Iwan Dwipahasto, MMedSc, PhD seusai acara penandatanganan kerjasama di Jogjakarta Plaza, Jl Affandi, Yogyakarta, Senin (26/10/2009).

Kelebihan alat ini kata dia, tidak perlu dilepas dalam waktu jangka panjang 3-7 tahun. Alat ini juga tidak menimbulkan trauma atau efek negatif bagi penggunanya.

"Lebih nyaman karena hanya satu road bukan dua atau tiga road. Efek sampingnya juga kecil terutama berkaitan dengan kadar darah. Ini lebih aman," katanya.

Dia mengatakan setelah dilakukan percobaan pada hewan dan sejumlah manusia, dalam waktu dekat akan diujikan pada masyarakat di Indonesia. Percobaan akan dilakukan di Pulau Jawa, Bali dan Kalimantan. Uji klinis akan dilakukan selama lebih kurang 1-3 tahun. Percobaan ini langsung pada orang Indonesia khususnya Pasangan Usia Subur (PUS).

"Ini berbeda dengan yang terdahulu. Kalau dulu kita mengadopsi penelitian dari luar. Sekarang langsung pada populasi di Indonesia sehingga data kita bisa digunakan sebagai internasional data untuk negara lain," katanya.

Menurut dia dalam kegiatan yang bersifat multicenter ini pihaknya juga bekerjasama dengan Institut Sanghai China dan PT Harsen Laboratories. Tim dari Intitut Shanghai diketuai oleh Prof Chen Hailin dan Dr Shao Hai Hao.

Sementara itu Direktur PT Harsen Lab, Haryoseno menambahkan penelitian ini bertujuan agar pertumbuhan penduduk Indonesia menjadi lebih terkontrol sehingga tidak terjadi ledakan penduduk untuk 50 tahun ke depan.

Jumlah pendudukan Indonesia saat ini yang sudah lebih dari 220 juta jiwa ini akan terus bertambah banyak sehingga bisa menimbulkan berbagai masalah.

"Kita tidak ingin terjadi ledakan penduduk di masa depan. Kita ingin penduduk Indonesia lebih berkualitas di masa depan sehingga bisa bersaing dengan negara lain," pungkas dia.



Sumber : DetikHealth.Com

Labels: ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 5:38 PM | 0 comments ShareThis
Friday, October 23, 2009
Kanker otak adalah salah satu kanker yang mematikan dan merupakan penyakit yang sulit diobati. Hasil X-ray dan sistem pemotretan lainnya sering tidak memuaskan karena kanker otak berkembang sangat invasif. Ahli bedah harus melihat melalui tengkorak dan secara aman mengangkat kanker yang mereka temukan, Kemudian dokter menggunakan langkah radiasi atau kemoterapi untuk menghancurkan sel-sel kanker yang menyebar di jaringan sekitarnya.

Para peneliti di University of Washington telah mampu menerangi atau memperjelas penyebaran tumor otak dengan cara menyuntikkan zat nanopartikel ke dalam aliran darah otak yang secara aman dapat melintasi penghalang aliran darah-otak tersebut.

Mereka menjadikan seekor tikus sebagai sample percobaannya. Zat nanopartikel tetap berada dalam tumor tikus selama lima hari dan tidak menunjukkan bukti merusak selaput/dinding darah-otak. Demikianlah hasil yang dipublikasikan minggu ini dalam jurnal Cancer Research. Hasil pemeriksaan gambar menunjukkan nanopartikel meningkatkan kontras di kedua gambar MRI dan optik pencitraan, yang digunakan selama operasi.


"Kanker otak sangatlah invasif, berbeda dengan kanker lainnya. Sel kanker akan menyerang jaringan sekitarnya dan tidak ada batas jelas antara jaringan tumor dan jaringan otak normal," kata penulis utama Miqin Zhang (Professor of materials science and engineering - University of Washington).

Karena tidak adanya perbedaan batasan yang jelas, hal tersebut bisa mempersulit tindakan operasi, dan tidak jarang menimbulkan efek samping serius seperti masalah gangguan kognitif.

"Jika kita dapat menyuntikkan nanopartikel ini dengan sistem pewarna inframerah, zat tersebut akan meningkatkan kontras antara jaringan tumor dan jaringan normal," kata Zhang. "Jadi, selama operasi, para ahli bedah dapat melihat batas yang lebih tepat.

"Kami menyebutnya sebagai iluminasi tumor otak atau lukisan tumor otak (brain tumor illumination or brain tumor painting)," katanya. "Tumor akan tampak membiaskan cahaya (menyala)."

Nano-imaging juga dapat membantu mendeteksi kanker otak sejak dini, kata Zhang. Saat ini yang baru digunakan pada sistem Nano-imaging memiliki kemampuan resolusi maksimum 1 milimeter (1/25 inci). Nanopartikel diharapkan dapat ditingkatkan resolusinya menjadi 10x lipat dari yang ada, sehingga memungkinkan dalam mendeteksi tumor yang lebih kecil dan pengobatan lebih dini.

Sampai sekarang, tidak ada nanopartikel yang digunakan untuk penggambaran/pelukisan yang mampu melintasi pelindung darah-otak dan mengikat secara khusus jenis sel tumor otak. Dengan teknik-teknik saat ini dokter menyuntikkan zat pembias/pewarna ke dalam tubuh dengan jalan menggunakan obat-obatan untuk membuka sementara selaput pelindung darah otak, dan ini beresiko terjadinya infeksi otak.

Tim dari Universitas Washington mencoba menjawab tantangan ini dengan membuat sebuah nanopartikel berukuran kecil dalam kondisi basah. Partikel ini berdiameter sekitar 33 nanometer pada kondisi basah, lebih kurang sepertiga ukuran partikel yang biasa digunakan pada bagian tubuh lainnya.

Aliran zat/partikel tersebut akan melintasi selaput pelindung/penghalang darah otak bergantung pada ukuran partikel, lemak, isi, dan muatan listrik pada partikel itu sendiri. Zhang dan rekannya membuat sebuah partikel yang dapat melewati penghalang dan mencapai sell tumor.

Untuk mencapai target sel tumor mereka menggunakan chlorotoxin, sebuah peptida kecil yang diisolasikan dari racun/bisa berbagai kelompok kalajengking. Di permukaan nanopartikel Zhang meletakkan molekul pembias/pencahaya yang sangat kecil untuk penggambaran secara optik, dan tempat yang bisa dipergunakan untuk menyambungkan atau menempelkan molekul lain.

Penelitian dimasa depan diharapkan akan mengevaluasi potensi nanopartikel ini untuk mengobati penyakit tumor, tutur Zhang. Dia dan koleganya telah menunjukkan bahwa kombinasi nanopartikel dan chlorotoxin secara dramatis memperlambat penyebaran tumor. Mereka akan melihat apakah kemampuan itu bisa memperpanjang usia hidup pada kasus kanker otak, sebagai jenis tumor yang paling umum terjadi pada anak-anak.

Diharapkan penemuan mereka tidak hanya memberikan hasil pemeriksaan gambar yang memuaskan, tetapi lebih jauh dapat menjadi sesuatu yang membantu dalam pengobatan kanker otak.

"Penentuan secara tepat akan gambar tumor otak merupakan hal yang sangat penting. Kita tahu bahwa kelangsungan hidup seorang pasien tumor otak berkaitan langsung dengan jumlah/besarnya tumor yang dapat diangkat," kata co-author Richard Ellenbogen (Professor and chair of neurological surgery at the UW School of Medicine). "Ini adalah generasi berikutnya dalam pelukisan gambar kanker otak," katanya. "Generasi sebelumnya adalah CT-scan, dan terakhir melalui metode MRI, dan saat ini adalah generasi berikutnya dari kemajuan medis."

Penulis dan pembicara lainnya adalah Omid Veiseh, Conroy Sun, Chen Fang, Narayan Bhattarai, Jonathan Gunn (department of materials science and engineering in WU); Forrest Kievit dan Kim Du (bioengineering in WU); Donghoon Lee (radiology in WU); Barbara Pullar (Fred Hutchinson Cancer Research Center) serta Jim Olson (Fred Hutchinson Cancer Research Center and Seattle Children's Hospital)

Penelitian ini didanai oleh National Institutes of Health, the Jordyn Dukelow Memorial Fund and the Seattle Children's Hospital Brain Tumor Research Endowment.


Sumber : Cancer Research.

Labels: ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 1:38 PM | 0 comments ShareThis
Thursday, October 22, 2009
Jakarta, Penunjukan nama Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, DR.PH menjadi menteri kesehatan memang cukup mengejutkan. Peneliti virus lulusan Harvard ini akan menjadi bintang baru di depkes, salah satu departemen yang punya tugas berat menyehatkan anak bangsa.

Saat ini Endang adalah Direktur di Center for Biomedical and Pharmaceutical Research & Programme Development National Institute of Health Research & Development-MOH (Puslitbang Biomedis dan Farmasi) sejak Februari 2007. Lembaga puslitbang biomedis dan farmasi ini berkantor di Percetakan Negara, Jakarta atau dekat dengan kantor Namru.

Puslitbang Biomedis dan Farmasi ini tugasnya antara mengidentifikasi parasit, pembiakan, kultur parasit dan uji coba obat secara in-vitro dan in-vivo dengan menggunakan hewan percobaan untuk penyakit filariasis, malaria dan demam dengue. Melakukan identifikasi, kultur cacing usus dan cacing lainnya. Melakukan test Enzyme Link Immuno Sorbent Assay (ELISA) dan transformasi limfosit, serta Polimerase Chain Reaction (PCR), dan lainnya.

Endang tercatat sebagai dokter lulusan FKUI tahun 1979, kemudian meraih gelas Master of Public Health dari Harvard School of Public Health, Boston tahun 1992 dan mendapat gelar Doctor of Public Health juga dari Harvard School of Public Health, Boston tahun 1997.

Mantan Menkes Siti Fadilah Supari menyebut Endang merupakan orang yang paling dekat dengan Namru 2 (The US Naval Medical Research Unit Two). Dia memiliki akses untuk keluar masuk dengan bebas di Namru.

Nama Endang muncul menggantikan Nila Djuwita Anfasa Moeloek yang sebelumnya dijagokan duduk di kursi tertinggi depkes.

Siti Fadillah Supari berharap Menteri Kesehatan yang baru tidak mengubah kesepakatan dengan WHO tentang pengiriman virus dengan cara baru, yang memberikan akses vaksin terhadap negara pengirim virus. Dikatakan Siti, persoalan virus sangat penting karena menyangkut ketahanan nasional. Dia berharap penggantinya mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi.

-----------------------//------------------------



Menkes Endang saat diuji SBY-Boediono

Presiden SBY menunjuk Endang Rahayu Sedyaningsih sebagai Menteri Kesehatan (Menkes). Sebelum pengumuman kabinet, Endang menjalani audisi di depan SBY-Boediono di Cikeas, Rabu (21/10).





Untuk mengetahui lebih jelas profile dari Menkes baru ini, silakan buka link berikut yang berformat PDF : Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, DR.PH

Berikut adalah susunan "Kabinet Indonesia Bersatu 2009-2014" : Daftar Nama.



Sumber : Detik.com

Labels:


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 12:39 AM | 0 comments ShareThis
Saturday, October 17, 2009
New York, Teman adalah tempat seseorang berbagi suka dan duka. Sebaik-baiknya teman haruslah membawa dampak positif pada diri seseorang. Jika ingin mengetahui termasuk tipe orang seperti apakah kita, lihatlah teman di sekeliling Anda. Ada 4 jenis teman yang patut Anda miliki.

Seperti dikutip dari Huffington Post, Sabtu (17/10/2009), Robert Wicks, seorang profesor psikologi sekaligus pengarang buku Living the Resilient Life mengatakan ada 4 jenis teman yang patut kita cari dan masuk dalam siklus hidup manusia, yang tentunya akan membuat hidup lebih bahagia dan berkualitas.

1. Tipe pengkritik

Teman dengan tipe jenis ini akan selalu mengingatkan ketika kita melakukan kesalahan. Tanpa diminta pun, ia akan selalu mengkritik kita bila melakukan sesuatu hal yang menyimpang. Tipe ini sangat baik untuk mengingatkan kita pada jalan yang benar, meskipun terkadang menyakitkan mendengar kritiknya yang agak pedas.

2. Tipe pendukung

Anda yang memiliki teman seperti ini sangat beruntung, karena teman tipe ini akan selalu mendukung apa yang Anda lakukan dan ikut bahagia dengan kesuksesan Anda. Anda akan selalu merasa semangat dan termotivasi bila berada dekat-dekat dengannya.

3. Tipe penggembira

Mungkin tipe seperti ini yang lebih banyak disukai. Teman dengan tipe penggembira akan selalu membuat Anda ceria kembali di saat sedih dan berduka. rasanya tidak lengkap jika berkumpul tapi tidak ada teman Anda yang satu ini. Di saat Anda frustasi dan depresi, teman tipe inilah yang lebih banyak membuat Anda tertawa.

4. Tipe pembimbing

Anda akan merasa lebih bahagia ketika memiliki teman tipe ini. Berada di sekitarnya akan membuat Anda merasa tenang dan damai. Ia pun akan selalu memberi masukan dan nasihat yang berguna dikala Anda membutuhkannya. Rasanya hidup Anda menjadi terarah karena ada teman yang memberi masukan penting untuk hidup Anda.

Jika Anda belum memiliki teman-teman seperti di atas, sebaiknya mulailah mencari karena saling berbagi karena teman yang seimbang akan membuat hidup Anda lebih seimbang. Anda pun bisa terhindar dari penyakit stres dengan saling berbagi dengan mereka.



Sumber : Detik Health.

Labels:


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 10:30 AM | 0 comments ShareThis
Monday, October 12, 2009
Nevada, Sindrom kelelahan kronis atau chronic fatigue syndrome (CFS) atau myalgic encephalomyelitis (ME) telah menyerang jutaan penduduk dunia. Kini penyebab penyakit yang membuat seseorang mengalami kelelahan fisik teramat sangat itu berhasil ditemukan.

Ilmuwan dari Amerika Serikat berhasil menemukan terobosan penting, menjawab apa yang menjadi penyebab penyakit sindrom kelelahan kronis. Sebuah virus tunggal jenis retrovirus yang dikenal sebagai XMRV ternyata memainkan peranan dalam penyakit ME ini.

Peneliti menemukan virus ini bersarang pada 67 persen penderita ME. Jumlah ini sangat besar dibandingkan pada populasi masyarakat biasa yang tidak menderita ME yang hanya ditemukan 4 persen.

Namun nampaknya para ilmuwan ini cukup berhati-hati. Para ahli mengingatkan belum ada bukti yang bisa menyimpulkan kaitan antara XMRV dengan ME. Sebelumnya para ahli mengatakan penyakit ME bukan karena terinfeksi virus dan lebih banyak diderita oleh orang-orang yang bekerja di lapangan.

Meski begitu penemuan ini menimbulkan harapan baru untuk memberikan perawatan yang tepat bagi penderita ME. ME adalah penyakit yang membuat kondisi sesorang menjadi sangat lemah yang tidak wajar sehabis melakukan aktivitas dan di dunia ada sekitar 17 juta orang mengidap penyakit ini.

Sementara The Whittemore Peterson Institute di Nevada AS mengatakan mereka telah mengesktraksi DNA dari XMRV yang ditemukan dalam darah 68 pasien dari 101 pasien yang menderita ME.

Ujicoba tersebut menunjukkan bahwa pasien yang memiliki XMRV itu karena mereka telah tertular. Hal inilah yang membuat peneliti yakin kemungkinan XMRV menjadi faktor penyumbang penyakit ME. XMRV juga dikenal memiliki peran yang penting dalam beberapa kasus kanker prostat.

Dr Judy Mikovits yang memimpin penelitian tersebut mengatakan darah yang mengandung patogen itu ditemui melalui cairan tubuh dan transmisi darah. "Gejala ME seperti kelelahan kronis, sistem imun yang menurun dan infeksi kronis itu adalah ciri apa yang kita lihat dari retrovirus," kata Judy seperti dilansir dari BBCNews, Sabtu (10/10/2009).

"Penemuan ini bisa menjadi langkah besar dan penting untuk pengobatan jutaan pasien penyakit ini," lanjutnya.

Pasien yang menderita sindrom kelelahan kronis biasanya mengalami gejala demam, sakit kepala, rasa ngantuk dan kekelahan fisik yang lama rata-rata 6 bulan atau lebih sehingga terkadang pasien harus berbaring di tempat tidur dalam waktu yang lama.



Sumber : Detik Health.

Labels: ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 9:50 PM | 0 comments ShareThis
Friday, October 9, 2009
Ada dua persepsi berbeda yang cukup menarik ketika kita mendengar ungkapan atau semboyan “Menuju Indonesia Sehat 2010”, pertama adalah jelas bahwa di tahun 2010 diharapkan mayoritas penduduk Indonesia berada pada kondisi sehat dalam konteks kesehatan pada umumnya baik lahir maupun batin.

Kedua adalah di tahun 2010 nanti Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi sebuah negara yang sehat dan kuat sehingga dapat melindungi dan mensejahterakan seluruh penduduknya dalam pemenuhan hak-hak Sipol (sipil dan politik) dan juga hak-hak Ekosob (ekonomi, sosial, dan budaya), namun para perawat di Indonesia tetap dapat berperan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki walau apapun persepsinya, namun dalam tulisan ini saya akan lebih banyak membahas peran perawat dari perspektif yang pertama yaitu dalam konteks kesehatan dan ilmu keperawatan.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai peran perawat menuju Indonesia yang sehat, sangat baik bila kita lebih dulu mengetahui definisi dari sehat itu sendiri. Setiap individu memiliki pengertian dan persepsi yang berbeda mengenai sehat. Pada masa lalu sebagian besar individu dan masyarakat memandang kesehatan yang baik atau kesejahteraan sebagai suatu kondisi kebalikan dari penyakit atau kondisi tidak adanya penyakit (Potter dan Perry, 1997).

Namun dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan kompleksnya pemahaman tentang kesehatan dengan berbagai pendekatan, saat ini pengertian sehat mulai dipandang dengan perspektif yang semakin luas. Aspek sehat menjadi lebih luas antara lain dengan memasukkan elemen-elemen seperti rasa memiliki kekuasaan, hubungan kasih sayang, semangat hidup, jaringan dukungan sosial yang kuat, rasa berarti dalam hidup, atau tingkat kemandirian tertentu (Haber, 1994).

Neuman (1990) berpendapat bahwa “sehat dalam suatu rentang adalah tingkat sejahtera klien pada waktu tertentu, yang terdapat dalam rentang dari kondisi sejahtera yang optimal, dengan energi yang paling maksimum, sampai kondisi kematian, yang menandakan habisnya energi total.”

Model ini disebut dengan model kontinum sehat sakit yang menyatakan bahwa sehat bersifat dinamis yang berubah setiap waktu sesuai dengan adaptasi individu terhadap berbagai perubahan eksternal maupun internal yang bertujuan untuk mempertahankan keadaan fisik, emosional, intelektual, perkembangan, sosial, dan spiritual.

Sedangkan sakit adalah proses dimana individu mengalami kemunduran fungsi dalam satu dimensi atau lebih kehidupannya bila dibandingkan dengan keadaan individu tersebut sebelumnya. Karena sehat dan sakit memiliki kualitas yang relatif maka sebaiknya ditentukan dengan titik tertentu pada skala yang kontinum antara sehat-sakit, dan keadaan sehat atau sakit seseorang harus lebih dikaitkan dengan nilai-nilai, kepribadian, dan gaya hidup seseorang daripada diukur dengan berbagai standar yang absolut.

Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan menuntut perawat kontemporer saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang. Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komprehensif.

Perawat kontemporer menjalankan fungsi dalam kaitannya dengan berbagai peran pemberi perawatan, pembuat keputusan klinik dan etika, pelindung dan advokat bagi klien, manajer kasus, rehabilitator, komunikator dan pendidik (Potter dan Perry, 1997).

Sebagai pemberi perawatan, perawat membantu klien mendapatkan kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan yang lebih dari sekedar sembuh dari penyakit tertentu namun berfokus pada kebutuhan kesehatan klien secara holistik, meliputi upaya mengembalikan kesehatan emosi, spiritual, dan sosial.

Sebelum mengambil tindakan keperawatan, baik dalam pengkajian kondisi klien, pemberian perawatan, dan mengevaluasi hasil, perawat menyusun rencana tindakan dengan menetapkan pendekatan terbaik bagi tiap klien. Penetapan ini dilakukan sendiri oleh perawat atau dapat berkolaborasi dengan keluarga klien dan dalam keadaan seperti ini perawat juga dapat bekerja sama dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional yang lain (Keeling dan Ramos, 1995).

Perawat juga berperan sebagai advokat atau pelindung klien, yaitu membantu untuk mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungi klien dari efek yang tidak diinginkan yang berasal dari pengobatan atau tindakan diagnostik tertentu.

Peran inilah yang belum tampak di kebanyakan institusi kesehatan di Indonesia, perawat masih sebatas menerima delegasi dari profesi kesehatan yang lain tanpa mempertimbangkan akibat dari tindakan yang akan dilakukannya apakah aman atau tidak bagi kesehatan klien. Manajer kasus juga merupakan salah satu peran yang dapat dilakoni oleh perawat, di sini perawat bertugas untuk mengatur jadwal tindakan yang akan dilakukan terhadap klien oleh berbagai profesi kesehatan yang ada di suatu rumah sakit untuk meminimalisasi tindakan penyembuhan yang saling tumpang tindih dan memaksimalkan fungsi terapeutik dari semua tindakan yang akan dilaksanakan terhadap klien.

Seperti yang telah dijelaskan di paragraf sebelumnya yaitu perawat harus mengembalikan kondisi klien secara holistik baik fisik maupun sosial dan spiritual klien ke keadaan sebelum klien menderita penyakitnya. Di sinilah peran perawat sebagai rehabilitator untuk mengembalikan keadaan klien atau paling tidak seoptimal mungkin untuk mendekati keadaan seperti sebelum ia sakit dengan berbagai asuhan keperawatan seperti latihan ROM dan latihan lain yang dapat membantu klien untuk kembali ke kondisi kesehatannya seperti semula.

Selain di bidang pelayanan kesehatan, perawat juga memiliki peran sebagai pendidik. Ada dua konteks pendidik disini, pertama sebagai pendidik di suatu institusi pendidikan keperawatan untuk mencetak perawat-perawat baru yang berkualitas, dan kedua adalah sebagai tenaga pendidik yang memberikan pengetahuan tentang kesehatan kepada masyarakat umum untuk menciptakan lingkungan yang sadar dan peduli akan pentingnya hidup dalam taraf kesehatan tertentu.

Keperawatan terbagi menjadi beberapa fokus bidang yaitu, keperawatan jiwa, keperawatan medikal bedah, keperawatan maternitas, keperawatan komunitas, dan keperawatan anak, setidaknya itulah yang berkembang di keperawatan Indonesia.

Pembagian ini dapat kita ambil sebagai salah satu contoh yang menegaskan bahwa peran perawat sangatlah luas dan mencakup seluruh daur hidup manusia dari masa fetus (janin) hingga masa terminal (menjelang kematian). Sesuai dengan KepMenKes No.1202/MENKES/SK/VIII/2003 tentang indikator Indonesia Sehat 2010,“Pada tahun 2010 itu bangsa Indonesia diharapkan akan mencapai tingkat kesehatan tertentu yang ditandai oleh penduduknya yang
  1. hidup dalam lingkungan yang sehat,
  2. mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta
  3. mampu menyediakan dan memanfaatkan (menjangkau) pelayanan kesehatan yang bermutu, sehingga
  4. memilik derajat kesehatan yang tinggi.”
Namun pada kenyataannya indikator-indikator yang menggambarkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan rakyat Indonesia hingga sekarang di tahun 2008 masih memprihatinkan.

Indikator yang pertama menyatakan bahwa pada tahun 2010 nanti diharapkan penduduk Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat. Perawat dapat menciptakan lingkungan yang sehat dengan cara mempromosikan perilaku sehat seperti mencuci tangan sebelum beraktifitas, senantiasa menutup mulut ketika batuk, tidak meludah sembarangan dan kebiasaan-kebiasaan kecil lainnya.

Selain itu perawat di puskesmas juga dapat secara proaktif dalam mengadakan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat di wilayahnya terkait masalah kesehatan aktual yang dapat menyebar dengan cepat seperti flu burung dan demam berdarah. Diharapkan setelah dilakukan hal-hal tersebut, indikator yang kedua akan terpenuhi yaitu masyarakat memiliki perilaku sehat yang pada akhirnya membentuk lingkungan yang sehat pula.

Tahun 2010 nanti juga diharapkan penduduk Indonesia tidak lagi menemukan hambatan yang berarti dalam menjangkau pelayanan kesehatan baik itu dalam hal ekonomi atau biaya maupun yang bersifat non-ekonomi seperti jarak pelayanan kesehatan yang semakin dekat sehingga memudahkan klien yang membutuhkannya.

Dalam hal ini perawat dapat menggunakan metode kunjungan ke rumah-rumah klien yang membutuhkan pelayanan kesehatan ataupun dengan menggunakan kemajuan teknologi untuk mempermudah komunikasi seperti pesawat telepon maupun video conference yang memang belum begitu berkembang di Indonesia. Selain itu, perawat juga harus menambah pengetahuannya dengan terus menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi guna meningkatkan kualitas pelayanannya.

Perilaku sehat dan lingkungan yang sehat serta ditunjang dengan fasilitas kesehatan yang memadai dan kemampuan klien untuk mendapatkan pelayanan, akan membuat derajat kesehatan juga meningkat.

Kondisi di Indonesia sekarang memang sangat memprihatinkan dan sesungguhnnya merupakan tantangan yang sangat besar sekaligus kesempatan bagi para perawat Indonesia untuk menampilkan eksistensinya sebagai profesi kesehatan yang senantiasa memberikan pelayanan sesuai dengan peran-peran yang telah penulis sebutkan di paragraf sebelumnya. Namun perlu diakui bahwa untuk mencapai indikator Indonesia yang sehat di tahun 2010 nanti bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, apalagi kita dihadapkan dengan beberapa masalah internal di dalam tubuh profesi perawat itu sendiri.

Menjadi perdebatan yang tidak berkesudahan ialah tentang standar pendidikan perawat yang sangat variatif yang menyebabkan kualitas lulusan perawat sangatlah beragam di setiap daerahnya sehingga cukup sulit untuk menetapkan standar kompetensi di tingkat nasional, adapun masalah yang sebenarnya sangat penting namun mulai mendapatkan respon negatif di dalam tubuh profesi ini adalah tentang belum tersedianya sebuah Undang-undang Keperawatan sebagai payung hukum untuk melindungi para perawat supaya seluruh asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat menjadi legal dan tidak rancu dengan tindakan dari profesi kesehatan lainnya dan pada akhirnya akan meningkatkan kredibilitas profesi perawat.

REFERENSI
  • Departemen Kesehatan Republik Indonesia. “Visi Pembangunan Kesehatan: Indonesia Sehat 2010.” (Situs Depkes RI).
  • Haber, D. (1994). Health promotion and aging. New York: Springer.
  • Keeling, A. W. dan Ramos, M. C. (1995). Nurs Health Care: Perspectives on Community. The role of nursing history in preparing nursing for the future, 16—30.
  • Neuman, B. (1990). Health as a continuum based on the Neuman systems model. Nurs Sci Q, 3–129.
  • Potter, P. A., dan Perry, A. G. (2005). Fundamentals of Nursing: Concept, Process, and Practice, 4/E. (Terj. Yasmin Asih, et al). Jakarta: EGC.



Sumber : Blog Ilmu Keperawatan.

Labels: , ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 11:39 PM | 0 comments ShareThis
Tuesday, October 6, 2009
Departemen Kesehatan RI membuka kesempatan bagi Warga Negara Indonesia lulusan D-III/DIV/S1/S2 untuk diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Departemen Kesehatan Tahun 2009 yang akan ditempatkan di Kantor Pusat dan seluruh Unit Pelaksana Teknis milik Departemen Kesehatan di Daerah.


  1. PERSYARATAN UMUM :

    • Warga Negara Republik Indonesia.

    • Usia paling rendah 18 (delapan belas) tahun dan paling tinggi 35 (tiga puluh lima) tahun pada saat 01 Desember 2009.

    • Berkelakuan baik dan tidak pernah dihukum penjara atau kurungan.

    • Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai PNS/Anggota TNI/Polri maupun pegawai swasta.

    • Tidak berkedudukan sebagai Calon/PNS, Calon/Anggota TNI/Polri, anggota/pengurus partai politik dan tidak sedang terikat perjanjian/kontrak kerja dengan instansi lain.

    • Berbadan sehat.


  2. PERSYARATAN KHUSUS :

    • Bagi pelamar yang mendaftar untuk mengisi formasi Dokter/Dokter Gigi :

      • Memiliki STR sebagai Dokter/Dokter Gigi,
      • Tidak berstatus sebagai peserta PPDS,
      • Prioritas pasca PTT (Pegawai Tidak Tetap)

    • Pendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat dan Non Kesehatan (Ilmu Komputer, Ekonomi dan lain-lain) melampirkan foto copy Transkrip yang mencantumkan peminatan atau SuratKeterangan yang menyatakan program studi/peminatan/jurusan dari institusi.

    • Peminatan formasi pendidikan S2 harus melampirkan ijazah D-IV/S1 yang sejalur/sesuai dengan program studi.

    • Peminatan pada Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk formasi pendidikan D-III Kesehatan Lingkungan dan S1 Kesehatan Masyarakat hanya untuk Pria.


Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Departemen Kesehatan Tahun 2009 dapat dilihat pada table dibawah ini :


Informasi selengkapnya silakan buka situs berikut ini dengan menggunakan browser "Internet Explorer" : http://www.kepegawaian.depkes.go.id/

Labels:


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 6:21 PM | 0 comments ShareThis
Monday, October 5, 2009
Perawat Indonesia yang datang tanggal 02 Oktober 2009, Pada hari minggu kemarin telah menjalani sebagian formalitasnya di Ministry Of Health (M.O.H) Kuwait dengan didampingi beberapa orang perwakilan dari INNA-K. Mereka sebagai calon Perawat yang bekerja dibawah kementerian kesehatan Kuwait, Hari ini (Senin) kemungkinan besar segera akan mendapatkan loan pertamanya.

Besarnya loan yang akan diberikan belum dapat diketahui secara pasti, namun berdasarkan pengalaman Perawat sebelumnya mereka diberikan uang sebesar 100 Kuwait Dinar (KD) atau sekitar 3,3 juta rupiah dengan kurs saat ini.

Ini tentu saja sangat membantu mereka dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari selama menjalani formalitasnya sebelum mendapatkan gaji penuh secara normal, meskipun sebenarnya diantara mereka memiliki bekal mata uang rupiah ataupun US dolar.

Para Perawat baru ini, turut hadir dalam perayaan "Indonesian Day" yang berlangsung dua hari lalu (Sabtu) di Salmiya - Kuwait. Itu merupakan pengalaman pertama mereka berkumpul dengan masyarakat Indonesia dari berbagai background profesi pekerjaan.

Berikut adalah nama-nama Perawat tersebut yang berhasil kami peroleh secara langsung dari mereka saat berkumpul pada acara Indonesian Day tersebut :

Klik pada table untuk memperbesarnya

Semoga data ini bermanfaat bagi rekan-rekan Perawat maupun masyarakan Indonesia secara luas yang berada di Kuwait, untuk mengetahui kemungkinan adanya hubungan keluarga, almamater yang sama, sahabat lama, dan sebagainya.

Labels: ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 12:46 AM | 0 comments ShareThis
Saturday, October 3, 2009
Hari ini, Jum'at 02 Oktober 2009 sejumlah 25 Perawat Indonsia (14 wanita dan 11 pria) yang terdaftar pada PT Roll Internusa Mandiri (RIM) tiba di Kuwait untuk bekerja sebagai tenaga Perawat Ministry Of Health (M.O.H) Kuwait. Pengurus INNA-K atau PPNI cabang Kuwait menyambut dengan senang hati kehadiran mereka, Begitu juga Pimpinan PT RIM (Yuli) yang sebelumnya telah lebih dulu berada di Kuwait turut menyambut kehadiran mereka.


Ini adalah gelombang keberangkatan yang pertama setelah para Perawat menunggu sekian lama sejak mereka dinyatakan lulus oleh User Kuwait, yaitu sekitar bulan November 2008 yang lalu. Sebagai perwakilan dari pihak MOH, yaitu yang dikenal dengan sebutan Mr. Ali turut hadir dibandara Kuwait untuk menjemput kehadiran mereka dan memberikan beberapa pengarahan serta pemberitahuan lokasi tempat tinggal sementara selama menjalankan proses formalitas di Ministry of Health Kuwait.



Rencananya gelombang kedua akan berangkat pada tanggal 5 Oktober 2009, komfirmasi mengenai jumlah mereka belum dapat dipastikan. Seperti pada gelombang pertama, kabarnya akan diberangkatkan sejumlah 30 orang namun yang datang hanya sejumlah 25 orang.


Alhamdulillah tampak kecerian dari mereka setelah menginjakkan kaki di tanah Kuwait dan bertemu dengan para Perawat yang sudah bekerja lebih dulu sekitar 6 sampai 9 tahun masa kerja. Wellcame! Selamat mendulang Dinar Kuwait!!! Selamat menjadi Pahlawan Devisa.



Mereka yang rencanannya menjalankan formalitas kerja pada minggu - 04 Oktober 2009, saat ini ditempatkan pada "Guest House" Salmiya (Al-Huda Nurses Complex) bagi wanita dan Khaitan (New Male Nurses Building) bagi pria. Dibawah ini adalah photo dimana Perawat baru wanita telah berada di Guest House mereka. (Klik pada gambar untuk melihat semua photo dalam ukuran besar)


Mengenai nama lengkap, alumnus serta angkatan kelulusan akan segera dipublikasikan setelah didapatkan informasi lebih lanjut dari mereka. Atas kesepakatan bersama, mereka menunjuk Mohammad Salahuddin satu diantara mereka sebagai ketua rombongan. Beliau adalah seorang Perawat yang telah mengalami pengalaman kerja selama 4 tahun di Saudi Arabia.

Labels: , , , ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 12:08 AM | 0 comments ShareThis
Friday, October 2, 2009
California, Seperti apa rumah sakit yang nanti hadir di masa depan? Pastinya lebih maju, canggih dan berteknologi. Semuanya serba terkomputerisasi dengan alat-alat yang serba modern. Tidak menutup kemungkinan posisi dokter pun diambilalih oleh robot.

Di negara maju seperti Amerika, hal itu ternyata sudah diterapkan yaitu di Methodist Hospital Houston. Para dokter disana menggunakan robot yang berukuran 5 inci yang bisa bergerak kemana-mana dengan sebuah monitor di bagian atasnya yang menghubungkan dokter dengan keadaan di sekelilingnya.

Dengan robot itu, sang dokter bisa memantau keadaan dan memberi arahan pada pasien dari manapun ia berada. Dengan begitu ia dapat memantau banyak orang sekaligus tanpa harus keluar dari ruangannya atau sedang ada urusan lainnya.

Robot yang berjalan seperti pembersih lantai itu dijaga oleh tim medis pada saat berkeliling ke ruangan pasien. Robot tersebut memiliki kemampuan untuk memvisualisasikan sang dokter di depan pasien.

Robot itu juga dilengkapi dengan radio-frequency ID untuk melacak keberadaan dokter, suster, dan beberapa peralatan yang ada di rumah sakit sehingga bisa merespons keadaaan gawat darurat. Fasilitas canggih lainnya yang tersedia di rumah sakit modern tersebut yaitu kasur 'pintar'.

Kasur itu bisa mentransmisikan gambaran detak jantung dan nafas pasien secara otomatis sehingga bisa memberi peringatan langsung pada suster lebih cepat jika terdapat gangguan pada hasil transmisinya. Namun para ahli dan dokter pun masih memiliki impian tentang rumah sakit masa depan mereka.

"Suatu hari nanti, harapannya yaitu semua dokter bisa mengetahui riwayat kesehatan pasien melalui akses sebuah alat pengidentifikasi kesehatan yang ditanamkan di bawah jaringan kulit pasien," ujar Naomi Fried, dari Kaiser Permanente's Sidney R. Garfield Health Care Innovation Center di San Leandro, California seperti dikutip dari USNews, Kamis (1/10/2009).

Menurut pihak Datamonitor,-- perusahaan yang memproduksi alat-alat kesehatan--, alat yang diimpikan para dokter itu mungkin tidak lama lagi akan hadir. Alat yang menurutnya akan disebut telemedicine itu layaknya sebuah remote yang bisa memonitor keadaan pasien bahkan melakukan operasi jarak jauh oleh dokter.

Para investor rumah sakit pada dasarnya punya 2 tujuan untuk membangun rumah sakit masa depan menggunakan robot dan teknologi canggih lainnya yaitu untuk meningkatkan perawatan klinis pasien dan mengurangi tingkat error dokter. Dengan demikian diharapkan tingkat stres pasien pun akan menurun dan proses penyembuhan akan lebih cepat.

"Pada tahun 2015 nanti, mungkin pusat perawatan dan tindakan medis cukup dilakukan di rumah, tidak perlu rumah sakit karena semuanya bisa dilakukan oleh robot dokter dan fasilitas berteknologi lainnya," ujar Fried.



Sumber : DetikHealth.Com

Labels:


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 2:24 AM | 1 comments ShareThis



WWW.SMART-PIN-KUWAIT.BEC.BNI

Contact Us at email : admin@inna-k.org or Call: +96560739733