Sunday, August 24, 2008

"Pengiriman Perawat sudah berhenti sejak tahun 2004, kemudian datang lagi tahun 2008 dan jumlah lebih sedikit dibandingkan sebelumnya, kemudian Bapak juga dari tahun 2004, baru sekarang kembali datang ke Kuwait. Ada misi apa Pak Saleh datang ke Kuwait?"
Semenjak 2004 memang Pemerintah Kuwait menghentikan sementara permintaan Perawat dari Indonesia karena mereka meningkatkan persyaratannya, Perawat dari Indonesia yang bisa direkrut oleh Ministry Of Health (MOH) Kuwait harus mempunyai kualifikasi sebagai BN (Bachelorious Of Nursing) yang ada RN-nya.
Nah, itu kesulitan kita untuk bisa mengisi lowongan atau kesempatan kerja di M.O.H karena kita semua tahu bahwa semua Perawat Indonesia belum memiliki sertifikat RN. Kalau BN-nya sudah ada tapi karena harus BN RN itulah menjadi kendala juga tidak bisa mengisi peluang kerja di Kuwait. Begitulah sejak 2004 permintaan persyaratan Pemerintah Kuwait meningkatkan kepada Perawat Indonesia yang berkeinginan dapat bekerja di MOH Kuwait.
Tetapi Alhamdulillah, pada tahun 2007 karena kita terus melakukan pendekatan kepada MOH Kuwait, akhirnya Pemerintah Kuwait bisa menurunkan kualifikasinya sehingga bisa menerima juga Perawat lulusan D3. Pada waktu itu mereka meminta 80 orang Perawat D3 dan S1 dari Indonesia untuk kebutuhan sepesialisasi ambulance nurse emergency, Saya tentunya sangat bersemangat sekali untuk memenuhi permintaan itu dengan sebaik-baiknya dan pada waktu dilakukan tes oleh Delegasi Kementerian Kesehatan Kuwait di Indonesia yaitu di Jakarta di Kampus Binawan.
Waktu itu test bisa meluluskan 82 orang dari permintaan 80 yang mereka minta, sayangnya waktu itu Perawat spesialis emergency ambulance yang bisa diikutkan dalam seleksi itu hanya sekitar 120 orang dan 80 orang memenuhi persyaratan dan lulus tetapi setelah diseleksi lagi di Ministry of Health di Kuwait hanya 41 orang yang dinyatakan diterima dan dari jumlah itu setelah dihubungi yang bisa berangkat hanya 33 orang. Sebagian karena unfit medical Checkup-nya, sebagian lagi karena resign karena sudah berangkat mengambil S2 di Manila dan sebagainya.
Sehingga ini bagi saya merupakan satu terobosan baru lagi 33 orang bisa masuk kerja di Kuwait setelah sekian lama terhenti. Itulah misi saya ke Kuwait untuk melakukan lobi dan Approach pada MOH Kuwait khususnya sehubungan dengan sudah mendaratnya 33 orang perawat. Dan Alhamdulillah dalam kesempatan pertemuan dengan MOH Kuwait, mereka menyatakan ingin melakukan rekrutmen lagi sebanyak 300 orang Perawat Indonesia. Artinya dibuka kembali kesempatan kerja Perawat Indonesia di Kuwait dengan persyaratan kualifikasi D3 dan S1 seperti sebelumnya.
Nah itu hasil kunjungan saya ke Kuwait yang saya kira bermanfaat bagi Perawat kita sehubungan dengan terbukanya kembali peluang kesempatan kerja di Timur Tengah, Dimana selama ini banyak Perawat kita yang hanya bisa masuk ke Saudi Arabia yang sayangnya hanya menerima Perawat perempuan sehingga Perawat laki-laki tidak mempunyai kesempatan kerja di Timur Tengah.
Kali ini MOH Kuwait menegaskan dengan jelas bahwa dari 300 orang mereka mengutamakan laki-laki, sehingga yang akan diluluskan lebih banyak Perawat laki-laki dari pada perempuan. Perawat perempuan akan mereka ambil hanya untuk bagian Maternity, kemudian untuk ICU bayi dan NICU. Sedangkan Kalau PICU masih boleh laki-laki. Selebihnya mereka lebih mengutamakan Perawat laki-laki. Inilah kesempatan bagi Perawat laki-laki untuk bisa berkiprah di Negara Kuwait.
"Kabarnya S1 yang ikut dalam rombongan ini tidak diterima S1 nya, benarkah demikian?"
Bukan tidak diterima, Itu keliru. Tetapi dikarenakan proses administrative pengakuan terhadap ijazah Keperawatan di Indonesia yang untuk D3 belum selesai sampai sekarang ini, Maka mereka mengatakan untuk yang S1 akan dilakukan verifikasi setelah yang D3 selesai. Jadi perawat S1 yang kemarin ikut rombongan emergency ambulance, yang S1 nya itu kepada saya dengan jelas mereka katakan biarlah mereka didaftarkan dulu untuk D3 kemudian baru diurus lagi verifikasi untuk S1 nya.
Jadi bukan ditolak, tetapi strategi mereka begitu untuk menghindari verifikasi dari Ministry Of Higher Education (MOHE). Sebenarnya MOH tidak mempermasalahkan hanya MOHE yang mempermasalahkan ijazah Perawat-perawat Indonesia. Nah untuk menghindari keruwetan atau problem yang akan dihadapi dari Higher Education, MOH mengambil strategi didaftarkan dulu sebagai D3 dan nanti setelah kita mengurus verifikasi ijazah S1 baru diambil persamaannya.
Dulu tersebar isu bahwa perekrutan yang ke Kuwait itu tidak akan dilakukan sebelum verifikasi selesai, apakah dengan hal ini sudah terjawab?
Mungkin, saya tidak tahu bagaimana sikap MOH demikian. Tetapi waktu meeting saya dengan Wakil Menteri Kesehatan kemarin, Mereka mengatakan rekrutmen tetap berjalan akan tetapi minta tolong supaya verifikasi tetap diclearkan sebagaimana mestinya
Demikianlah ringkasan perbincangan Pengurus INNA-K dengan Saleh Alwani selaku Direktur PT. Binawan Inti Utama yang semoga dapat bermanfaat dan dimengerti hikmahnya, baik bagi rekan Perawat yang telah berada di Kuwait maupun yang masih berada di Indonesia.
Labels: Kegiatan