<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d2107064986175153332\x26blogName\x3dIndonesian+National+Nurses+Associatio...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://inna-k.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttps://inna-k.blogspot.com/\x26vt\x3d-3270315149446403483', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Indonesian National Nurses Association in Kuwait (INNA-K)


Sambutan Ketua INNA-K Periode 2012 - 2017
Selamat datang di website Indonesian National Nurses Association in Kuwait (INNA-K).
INNA-K terbentuk pada tanggal 11 Mei 2006 dengan kepengurusan yang tersebar di beberapa region negara Kuwait. Persatuan Perawat Indonesia di Kuwait sebelumnya telah terhimpun dalam satu wadah organisasi yang bernama APIK (Assosiasi Perawat Indonesia di Kuwait) sejak tahun 1994, Berdasarkan musyawarah bersama yang dihadiri oleh kepengurusan organisasi periode 2006 - 2008 dan perwakilan anggota dari masing-masing region, Maka APIK berganti dengan nama INNA-K.

Website ini dibentuk dengan tujuan sebagai media informasi dan komunikasi melalui berbagi informasi dan berkomunikasi sesama Perawat tentang profile Perawat, Keperawatan dan Kesehatan dengan komunitas Keperawatan dan masyarakat luas, baik dalam lingkup Kuwait maupun International. Semoga kunjungan Anda bermanfaat dan dapat mengkomunikasikan informasi yang didapat pada rekan sejawat maupun masyarakat luas nantinya.

Atas nama Ketua Organisasi INNA/PPNI cabang Kuwait periode 2012 - 2017, Saya mengucapkan terima kasih atas kunjungannya. Website ini jauh dari kesempurnaannya, saran dan komentar Anda untuk kesempurnaannya merupakan kontribusi yang berharga bagi kami. Website ini adalah milik kita bersama, untuk itu diharapkan kepada Anda untuk membantu menyebarluaskan website ini kepada rekan sejawat dan masyarakat luas. Selamat bertugas! Semoga menjadi amal ibadah kita semua.

    Hormat Kami,

    Zulkifli Abdullah Usin, SKM
Saturday, July 31, 2010
Kaifan - Kuwait. Sore hari tadi Sabtu 31 Juli 2010 pukul 16.30 WK telah diadakan pertemuan oleh tamu kunjungan dari perwakilan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dengan perwakilan masyarakat Indonesia yang bekerja sebagai TKI di Kuwait, tepatnya digedung KBRI di Kaifan Block VII, Al-Aseema Region - Kuwait.

Perwakilan INNA-K yang hadir sejumlah 10 orang, lainnya merupakan perwakilan dari Pekerja di Oil Company, British Airways, Agency TKI dan beberapa kelompok TKI sektor lainnya yang secara keseluruhan berkisar 40 orang yang hadir disana.

Kunjungan Pejabat BNP2TKI ke Kuwait sebenarnya berfokus pada penjajakan adanya kemungkinan peluang lowongan kerja bagi TKI yang dapat ditempatkan di Kuwait, baik sektor formal maupun informal. Terlepas dari hal tersebut, pihak BNP2TKI mencoba menggali kendala yang dihadapi TKI di Kuwait dalam upaya meningkatkan perlindungan kerja TKI oleh Pemerintah melalui jalur BNP2TKI.

Menurut informasi yang disampaikan pihak BNP2TKI, TKI di Kuwait sebagian besar bekerja pada sektor informal. Hanya 5% saja mereka yang bekerja pada sektor formal. Dengan kata lain, pekerja Penata Laksana Rumah Tangga (PRT) mendominasi keberadaan TKI di Kuwait.

Masing-masing perwakilan yang hadir satu persatu dipersilakan memperkenalkan diri, selanjutnya diberikan kesempatan menjelaskan permasalahan yang dihadapi selama bekerja di Kuwait.

Selaku perwakilan INNA-K, Eko Priyanto sebagai Ketua menyampaikan beberapa permasalahan atau kendala yang dihadapi Perawat Indonesia di Kuwait. Diantaranya adalah permasalahan Verifikasi Ijazah, Pengakuan Penyetaraan Sarjana Keperawatan oleh MOH Kuwait atas gelar S1 Keperawatan dari Indonesia, dan Standar bagi PJTKI untuk menarik biaya selama proses perekrutan hingga pemberangkatan Perawat ke Kuwait.

Adapun jawaban yang diberikan sangat kurang memuaskan, Pihak perwakilan BNP2TKI tidak mengetahui mengenai permasalahan Verifikasi Ijazah yang dihadapi Perawat Indonesia di Kuwait. Padahal berita ini tidak hanya beredar di Kuwait saja, bahkan beberapa tahun yang lalu sempat diberitakan di media TV SCTV bahwa seorang Perawat Indonesia dengan kondisi hamil besar tidak dapat pulang ke Indonesia dikarenakan verifikasi Ijazah yang belum selesai.

Permasalahan verifikasi Ijazah sudah berulang kali dibahas saat beberapa kali kunjungan pejabat DEPNAKER, Dinas Kesehatan, DEPLU dan entah tamu dari perwakilan mana lagi yang rasanya cukup mendapatkan penjelasan dari INNA-K sejak tahun 2000. Semuanya nol besar, tidak ada tanggapan yang disertai tindakan berarti dari Instansi Pemerintah Indonesia dalam pemecahan masalah tersebut.

Baru tahun 2008 sedikit dirasakan adanya titik terang setelah INNA-K secara terorganisir terjun langsung perwakilannya ke Jakarta untuk mencari tahu dimana sebenarnya kendala (berkas) dari pihak Pemerintah Kuwait terhenti di Indonsia. Jawaban mengenai dimana keberadaan kiriman berkas verifikasi pihak Kuwait ke Indonesia memang tidak diketahui, Yang pasti adalah tidak adanya jawaban dari pihak Pemerintah Indonesia atas pertanyaan pihak Kuwait.

INNA-K pada tahun 2008 membentuk Tim Verifikasi Ijazah, beberapa perwakilan dari mereka ke Jakarta dengan membawa langsung berkas sejumlah Perawat untuk ditindak lanjuti kearah penyelesaian verifikasi tersebut. Adapun lembaga atau instansi yang terkait secara langsung belakangan diketahui adalah Puspronakes, DinKes, DIKTI, Deplu dan Kedutaan Kuwait di Jakarta.

Terkait permasalahan pengakuan pihak kuwait atas sarjana S1 Keperawatan dari Indonesia, perwakilan BNP2TKI hanya akan mencoba memberikan informasi tersebut ke Instansi terkait di Indonesia (DepDikBud dan DepKes).

Sedangkan permasalahan standar penarikan biaya oleh PJTKI kepada Perawat belum mendapatkan tanggapan dari pihak BNP2TKI. Demikian juga terhadap keterlibatan PJTKI atas tanggungjawabnya terhadap permasalahan Perawat (TKI) selama masa kontrak 2 tahun pertama. Baik permasalahan formalitas awal yang dirasakan berat sehingga Perawat baru menerima gaji setelah 7 bulan di Kuwait (hanya 3 bulan pertama mendapat biaya hidup), maupun keterlibatan PJTKI pada kasus Pemulangan Perawat karena dinyatakan un-fit hasil pemeriksaan kesehatannya (padahal di Indonesia lulus dinyatakan fit).

Pertemuan dengan pihak BNP2TKI hanya memberikan informasi seperti yang sudah-sudah terhadap kunjungan pejabat yang terkait dengan TKI, Pemecahan permasalahan Perawat akan dimulai dari nol lagi dengan harus menceritakan kronologis verifikasi kembali dan akan diteruskan ke Indonesia.

Sedangkan pihak BNP2TKI berhasil mendapatkan gambaran adanya peluang bagi TKI untuk ditempatkan di Kuwait. Semoga saja Pemerintah Indonesia tidak hanya mencari peluang meng-EKSPOR pekerja keluar negeri, tetapi secara utuh dapat membantu melindungi TKI apabila menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan hak TKI itu sendiri.

Verifikasi Ijazah yang tidak selesai bagi Perawat di Kuwait telah menghapuskan hak yang bersangkutan untuk mendapatkan uang pesangon pensiun (re-sign), bahkan tidak dapat pulang kembali ke Indonesia dengan status habis kontrak. Melainkan bersatus kabur meninggalkan Kuwait saat cuti tahunan, dan ini meninggalkan image yang kurang baik bagi Perawat Indonesia di Kuwait.

Labels: ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 10:01 PM | 0 comments ShareThis
Friday, July 30, 2010
Bolzano, Peneliti akhirnya berhasil memetakan gen dari mumi seorang pemburu di zaman batu. Ini adalah suatu prestasi yang dapat meningkatkan studi kedokteran genetik dan diharapkan bisa digunakan untuk mengetahui genetik dari penyakit turunan.

Mumi yang dijuluki Oetzi ini berusia 5.000 tahun yang ditemukan di pegunungan Alpen, Italia pada tahun 1991. Oetzi diyakini telah meninggal pada usia 46 tahun setelah tubuhnya terkena tusukan panah. Saat ini mumi tersebut disimpan di South Tyrol Archaeology Museum di Bolzano.

"Sekarang kami telah memiliki akses untuk mengetahui profil genetik lengkap dari mumi yang terkenal di dunia ini. Hasil ini akan menjadi solusi yang baik untuk memecahkan teka-teki seputar manusia es (iceman) ini," bunyi pernyataan dari European Academy (EURAC) di Bolzano, seperti dikutip dari Health24, Jumat (30/7/2010).

Ilmuwan dari EURAC, University of Tubingen dan ahli bioinformatika dari Heidelberg di Jerman yang melakukan penelitian ini menggunakan teknologi terbaru untuk mempelajari DNA dari Oetzi. Teknologi yang digunakan adalah sebuah proses yang dimulai dengan ekstraksi sampel dari tulang panggul mumi manusia es ini.

"Ini adalah hasil sensasional yang cepat, karena proses ini telah selesai dalam waktu dua sampai tiga bulan. Sekarang para ilmuwan sedang bertujuan untuk meningkatkan kuantitasnya sehingga bio-datanya bisa tersedia," ujar Albert Zink, ketua EURAC's Institute for Mummies and the Iceman.

Berdasarkan penelitian ini didapatkan bagaimana genetik dari Oetzi ini dan juga untuk mendapatkan informasi apakah keturunan dari Oetzi ini masih ada sampai sekarang. Jika memang keturunannya masih ada, maka peneliti akan mencari di daerah mana keturunan ini bisa ditemukan.

Hasil penelitian ini juga bisa menunjukkan telah terjadi mutasi genetik antara manusia yang tinggal di zaman dahulu dengan manusia moderen saat ini.

Selain itu teknologi yang digunakan dalam studi ini diharapkan juga bisa memberikan informasi umum mengenai penyakit genetik modern dan penyakit umum lainnya seperti diabetes atau kanker.



Sumber : DetikHealth.Com

Labels: ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 11:45 PM | 0 comments ShareThis
Friday, July 23, 2010
WASHINGTON, Autisme pada anak dapat dideteksi dengan cara menganalisa suara mereka. Anak-anak penyandang autisme mengucapkan kata-kata dengan cara yang berbeda dibandingkan anak-anak normal. Hal inilah yang kemudian dijadikan modal bagi para ahli untuk menciptakan suatu alat khusus untuk mendiagnosa autisme lewat analisa suara.

Alat ini berupa perekam kecil yang muat pada saku baju anak. Pada alat ini tertanam sejenis piranti lunak guna menganalisa dan mengevaluasi suara-suara tertentu yang diucapkan anak-anak sepanjang hari.

Perangkat ini adalah hasil kreasi para ahli yang dipimpin Kimbrough Oller dari Universitas Memphis, Amerika Serikat. Untuk membuat alat ini, Oller dan timnya menganalisa lebih dari tiga juta pelafalan suku kata, yang dikumpulkan dari 1.500 rekaman 232 anak berusia 10 bulan hingga empat tahun.

Seperti dilaporkan jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, program yang ditanam pada alat ini mampu secara tepat mengidentifikasi 86 persen diagnosa autisme yang ada.

"Walau para ahli menyatakan selama bertahun-tahun bahwa anak autis bersuara lain saat berbicara, belum ada cara praktis menggunakan vokalisasi sebagai bagian dari diagnosa atau proses pemeriksaan yang sejalan dengan autisme," kata Oller, yang juga profesor audiologi dan patologi cara bicara bahasa.

Alat ini untuk sementara dapat berfungsi menganalisa suara dalam bahasa Inggris, tetapi Oller yakin piranti lunaknya dapat diaplikasikan pada bahasa lain. "Teknik ini belum pernah dicoba, tetapi saya pikir bisa bekerja," katanya.

Saat ini, para dokter menegakkan diagnosa autisme dengan cara menguji anak-anak dengan sejumlah tes perilaku dan pola bicara, termasuk bagaimana mereka berbicara pada usia tertentu, dan apakah mereka melakukan kontak mata dengan orang lain.

"Autisme adalah kerusakan multi faktor dan banyak dimensi perilaku yang harus dipertimbangkan. Vokalisasi jelas merupakan faktor penting, tetapi saya tidak berpikir ini harus digunakan secara ekslusif," kata Oller.

Oller, yang meneliti pembelajaran dan evolusi bahasa, telah mengidenfikasi bagaimana pembentukan silabel yang berbeda berubah pada empat tahun pertama usia anak.

Menurut hasil analisa, pembentukan pola bicara anak autis tidak mengikuti pola yang umum. Program komputer mampu membedakan antar pembicara dan memproses suara yang diucapkan anak yang sedang diteliti. Rekaman sehari penuh memungkinkan peneliti untuk memeriksa pola bicara anak secara alami.

Para orang tua dapat mengirim hasil rekaman setelah anaknya menggunakan alat ini selama seharian. Hasil rekaman dikirim ke suatu perusahaan untuk dianalisa. Adalah Infoture Inc. yang mengembangkan alat dan piranti lunak tersebut. Perusahaan ini bubar pada Februari 2009 dan didirikan kembali dengan berbentuk yayasan bernama LENA Foundation. Yayasan inilah yang menjual alat dan mendanai riset.



Sumber : KompasHealth.Com

Labels: , ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 6:05 AM | 0 comments ShareThis
Saturday, July 17, 2010
Reggae - Kuwait. Setelah terlaksananya rapat perdana Kepengurusan INNA-K Sabtu lalu, maka kemarin tanggal 16 Juli 2010 pukul 16.00 WK telah juga dilaksanakan rapat lanjutan mengenai pembahasan program kerja 3 bulan pertama Kepengurusan INNA-K perode 2010 - 2012. Tepatnya di Kediaman Ketua INNA-K Eko Priyanto, S.Kep di Andalus - Region Farwaniya.

Rapat dihadiri 23 orang pengurus baru, dalam pembahasannya disepakati adanya 3 agenda kegiatan inti yang akan mengisi kegiatan INNA-K tri wulan pertama. Diantaranya adalah kegiatan Pelantikan Ketua dan Pengurus baru INNA-K periode 2010 2012, Penyambutan dan Pengisian Acara Bulan Rhamadan, Pelatihan atau Training Bisnis Wira Usaha.

Pelantikan Ketua dan Pengurus baru INNA-K periode 2010 - 2012 di schedule-kan pada tanggal 7 Agustus 2010 yang akan datang. Sedangkan 2 kegiatan lainnya akan diinformasikan selanjutnya, rencananya akan diadakan pertemuan kembali dalam waktu dekat ini.


Mengenai nama-nama Pengurus INNA-K periode 2010 - 2012 segera akan di publikasikan di situs ini setelah di sah kan dan dilantik oleh INNA/PPNI pusat Jakarta, Hal ini tentunya melalui surat resmi yang akan diberikan baik via e-mail ataupun Fax dari Jakarta.

Secara keseluruhan, Kepengurusan baru INNA-K ini terdiri dari 80% nama dan wajah baru. Yaitu rekan-rekan Perawat yang baru beberapa bulan datang dan bekerja di Ministry Of Health (M.O.H) Kuwait. Harapannya adalah dengan kehadiran nama dan wajah baru tersebut memberikan semangat baru untuk lebih mampu mengembangkan dan meng-fungsionalkan organisasi bagi seluruh Perawat yang tergabung sebagai anggota INNA-K.

Selain itu, INNA-K diharapkan dapat memberikan warna baru dalam segala kegiatannya sehingga memunculkan rasa memiliki dan bertanggung jawab atas keberadaan atau exixtensi dari organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Kuwait oleh seluruh anggotanya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Labels: ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 11:49 AM | 0 comments ShareThis
Wednesday, July 14, 2010
Kanker prostat merupakan penyebab kematian ketiga akibat kanker di Indonesia setelah kanker nasofaring dan kanker paru. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi penyakit ini. Salah satu terobosan yang dilakukan adalah mencangkokkan isotop Iodium-125 pada jaringan kanker tersebut.

Kanker prostat adalah tumor ganas yang tumbuh pada kelenjar prostat dalam sistem reproduksi pria. Sel ganas ini dapat menyebar secara metastasis dari prostat ke bagian tubuh lain, terutama tulang dan limpa. Penyakit ini, antara lain, dapat menimbulkan rasa sakit dan kesulitan saat buang air kecil dan disfungsi erektil.

Meski tergolong penyebab ketiga kematian akibat kanker—yang mencapai total sekitar 800.000 kasus per tahun—di Indonesia, menurut American Cancer Society, kanker prostat paling jarang dialami pria Asia, termasuk Indonesia. Sebaliknya, banyak dijumpai di Afrika, Eropa, dan Amerika Serikat.

Penanganan kanker prostat di Indonesia, seperti dikemukakan Netty Adelima Siagian dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dibedakan dalam stadiumnya. Pada stadium awal dilakukan prostatektomi—pengangkatan prostat dan radioterapi. Sedangkan pada stadium lanjut dilakukan kemoterapi.

Radioterapi pada kanker prostat stadium awal dapat berupa radiasi eksternal, yaitu menggunakan teknik konvensional, IMRT (Intensity Modulated Radiation Therapy) atau IGRT (Image Guided Radiation Therapy). IMRT adalah teknik pemberian radiasi dengan dosis sangat tinggi untuk jaringan tumor tanpa menimbulkan kerusakan berat pada jaringan normal di sekitarnya.

Belakangan ini dalam radioterapi di Indonesia diperkenalkan brakiterapi atau implantasi bahan radioaktif. Brakiterapi adalah terapi radiasi dengan mendekatkan sumber radiasi ke sumber penyakit. Penerapan teknik ini dapat mengatasi kelemahan radioterapi yang tidak fokus ke sasaran—yang berisiko terkena jaringan sehat.

Menurut Rohadi Awaludin dari Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka Badan Tenaga Nuklir Nasional (PRR Batan), brakiterapi merupakan metode yang telah lama terbukti efektif dalam penanganan kanker. ”Metode ini berpeluang besar menyelesaikan masalah kesehatan ini di Tanah Air,” ujarnya.

Keefektifannya dibuktikan pertama kali oleh Pierre Curie pada tahun 1901 ketika ia memanfaatkan jarum mengandung radioisotop radium untuk menangani tumor di Rumah Sakit St Louis, Paris. Dari percobaan itu diperoleh hasil bahwa tumor dapat mengecil setelah ditusuk jarum berisotop radium. Keberhasilan ini merupakan awal penerapan brakiterapi.

Sejalan dengan perkembangan teknologi produksi radioisotop, brakiterapi mengalami perkembangan pesat dengan memanfaatkan radioisotop buatan, yang memiliki waktu paruh pendek, sehingga tidak ada efek samping atau membahayakan tubuh pasien. Sedangkan radium yang digunakan pada masa awal pengenalan brakiterapi adalah Radium-226 yang memiliki masa paruh 1.600 tahun.

Hasil pengembangan teknologi produksi radioisotop adalah Iridium-192 yang dibuat melalui aktivasi neutron. Waktu paruh isotop iridium 73,8 hari dan radiasi maksimumnya 675 keV. Iridium-192 untuk terapi laju dosis rendah telah diproduksi di Indonesia. Sedangkan Ir-192 untuk laju dosis tinggi telah dikaji pengembangannya dengan memanfaatkan reaktor Gerrit A Siwabessy milik Batan di Puspiptek Serpong, urai Rohadi.

Iridium-192 adalah radioisotop pemancar sinar gamma energi tinggi. Ir-192 digunakan sebagai sumber tertutup yang didekatkan ke jaringan kanker, tidak diimplantasi ke dalamnya, jelas Kepala PRR Batan Abdul Mutalib.

Implantasi I-125

Belakangan Batan berhasil membuat Iodium-125 sejak tahun 2009 untuk brakiterapi dengan teknik implan atau pencangkokan. Isotop tersebut diproduksi menggunakan Xenon-Loop System. Saat ini hanya ada tiga negara di dunia yang memiliki Xenon-Loop System. Selain Indonesia adalah Amerika Serikat dan Kanada.

Iodium-125 yang diproduksi dari sasaran isotop Xenon-124 berbentuk gas berhasil diproduksi. Iodium-125 merupakan pemancar gamma murni dengan energi 35,5 keV. Radioisotop ini memiliki waktu paruh 60 hari. Radiasi gamma energi rendah merupakan radiasi yang efektif untuk penanganan kanker dan memiliki efek samping kecil.

Brakiterapi dapat dikatakan sebagai terapi yang bertarget pada sel-sel kanker saja. Keunggulan I-125 ini adalah radiasi gammanya sangat lemah, maka semua energi radiasi akan diserap seluruhnya oleh jaringan kanker melalui efek fotolistrik sehingga tidak ada radiasi gamma yang lolos masuk ke dalam jaringan sehat.

Butir I-125 yang seukuran biji beras pada brakiterapi saat ini sedang diuji coba di RS Hasan Sadikin sebelum disosialisasikan ke semua rumah sakit di Indonesia yang memiliki fasilitas radiologi dan lebih difokuskan untuk terapi kanker prostat, meskipun nantinya bisa digunakan untuk solid tumor lain yang berada dalam keadaan statis.

Pada masa mendatang radioisotop I-125 akan berperan sebagai terapi radiofarmaka yang sangat efektif karena mampu memancarkan Auger elektron yang efektif merusak DNA sel kanker. Penggunaan I-125 untuk mengatasi kanker prostat telah lama dilakukan di AS. Jumlah penderita kanker prostat di negeri Paman Sam ini sekitar 200.000 pasien per tahun.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 25 persen ditangani dengan brakiterapi menggunakan butir implan berupa mikrokapsul titanium yang di dalamnya dimasukkan radioisotop. Sebanyak 60 persen dari butir implan tersebut menggunakan radioisotop I-125, sedangkan sisanya menggunakan radioisotop Paladium-103.

Metode ini terbukti efektif untuk penanganan kanker prostat. Data dari Amerika Serikat menunjukkan, dalam satu dasawarsa terakhir tingkat penyembuhan kanker prostat menggunakan butir implan sebesar 80-93 persen.

Brakiterapi telah terbukti menjadi solusi masalah kesehatan di beberapa negara. Bahkan, di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Jepang, penanganan kedokteran dengan brakiterapi telah menjadi salah satu tulang punggung dalam mengatasi masalah kesehatan. (OLEH : YUNI IKAWATI).


Sumber : KompasHealth.Com

Labels: , ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 10:43 PM | 0 comments ShareThis
Saturday, July 10, 2010
Reggae - Kuwait, Sabtu 10 Juli 2010 Pukul 16.00 WK telah dilaksanakan pertemuan atau rapat perdana Kepengurusan Organisasi INNA-K periode 2010 - 2012 di gedung Sekretariatan (Male Hostel - Muhana, Reggae) yang dihadiri 12 orang calon Kepala Bidang serta Koordinator Region.

Ini merupakan rapat kali pertama Ketua INNA-K terpilih Eko Priyanto, S.Kep. dalam upaya bertatap muka dengan para calon Kepengurusan INNA-K pada periode yang akan dipimpinnya. Acara rapat dibuka oleh Sekretaris INNA-K terpilih Suhardi Mansur, selanjutnya diteruskan sambutan dari Ketua INNA-K.

Pada sambutannya, Eko Priyanto mengatakan dimasa kepemimpinannya akan berfokus pada bagaimana menjadikan personel pengurus INNA-K lebih kreatif, aktif dan memeiliki jiwa pemimpin dengan bekal ilmu management kepemimpinan melalui system pengkaderan yang berkesinambungan. Hal tersebut tentunya dengan tidak mengesampingkan peran dan fungsi organisasi INNA-K bagi keseluruhan anggotanya.

Pada kesempatan tersebut, Eko menyampaikan sejarah terbentuknya INNA-K dan beberapa kegiatan penting yang telah berhasil dan dilakukan oleh organisasi.

Organisasi Perawat Indonesia di Kuwait terbentuk pada tahun 1994 dengan nama APIK (Assosiasi Perawat Indonesia di Kuwait). Kemudian tepat pada tanggal 11 Mei 2006, APIK berganti menjadi INNA-K setelah dilakukan konsulidasi dan resmi bergabung menjadi bagian dari organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Pusat Jakarta.

Indonesian National Nurses Association in Kuwait (INNA-K) menjadi organisasi Perawat Indonesia pertama cabang luar negeri, Beberapa tahun kemudian turut terbentuk INNA-N (Indonesian National Nurses Association in Netherlands) dan INNA-Q (Indonesian National Nurses Association in Qatar).

Sedangkan komunitas perawat Indonesia di Saudi Arabia sampai saat ini masih sebatas wacana dan belum menjadi bagian resmi INNA/PPNI Pusat Jakarta.

Acara rapat diteruskan dengan perkenalan diri oleh masing-masing peserta yang hadir dengan tujuan lebih mengenal satu sama lainnya, disamping itu Eko mempersilakan bagi calon Pengurus untuk memberikan masukan saran yang sifatnya membangun dan mengarahkan organisasi untuk lebih maju dan berguna.

Bravo INNA-K! Semoga terbentuknya Kepengurusan baru ini akan lebih tampak peran dan fungsi organisasi dimata anggotanya, dimana masih banyak individual yang merasa bahwa INNA-K tidak memberikan dampak berarti bagi mereka selama berada di Kuwait.

Labels: , ,


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 10:17 PM | 0 comments ShareThis
Thursday, July 8, 2010
Teknologi kedokteran yang terus berkembang membawa harapan baru bagi penanganan berbagai penyakit. Orang usia lanjut yang terancam kebutaan pun kini bisa ditolong dengan implantansi teleskop mini yang diletakkan di dalam mata.

The Implantable Miniature Telescope tersebut ditujukan untuk mencegah kebutaan, khususnya pada penderita penyakit degenerasi makula, salah satu penyebab utama kebutaan pada orang berusia di atas 50 tahun. Penyakit ini menyebabkan penglihatan sentral menjadi gelap sehingga seseorang akan sulit membaca, menonton televisi atau mengenali wajah.

Diharapkan teleskop mini yang diimplan tersebut akan membantu meningkatkan fungsi penglihatan sentral. Sementara itu fungsi penglihatan sekelilingnya biasanya masih cukup baik.

"Operasi ini memang tidak mengembalikan pengelihatan seperti saat orang berusia 20 tahun, namun fungsi retina bisa ditingkatkan. Kalau sebelumnya sulit melihat keseluruhan wajah orang lain, dengan operasi ini mungkin tinggal hidungnya saja yang terlihat samar-samar," kata Dr.Kathryn Colby, ahli mata dari Harvard.

Dalam uji klinis terhadap 210 pasien, diketahui 90 persennya megnalami peningkatkan fungsi penglihatan. Kendati demikian FDA juga mengingatkan adanya efek samping dari operasi implan tersebut, yakni kerusakan kornea dan perburukan penglihatan.



Sumber : KompasHealth.Com

Labels:


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 9:01 AM | 0 comments ShareThis



WWW.SMART-PIN-KUWAIT.BEC.BNI

Contact Us at email : admin@inna-k.org or Call: +96560739733