Friday, November 14, 2008
Menteri Kesehatan, Dr. dr. Siti Fadilah Supari Sp. JP(K) meresmikan pembangunan kawasan Jababeka Medical City di Cikarang, Bekasi pada tanggal 29 Oktober 2008. Acara ditandai peletakkan batu pertama pembangunan kawasan pusat pelayanan kesehatan (medical city) berstandar internasional.

Dalam acara ini juga dihadiri Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Dr. Bambang Sudibyo; Presiden Asosiasi Ahli Bedah Thoraks dan Kardiovaskular se-Asia Pasifik, Tarmizi Hakim; Prof. Amin Subandrio yang mewakili Menristek; Wakil Bupati Bekasi, H.M Darip Mulyana, S.Sos, M.Si; duta besar negara sahabat seperti Dubes AS, Cameron R. Hume; Dubes Mozambique, Geraldo Antonio Chirinza; Dubes Vietnam, Le Quang Cong; dan Wakil Dubes Malaysia, Amran Mohamed Zin, dan para kontraktor Jababeka.
Menkes dalam sambutannya menyatakan sesuai arahan Presiden RI untuk membendung arus pengobatan ke luar negeri, diperlukan suatu konsep rumah sakit berstandar internasional (Wolrd Class Hospital). Tujuannya selain meningkatkan kualitas pelayanan agar pasien Indonesia tidak ke luar negeri, tetapi pasien luar negeri mau memanfaatkan pelayanan kesehatan di Indonesia sehingga menambah devisa ke Indonesia.
Namun upaya itu tidak mudah karena selain dibutuhkan dana yang besar, juga dibutuhkan perubahan mindset para pemberi pelayanan yang harus customer focused (berorientasi kepasienan). Hal ini merupakan tantangan bagi perumahsakitan di Indonesia untuk mewujudkannya.
Dalam 10 tahun terakhir lebih dari 100.000 pasien Indonesia berobat ke berbagai negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Australia, Thailand, bahkan ke Belanda, Jepang, Cina, dan AS. Diperkirakan lebih dari 600 juta US Dollar telah mengalir ke luar negeri setiap tahun sejak 2003, ungkap Menkes.
Menkes berharap peran serta PT. Jababeka, Tbk dengan mengembangkan Medical City ini dapat mendukung agenda nasional untuk mengembangkan Pelayanan Rumah Sakit Berkelas Dunia dalam rangka meningkatkan daya saing Indonesia di dunia internasional.

Klik pada gambar untuk memperbesarnya
Sementara itu Presiden Direktur Jababeka S.D. Darmono melaporkan bahwa di kawasan 72 hektar ini akan dibangun pusat pelayanan kesehatan terpadu senilai Rp7 triliun meliputi hunian apartemen, hotel, rumah sakit, laboratorium, rumah jompo, dan fakultas kedokteran untuk mendukung pasokan tenaga kerja. Proyek ini terbagi menjadi enam tahapan dan ditargetkan akan selesai pada 2015, ujar S.D Darmono.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-5223002 dan 52921669, atau e-mail puskom.depkes@gmail.com dan puskom.publik@yahoo.co.id.
Sumber : depkes.go.id

Dalam acara ini juga dihadiri Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Dr. Bambang Sudibyo; Presiden Asosiasi Ahli Bedah Thoraks dan Kardiovaskular se-Asia Pasifik, Tarmizi Hakim; Prof. Amin Subandrio yang mewakili Menristek; Wakil Bupati Bekasi, H.M Darip Mulyana, S.Sos, M.Si; duta besar negara sahabat seperti Dubes AS, Cameron R. Hume; Dubes Mozambique, Geraldo Antonio Chirinza; Dubes Vietnam, Le Quang Cong; dan Wakil Dubes Malaysia, Amran Mohamed Zin, dan para kontraktor Jababeka.
Menkes dalam sambutannya menyatakan sesuai arahan Presiden RI untuk membendung arus pengobatan ke luar negeri, diperlukan suatu konsep rumah sakit berstandar internasional (Wolrd Class Hospital). Tujuannya selain meningkatkan kualitas pelayanan agar pasien Indonesia tidak ke luar negeri, tetapi pasien luar negeri mau memanfaatkan pelayanan kesehatan di Indonesia sehingga menambah devisa ke Indonesia.
Namun upaya itu tidak mudah karena selain dibutuhkan dana yang besar, juga dibutuhkan perubahan mindset para pemberi pelayanan yang harus customer focused (berorientasi kepasienan). Hal ini merupakan tantangan bagi perumahsakitan di Indonesia untuk mewujudkannya.
Dalam 10 tahun terakhir lebih dari 100.000 pasien Indonesia berobat ke berbagai negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Australia, Thailand, bahkan ke Belanda, Jepang, Cina, dan AS. Diperkirakan lebih dari 600 juta US Dollar telah mengalir ke luar negeri setiap tahun sejak 2003, ungkap Menkes.
Menkes berharap peran serta PT. Jababeka, Tbk dengan mengembangkan Medical City ini dapat mendukung agenda nasional untuk mengembangkan Pelayanan Rumah Sakit Berkelas Dunia dalam rangka meningkatkan daya saing Indonesia di dunia internasional.


Sementara itu Presiden Direktur Jababeka S.D. Darmono melaporkan bahwa di kawasan 72 hektar ini akan dibangun pusat pelayanan kesehatan terpadu senilai Rp7 triliun meliputi hunian apartemen, hotel, rumah sakit, laboratorium, rumah jompo, dan fakultas kedokteran untuk mendukung pasokan tenaga kerja. Proyek ini terbagi menjadi enam tahapan dan ditargetkan akan selesai pada 2015, ujar S.D Darmono.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-5223002 dan 52921669, atau e-mail puskom.depkes@gmail.com dan puskom.publik@yahoo.co.id.
Sumber : depkes.go.id
Labels: Info