<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d2107064986175153332\x26blogName\x3dIndonesian+National+Nurses+Associatio...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://inna-k.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttps://inna-k.blogspot.com/\x26vt\x3d-3270315149446403483', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Indonesian National Nurses Association in Kuwait (INNA-K)


Sambutan Ketua INNA-K Periode 2012 - 2017
Selamat datang di website Indonesian National Nurses Association in Kuwait (INNA-K).
INNA-K terbentuk pada tanggal 11 Mei 2006 dengan kepengurusan yang tersebar di beberapa region negara Kuwait. Persatuan Perawat Indonesia di Kuwait sebelumnya telah terhimpun dalam satu wadah organisasi yang bernama APIK (Assosiasi Perawat Indonesia di Kuwait) sejak tahun 1994, Berdasarkan musyawarah bersama yang dihadiri oleh kepengurusan organisasi periode 2006 - 2008 dan perwakilan anggota dari masing-masing region, Maka APIK berganti dengan nama INNA-K.

Website ini dibentuk dengan tujuan sebagai media informasi dan komunikasi melalui berbagi informasi dan berkomunikasi sesama Perawat tentang profile Perawat, Keperawatan dan Kesehatan dengan komunitas Keperawatan dan masyarakat luas, baik dalam lingkup Kuwait maupun International. Semoga kunjungan Anda bermanfaat dan dapat mengkomunikasikan informasi yang didapat pada rekan sejawat maupun masyarakat luas nantinya.

Atas nama Ketua Organisasi INNA/PPNI cabang Kuwait periode 2012 - 2017, Saya mengucapkan terima kasih atas kunjungannya. Website ini jauh dari kesempurnaannya, saran dan komentar Anda untuk kesempurnaannya merupakan kontribusi yang berharga bagi kami. Website ini adalah milik kita bersama, untuk itu diharapkan kepada Anda untuk membantu menyebarluaskan website ini kepada rekan sejawat dan masyarakat luas. Selamat bertugas! Semoga menjadi amal ibadah kita semua.

    Hormat Kami,

    Zulkifli Abdullah Usin, SKM
Saturday, November 29, 2008
Berdasarkan hasil investigasi dan pengujian laboratorium Badan POM RI tahun 2007 terhadap kosmetik yang beredar, ditemukan 27 merek kosmetik yang mengandung bahan berbahaya seperti Merkuri (Hg), Asam Retinoat (Retinoic Acid), Zat Warna Rhodamin (Merah K.10 dan Merah K.3). Ke 27 merek tersebut, 11 diantaranya berasal dari luar negeri seperti Jepang dan China, 8 produk dari lokal, dan 8 lainnya tidak jelas asal-usulnya.

Saat ini sebanyak 3555 produk kosmetik telah ditarik dari peredaran oleh seluruh Balai POM karena berbahaya terhadap kesehatan seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 445/MENKES/PER/V/1998 tentang bahan, zat warna, substratum, zat pengawet dan tabir surya pada kosmetik dan Keputusan Kepala Badan POM No. HK.00.05.4.1745 tentang kosmetik.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dr. Husniah Rubiana Thamrin Akib, MS, MKes, SpFK dalam konferensi pers tentang public warning kosmetik mengandung bahan berbahaya dan zat warna yang dilarang, Rabu, 26 November 2008, di Badan POM RI Jakarta.


Menurut dr. Husniah, efek samping dari Merkuri (Hg) dapat menimbulkan perubahan warna kulit yang menyebabkan bintik-bintik hitam, alergi, iritasi kulit, kerusakan permanen pada susunan saraf, otak, ginjal dan gangguan perkembangan janin, bahkan dalam jangka pendek dengan dosis tinggi menyebabkan muntah-muntah, diare, kerusakan ginjal, dan merupakan zat karsinogenik (menyebabkan kanker) pada manusia.

Sedangkan Asam Retinoat (Retinoic Acid) dapat menyebabkan kulit kering, rasa terbakar, dan teratogenik (cacat pada janin). Bahan pewarna Merah K.10 (Rhodamin B) dan Merah K.3 merupakan zat warna sintetis yang umumnya digunakan sebagai zat warna kertas, tekstil atau tinta yang dapat menyebabkan kanker dan kerusakan hati.

dr. Husniah menyebutkan, merek kosmetik berbahaya tersebut yaitu :
  1. DOCTOR KAYAMA whitening day cream
  2. DOCTOR KAYAMA whitening night cream
  3. MRC Putri Salju Cream
  4. MRC PS Crystal Cream
  5. Blossom Day Cream
  6. Blossom Night Cream
  7. Cream malam
  8. Day Cream Vit E Herbal
  9. LOCOS anti fleck vit E&Herbal
  10. Night cream vit E Herbal
  11. Kosmetik IBU SARI krim siang
  12. IBU SARI krim malam
  13. MEEI YUNG (putih)
  14. MEEI YUNG (kuning)
  15. NEW RODY Special (putih)
  16. NEW RODY Special (kuning)
  17. SHEE NA Whitening Pearl Cream
  18. AILY Cake 2 in 1 Eye Shadow “01”
  19. BAOLISHI Eye Shadow
  20. CAMEO Make Up Kit 3 in 1 Two Way Cake & Multi Eye Shadow&Blush
  21. CRESSIDA Eye Shadow
  22. KAI Eyes Shadow&Blush on
  23. MEIXUE YIZU Eye Shadow
  24. NUOBEIER Blusher
  25. NUOBEIER Blush on
  26. NUOBEIER Pro-make up Blusher No. 5
  27. SUTSYU Eye Shadow.

dr. Husniah mengimbau, kepada masyarakat yang terkena risiko akibat penggunaan kosmetik tersebut, agar melaporkan kepada Badan POM RI di Jakarta atau Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia, dan Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Badan POM RI (nomor telepon 021- 426 3333).

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 52907416, 52921669, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.

Sumber : Depkes.go.id

Labels:


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 4:26 PM | 0 comments ShareThis
Thursday, November 27, 2008
Rabu, 26 November 2008 Tim Verifikasi mengadakan rapat di sekretariat INNA-K. Pokok pembahasannya adalah mengenai perkembangan terkini yang ada pada penyelesaian verifkasi Ijazah dimana tahapannya dirasakan seharusnya sudah final.

Seperti yang telah kami sampaikan pada artikel website minggu lalu, bahwa beberapa perwakilan pengurus INNA-K telah mengadakan pertemuan silaturahmi dengan Duta Besar RI untuk Kuwait dikediaman beliau. Pada pertemuan tersebut sempat dibicarakan mengenai permasalahan yang dihadapi INNA-K (khususnya Tim Verifikasi Ijazah), dengan harapan mendapatkan respon secepatnya dari pihak KBRI.

Namun demikian berita terakhir yang kami peroleh adalah bahwa upaya yang dilakukan KBRI untuk melobi dan mengadakan pertemuan dengan pihak Higher Education masih menghadapi kendala.

Sehingga Tim Verifikasi merasa perlu meng-agendakan beberapa kegiatan baru. Rapat yang dilaksanakan hari ini telah menetapkan beberapa langkah yang menjadi program kerja Tim Verifikasi untuk dilaksanakan oleh mereka dalam waktu dekat ini.

    Adapun langkah-langkah tersebut adalah :
  • Bertemu Dubes RI untuk Kuwait.

    Hal ini dilakukan untuk menyampaikan secara langsung perkembangan penyelesaian proses verifikasi ijazah serta permasalahan yang saat ini masih dihadapi INNA-K, dengan harapan adanya solusi terbaik dari KBRI untuk membantu mempercepat penyelesaian verifikasi tersebut.

  • Mengadakan rapat kembali.

    Tim verifikasi akan segera mengadakan pertemuan atau rapat membicarakan hasil pertemuan dengan Dubes RI - Kuwait, dalam rangka menyusun kegiatan atau langkah selanjutnya yang dapat dilakukan oleh Tim Verifikasi INNA-K.

  • Kunjungan ke setiap region.

    Hal ini dilakukan dalam upaya secara langsung menyampaikan perkembangan terakhir verifikasi kepada anggota INNA-K, khususnya bagi mereka yang terdaftar di Tim Verifikasi.

Tambahan :

Sebagai informasi tambahan, Saat ini 5 pejabat dari BNP2TKI kebetulan sedang barada di Kuwait dalam rangka mengmpulkan data-data permasalahan yang dihadapi TKI di Kuwait. Kedatangan mereka sekaligus mencari peluang bagi penempatan tenaga kerja Indonesia di Timur tengah, khususnya Kuwait.

Perihal permasalahan yang dihadapi Perawat, terutama mengenai verifikasi ijazah adalah agenda INNA-K yang telah disampaikan ke para pejabat tersebut. Secara garis besar mereka cukup memandang serius permasalahan ini, dan akan berupaya membantu mencari solusi pemecahan masalah tersebut.

Labels:


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 12:17 AM | 0 comments ShareThis
Tuesday, November 18, 2008
LONDON, SENIN - Menteri Kesehatan Qatar Dr. Sheikha Ghalia membahas kemungkinan Indonesia mengirim lebih banyak lagi tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat ke Qatar.

Hal itu terungkap pada pertemuan Menteri Kesehatan Qatar dengan Dubes RI Rozy Munir di Kantor Kementerian Kesehatan Qatar yang merupakan kementerian baru, belum lama ini, kata jurubicara KBRI Doha, Ahmad Sudradjat di London, Senin (17/11).

Menurut Ahmad Sudradjat, dalam pertemuan itu Dr Sheikha dan Dubes Rozy Munir membahas kemungkinan Indonesia mengirimkan lebih banyak lagi tenaga kesehatan ke Qatar. Sampai saat ini tenaga kesehatan Indonesia khususnya perawat yang bekerja di Qatar berjumlah 64 orang. Mereka bekerja di pusat kesehatan di bawah naungan perusahan minyak dan gas Qatar.

Dalam pertemuan tersebut, Dubes mengharapkan ada peluang tambahan bagi dokter dan perawat Indonesia di Qatar khususnya dalam kerangka peningkatan kerjasama antarkedua negara di bidang kesehatan.

Menkes Qatar menyambut baik keinginan tersebut. Dalam kaitan itu, dia pun akan mengirimkan delegasi untuk mengikuti ’workshop’ kesehatan di Jakarta yang mengambil tema "Peluang dan Kesempatan kerja bidang kesehatan di kawasan Timur Tengah" pada Desember mendatang.

Menteri juga mengharapkan perlunya peningkatan kemampuan berbahasa Inggris dan Arab di kalangan calon tenaga kesehatan Indonesia yang akan dikirimkan ke Qatar. Dalam pertemuan yang berlangsung dalam suasana akrab itu Menteri juga mengungkapkan rasa kekagumannya terhadap potensi wanita Indonesia, karena banyaknya kaum wanita yang menjadi pejabat di kementerian, kabinet, di gubernuran, dan juga menjadi bupati di Indonesia.

Diakuinya di kawasan di Timur Tengah, kondisi tersebut belum dapat diterima secara baik, terutama oleh kalangan ulama konservatif.

Sumber : Kompas.com

Labels:


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 3:16 PM | 1 comments ShareThis
Friday, November 14, 2008
Pengurus INNA-K periode 2008 - 2010 pada Jum'at 14 November 2008 sesuai dengan rencananya telah mengadakan kunjungan silaturahmi ke kediaman Duta Besar RI di Kuwait (Prof. DR. Faisal Ismail), tepatnya di Wisma Duta RI yang berada di Qortuba - Kuwait.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah pengurus INNA-K yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Tim Verifikasi dan beberapa perwakilan dari Bidang dan Unit Kerja INNA-K. Sebagai tamu undangan hadir pula Ketua PERKIBAR cabang Kuwait, Sedangkan dari perwakilan KBRI yang mendampingi Duta Besar dan istri adalah R. Wisantoro (Labour attache), M. Kholiq (Treasurer) dan Saeful Anwar (Ambassador Secretary).


Ramah tamah terhadap Duta Besar RI untuk Kuwait ini dimulai pada pukul 18.30 WK. Sebagai kata pembuka, Ketua INNA-K menyampaikan maksud dan tujuan berkunjung ke kediaman Beliau. Selanjutnya adalah penyampaian hasil akhir verifikasi Ijazah dan langkah-langkah yang diharapkan dari pihak KBRI dalam membantu penyelesaian verifikasi tersebut baik terhadap pihak Higher Education maupun kepada pihak Kedutaan Kuwait di jakarta.

Beliau menyampaikan bahwa pada dasarnya peran KBRI dalam proses penyelesaian verifikasi adalah sebatas pengawasan saja, karena yang lebih bertanggung jawab sebenarnya harus datang dari agency tenaga kerja yang memberangkatkan. Namun demikian pihak KBRI sudah berupaya dan akan terus membantu permasalahan yang ada, baik secara tertulis maupun lobi-lobi langsung yang mungkin dapat memperlancar penyelesaian proses tersebut.


Faisal Ismail juga turut menyatakan rasa prihatinnya terhadap permasalahan yang ada, dan berharap semoga dapat terselesaikan dengan segera. Lebih jauh Beliau berharap kasus seperti ini seharusnya dijadikan contoh oleh para agency tenaga kerja, terutama dalam upaya keberangkatan atau datangnya Perawat baru di Kuwait.

Pihak Agency setidaknya dapat mengambil langkah-langkah yang memungkinkan untuk kelancaran verifikasi ijazah, dalam hal ini ditekankan terhadap proses verifikasi yang dilakukan di Indonesia.

Pembicaraan lainnya datang dari R. Wisantoro selaku atase TKI di Kuwait, Beliau menyampaikan adanya pihak swasta yang memberikan proposal permohonan perizinan atau penawaran kerjasama dalam hal perekrutan tenaga Perawat untuk bekerja sebagai Caregiver atau yang lebih kita kenal sebagai Perawat Homecare.


Wisantoro mengatakan hal tersebut kepada INNA-K sebagai upaya mendapatkan tanggapan dan pandangan dari para tamu yang hadir. Hal tersebut mengingat bahwa ini adalah kerja sama swasta, pihak KBRI tidak ingin kedepan nantinya menjadi bertambah permasalahan yang akan muncul bagi Perawat Caregiver itu sendiri tentunya.

Ini merupakan kabar yang cukup menggembirakan bagi INNA-K dan rekan-rekan Perawat lain tentunya, berarti kedepan semakin banyak Perawat yang bekerja di Kuwait. Begitu pula dengan Perawat di Indonesia yang berkeinginan bekerja di luar negeri, Ini merupakan kabar gembira karena standar gaji yang mereka terima di Indonesia belum cukup memuaskan dalam memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meningkat.

Beberapa pengurus INNA-K berusaha menanggapi dengan sikap bijaksana, Bahwa kerjasama dengan swasta merupakan kesempatan yang baik sebagai batu loncatan bagi Perawat Indonesia untuk dapat bekerja di Kementerian Kesehatan Kuwait nantinya. Tentunya setelah 2 tahun masa kerja mereka, para Perawat dapat mengikuti ujian test lokal untuk dapat bekerja di Ministry Of Health (MOH) Kuwait.


Mengapa bekerja dibawah MOH lebih utama? Ya, karena gaji pekerja di Kuwait (swasta) lebih kecil dibandingkan Perawat yang bekerja di Kementerian Kesehatan Kuwait (1 : 2). INNA-K berharap agar pihak KBRI memperhatikan banyak hal sebelum menindak lanjuti dengan kata setuju.

Misalnya berapa jumlah gaji yang akan diberikan kepada Perawat Caregiver, Bagaimana fasilitas yang akan didapatkan, Bagaimana jam kerja mereka nantinya (Shift atau 24 jam) dirumah Pasien dan Bagaimana tanggung jawab pihak swasta (agency di Kuwait) terhadap permasalahan yang mungkin muncul nantinya.

Lebih jauh Ketua INNA-K memberikan sebuah gambaran jangan sampai mereka "Perawat Caregiver" dibebani dengan pekerjaan rumah lainnya, dengan kata lain disamakan pihak keluarga pasien dengan TKW yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga.

Sedangkan pihak agency TKI di Indonesia yang menjalin kerjasama tersebut sebaiknya pihak-pihak agency yang cukup dikenal profesional dan bertanggungjawab serta memiliki reputasi yang baik. Harapannya adalah pihak agency tidak hanya mengejar keuntungan saja, tetapi turut mempertimbangkan resiko dan tanggungjawabnya jika terjadi sesuatu terhadap Perawat Caregiver. Mengingat bahwa mereka bekerja didalam rumah, dan karakteristik penduduk Arab yang jauh berbeda dengan masyarakat Indonesia.

Selanjutnya acara silaturahim dilanjutkan dengan makan malam bersama, hidangan yang sangat menarik telah tersedia di kediaman DUBES tersebut. Setelah acara makan malam selesai, ramah tamah dilanjutkan dengan suasana lebih santai di meja makan.


Tepat pukul 21.00 WK, Pengurus INNA-K beranjak untuk pulang kerumah masing-masing. Namun sebelumnya dilakukan photo bersama dan penyerahan kenang-kenangan sebagai tanda ucapan terima kasih INNA-K kepada KBRI yang sudah banyak membantu berbagai hal yang dihadapi INNA-K periode 2008 - 2010 dalam menjalankan kepengurusannya.

Labels:


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 9:06 PM | 0 comments ShareThis
Menteri Kesehatan, Dr. dr. Siti Fadilah Supari Sp. JP(K) meresmikan pembangunan kawasan Jababeka Medical City di Cikarang, Bekasi pada tanggal 29 Oktober 2008. Acara ditandai peletakkan batu pertama pembangunan kawasan pusat pelayanan kesehatan (medical city) berstandar internasional.


Dalam acara ini juga dihadiri Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Dr. Bambang Sudibyo; Presiden Asosiasi Ahli Bedah Thoraks dan Kardiovaskular se-Asia Pasifik, Tarmizi Hakim; Prof. Amin Subandrio yang mewakili Menristek; Wakil Bupati Bekasi, H.M Darip Mulyana, S.Sos, M.Si; duta besar negara sahabat seperti Dubes AS, Cameron R. Hume; Dubes Mozambique, Geraldo Antonio Chirinza; Dubes Vietnam, Le Quang Cong; dan Wakil Dubes Malaysia, Amran Mohamed Zin, dan para kontraktor Jababeka.

Menkes dalam sambutannya menyatakan sesuai arahan Presiden RI untuk membendung arus pengobatan ke luar negeri, diperlukan suatu konsep rumah sakit berstandar internasional (Wolrd Class Hospital). Tujuannya selain meningkatkan kualitas pelayanan agar pasien Indonesia tidak ke luar negeri, tetapi pasien luar negeri mau memanfaatkan pelayanan kesehatan di Indonesia sehingga menambah devisa ke Indonesia.

Namun upaya itu tidak mudah karena selain dibutuhkan dana yang besar, juga dibutuhkan perubahan mindset para pemberi pelayanan yang harus customer focused (berorientasi kepasienan). Hal ini merupakan tantangan bagi perumahsakitan di Indonesia untuk mewujudkannya.

Dalam 10 tahun terakhir lebih dari 100.000 pasien Indonesia berobat ke berbagai negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Australia, Thailand, bahkan ke Belanda, Jepang, Cina, dan AS. Diperkirakan lebih dari 600 juta US Dollar telah mengalir ke luar negeri setiap tahun sejak 2003, ungkap Menkes.

Menkes berharap peran serta PT. Jababeka, Tbk dengan mengembangkan Medical City ini dapat mendukung agenda nasional untuk mengembangkan Pelayanan Rumah Sakit Berkelas Dunia dalam rangka meningkatkan daya saing Indonesia di dunia internasional.

Klik pada gambar untuk memperbesarnya

Sementara itu Presiden Direktur Jababeka S.D. Darmono melaporkan bahwa di kawasan 72 hektar ini akan dibangun pusat pelayanan kesehatan terpadu senilai Rp7 triliun meliputi hunian apartemen, hotel, rumah sakit, laboratorium, rumah jompo, dan fakultas kedokteran untuk mendukung pasokan tenaga kerja. Proyek ini terbagi menjadi enam tahapan dan ditargetkan akan selesai pada 2015, ujar S.D Darmono.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-5223002 dan 52921669, atau e-mail puskom.depkes@gmail.com dan puskom.publik@yahoo.co.id.

Sumber : depkes.go.id

Labels:


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 2:15 AM | 0 comments ShareThis
Friday, November 7, 2008
Skandal melamin ternyata meluas ke telur-telur yang berasal dari China. Pada 25 Oktober 2008, Pusat Keselamatan Makanan (CFS) Hong Kong menemukan telur dan biskuit yang setelah dilakukan uji coba di laboratorium ternyata mengandung melamin yang kemudian segera menjadi isu besar.

CFS menyatakan, sampel dari Select Fresh Brown Eggs (Extra Large), yang dihasilkan oleh Dalian Hanwei Chicken Farmin Limited yang berpusat di China, didapati telur mengandung 4,7Ppm (bagian per juta) melamin.

Menteri Pangan dan Kesehatan Hongkong York Chow menjelaskan, kemungkinan melamin berasal dari pakan untuk ayam petelur. Pemerintah Hongkong juga menemukan melamin dalam kadar tinggi pada cracker Blueberry Cream Sandwich yang diproduksi oleh perusahaan Filipina, Croley Foods MFG Corp.

Pihak Hanwei Group dari China yang disebut-sebut sebagai produsen besar berbagai makanan yang mengandung melamin menyampaikan permintaan maaf. "Kami benar-benat minta maaf kepada konsumen dan distributor. Kami serius menyatakan di sini bahwa perusahaan saya tidak pernah membeli melamin atau menambahkan melamin pada produk-produk," kata Han Wei pemilik perusahaan Hanwei Group di Provinsi Dalian.

Juru bicara Hanwei Group mengatakan bahwa sebenarnya perusahaan mereka telah menemukan bahan kimia melamin tersebut pada bahan pakan yang diberikan ke ayam pada September lalu. Sayangnya mereka tidak menyebutkan dari mana bahan pakan tersebut berasal.

Sehubungan dengan kasus melamin yang menyebar hingga ke telur ini, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah dalam hal ini Ditjen Peternakan Deptan dan Departemen Perdagangan untuk segera merespon isu telur bermelamin asal China.

Pengurus Harian YLKI Huzna Zahir meminta kepada Ditjen Peternakan dan Depdag untuk segera menjelaskan kepada masyarakat Indonesia, Apakah ada telur dari China yang di import dan diperdagangkan di tanah air sehingga masyarakat tidak menjadi resah.

Beliau (Huzna Zahir, red) mengatakan kalau memang ada import telur dari China, maka pemerintah diminta segera melakukan sampling dari sumber-sumber yang potensial tercemar dan memperjelas bagaimana tanggung jawab importir. Jika memang tidak ada import telur dari China, Maka Pemerintah tetap diminta menjelaskan tentang kemungkinan ditemukannya telur ilegal yang berasal dari China di Indonesia, terkait banyak ditemukannya telur palsu asal China.

Sumber : Kompas.com, Detik.com, Pikiran Rakyat.com.

Labels:


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 1:01 AM | 0 comments ShareThis
Sunday, November 2, 2008
Sejumlah perwakilan Matron dari MOH Kuwait pada tanggal 19 - 25 Oktober 2008 telah mengadakan test recruitment bagi Perawat Indonesia yang berkeinginan bekerja sebagai Staff Perawat dibawah kementerian kesehatan Kuwait. Recruitment ini dilaksanakan atas kerja sama antara pemerintah Kuwait dengan beberapa agency tenaga kerja di Indonesia seperti PT. Binawan Inti Utama dan PT. Roll Internusa Mandiri (RIM).

Adapun informasi yang telah kami peroleh dari Direktur PT. Binawan mengenai jumlah Perawat yang berhasil lulus baik ujian tulis maupun wawancara sebanyak 223 orang, Sedangkan sekitar kurang lebih 74 orang juga telah berhasil lulus dibawah koordinasi PT. RIM.

Perawat-perawat yang lulus tersebut terdiri dari sejumlah Perawat berpendidikan jenjang D3 dan Perawat S1, saat ini mereka sedang melaksanakan proses pelengkapan dokumen dan pemeriksaan kesehatan.

Direktur Utama PT. Binawan Inti Utama (Saleh Alwaini) rencananya bulan depan akan berangkat ke Kuwait untuk penyerahan dokumen para peserta test yang lulus secara langsung ke MOH Kuwait.

Beliau mengatakan langkah tersebut dalam upaya tanggung jawab langsung terhadap berkas-berkas yang harus diserahkan, tentunya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti hilangnya beberapa dokumen penting yang dapat memperlambat proses administrasi yang akhirnya panggilan visa pun akan terhambat.

Rencananya Beliau akan turut membantu mempermudah proses administrasi di Kuwait nantinya, Yaitu dengan memisahkan dokumen berdasarkan jenjang pendidikan masing-masing antara Perawat D3 dan Perawat S1. Sehingga diharapkan bagi rekan-rekan Perawat S1 lebih mendapatkan perhatian khusus dan berhasil mendapatkan pengakuan dari MOH Kuwait.

Informasi yang juga dapat kami sampaikan pada kesempatan ini adalah adanya berita bahwa rencananya pihak MOH Qatar akan segera mengadakan kerjasama dengan Pemerintah Indonesia dalam hal perekrutan Perawat. Hal tersebut tentunya disambut gembira oleh PT. Binawan Inti Utama yang saat ini dapat dikatakan telah berhasil sebagai agency tenaga kerja yang memberangkatkan Perawat dengan jumlah besar keberbagai negara.


Note :
  • Kami pengurus INNA-K 2008-2010 mengucapkan selamat kepada seluruh Perawat peserta test yang lulus, semoga semua dalam keadaan fit sehat wal'afiat dalam pemeriksaan kesehatan sehingga dapat bergabung dengan kami di Kuwait.

  • Kami juga mengucapkan selamat kepada rekan-rekan Perawat di Kuwait yang telah mendapatkan kebahagian dengan lulusnya Istri/Suami, Adik, Saudara ataupun Alumnus yang sama.

Labels:


Baca Selengkapnya...
 
posted by inna-k at 5:57 PM | 0 comments ShareThis



WWW.SMART-PIN-KUWAIT.BEC.BNI

Contact Us at email : admin@inna-k.org or Call: +96560739733