Wednesday, April 15, 2009
Hal itu dikemukakan mantan Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan Prof Dr dr Azrul Azwar MPH saat diskusi publik bertema "Evaluasi Hasil Pembangunan Sektor Kesehatan Kabinet Indonesia Bersatu" di Jakarta, Selasa (14/4).
Diskusi publik yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Kedokteran dan Kesehatan Majelis Nasional KAHMI tersebut selain menampilkan pembicara Azrul Azwar juga menghadirkan dr Hakim Sorimuda Pohan SpOG dari Komisi IX DPR, Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia dr Marius Widjajarta, dan Fauzi Kasim dari Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia.
Sistem kesehatan yang pro orang miskin, menurut Azrul Azwar, biayanya terjangkau oleh orang miskin, program pembangunan sarana dan fasilitas diutamakan untuk orang miskin, misalnya dengan membangun banyak Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), programnya diprioritaskan pada program penanggulangan masalah kesehatan yang banyak dialami oleh orang miskin, dana kesehatan harus lebih banyak diberikan kepada daerah-daerah yang penduduk miskinnya banyak, masyarakat di bawah juga dilibatkan dalam program-program tersebut, melaksanakan program-program kesehatan masyarakat yang mengutamakan kesehatan masyarakat yang nonpersonal, sepert i air minum dan gizi.
"Kita harus back to basic. Perkuat subsistem yang mendukung pembiayaan, ketenagaan, subsistem obat dan komitmen politik harus kuat. Program PTT (Pegawai Tidak Tetap) itu sudah pas, sekarang kok malah tidak diwajibkan sehingga Puske smas di daerah kekurangan tenaga dokter," kata Azrul Azwar.
Azrul Azwar menyatakan, program Asuransi Kesehatan untuk Masyarakat Miskin (Askeskin) atau Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang dijalankan secara konseptual kurang tepat.
"Menggratiskan biaya kesehatan tanpa konsep itu salah. Kalau kita ingin pelayanan kesehatan bisa dijangkau masyarakat miskin, harus melakukan program kesehatan dengan kendali. Mari kita bekerja secara konsepsional dan rasional, jangan emosional," kata Azrul Azwar.
Sumber : Kompas.Com
Labels: Opini