Tuesday, September 14, 2010
Tepat pada Hari Raya Idul Fitri ke-2, Sabtu 11 September 2010 pagi hari pukul 05.20 WK sejumlah 28 orang Perawat Indonesia tiba di Bandara Internasional Kuwait. Kemudian disusul pada pagi hari ini, Selasa 14 September 2010 dengan sejumlah 8 orang Perawat yang juga tiba di Kuwait dengan jenis Pesawat yang sama (Kuwait Airways).


Mereka akan segera bergabung menjadi Staff Perawat Ministry Of Health (M.O.H) Kuwait setelah melelui tahapan formalitas administrasi dan check-up kesehatan tentunya. Semua diperkirakan akan menjalani tahapan formalitas bersamaan, meskipun kelompok yang datang tanggal 11 lalu telah memulai proses tersebut pagi hari tadi.

Seperti biasanya, kehadiran mereka dibandara Kuwait disambut oleh Pengurus INNA-K, perwakilan M.O.H dan para Perawat pendahulu yang datang sebelumnya. Kali ini kedatangan mereka tepat pada suasana Idul Fitri. Meskipun di Indonesia penuh kesedihan meninggalkan tanah air, sanak saudara, istri dan anak, namun pancaran kebahagiaan juga terlihat dari wajah-wajah baru tersebut yang merasa lega akhirnya barada di Kuwait setelah penantian panjang yang membimbangkan.

Dari jumlah 36 orang tersebut, mereka terdiri dari 23 pria dan 13 orang wanita. Selama menjalani proses formalitas, untuk pria ditempatkan di hostel Khaitan sedangkan wanita ditempatkan di hostel Salmiya.

Seperti kita ketahui bahwa sekitar 125 orang Perawat Indonesia yang telah lulus test ujian oleh User dari Kuwait pada tahun 2008 belum juga diberangkatkan setelah kehadiran kelompok terakhir sebelumnya 6 bulan yang lalu. Rangkaian kedatangan mereka di Kuwait dimulai sejak awal oktober 2009, yaitu setelah 1 tahun penantian keberangkatan.
Dengan demikian saat ini masih tersisa sekitar 90 orang lagi yang belum dapat dipastikan kapan keberangkatannya tiba. Kepada rekan-rekan sekalian yang baru tiba di Kuwait, Kami sebagai pengurus INNA-K mengucapkan selamat datang, semoga proses formalitas yang akan dihadapi berjalan lancar. Berusahalah untuk saling membantu satu sama lain sebagai sebuah Tim atau kelompok dalam penyelesaian masalah bersama, meskipun sebelumnya mungkin tidak saling kenal.
Bagi rekan-rekan yang masih berada di Indonesia, tidak bosan-bosannya kami menyampaikan saran untuk bersabar dalam penantian berangkat ke Kuwait. Percayalah bahwa semua ini ada hikmahnya, bisa jadi ketertundaan Anda merupakan hal yang terbaik yang di berikan Allah SWT.

Mereka akan segera bergabung menjadi Staff Perawat Ministry Of Health (M.O.H) Kuwait setelah melelui tahapan formalitas administrasi dan check-up kesehatan tentunya. Semua diperkirakan akan menjalani tahapan formalitas bersamaan, meskipun kelompok yang datang tanggal 11 lalu telah memulai proses tersebut pagi hari tadi.
Seperti biasanya, kehadiran mereka dibandara Kuwait disambut oleh Pengurus INNA-K, perwakilan M.O.H dan para Perawat pendahulu yang datang sebelumnya. Kali ini kedatangan mereka tepat pada suasana Idul Fitri. Meskipun di Indonesia penuh kesedihan meninggalkan tanah air, sanak saudara, istri dan anak, namun pancaran kebahagiaan juga terlihat dari wajah-wajah baru tersebut yang merasa lega akhirnya barada di Kuwait setelah penantian panjang yang membimbangkan.
Dari jumlah 36 orang tersebut, mereka terdiri dari 23 pria dan 13 orang wanita. Selama menjalani proses formalitas, untuk pria ditempatkan di hostel Khaitan sedangkan wanita ditempatkan di hostel Salmiya.
Seperti kita ketahui bahwa sekitar 125 orang Perawat Indonesia yang telah lulus test ujian oleh User dari Kuwait pada tahun 2008 belum juga diberangkatkan setelah kehadiran kelompok terakhir sebelumnya 6 bulan yang lalu. Rangkaian kedatangan mereka di Kuwait dimulai sejak awal oktober 2009, yaitu setelah 1 tahun penantian keberangkatan.
Dengan demikian saat ini masih tersisa sekitar 90 orang lagi yang belum dapat dipastikan kapan keberangkatannya tiba. Kepada rekan-rekan sekalian yang baru tiba di Kuwait, Kami sebagai pengurus INNA-K mengucapkan selamat datang, semoga proses formalitas yang akan dihadapi berjalan lancar. Berusahalah untuk saling membantu satu sama lain sebagai sebuah Tim atau kelompok dalam penyelesaian masalah bersama, meskipun sebelumnya mungkin tidak saling kenal.
Bagi rekan-rekan yang masih berada di Indonesia, tidak bosan-bosannya kami menyampaikan saran untuk bersabar dalam penantian berangkat ke Kuwait. Percayalah bahwa semua ini ada hikmahnya, bisa jadi ketertundaan Anda merupakan hal yang terbaik yang di berikan Allah SWT.