Sunday, March 22, 2009
Sejak beberapa tahun lalu , kata-kata “verifikasi izajah” dan Higher Education menjadi familier dan sangat dekat di telinga kita, bahkan lebih identik dengan “ menakutkan ” terutama bagi teman-teman kita yang telah mempunyai rencana resignation dari Negara Kuwait ini.
Rasanya masih teringat di memory, bagaimana teman kita "Moernita Sari" yang lagi hamil besar berencana untuk resign dari negera ini , tapi ketika proses resignation sudah diproses, terbentur dengan masalah verifikasi sehingga dia tidak bisa meninggalkan Negara ini dengan nyaman, dan harus menyelesaikan verifikasi kesana-sini walaupun selesai juga setelah beberapa bulan menunggu.
Atau bahkan saudara kita yang lain, Zaenal Mutaqin yang “terperangkap” kasus verifikasi izasah sehingga selain tidak bisa meninggalkan Negara ini dengan nyaman, serta tidak mendapatkan uang indemnity bahkan dia harus membayar beberapa uang untuk mengganti residency penalty.
Sepertinya cukup dengan dua kasus diatas teman-teman perawat disini mengambil pelajaran, tidak ada lagi yang berani untuk resignation secara formal setelah mengetahui bahwa verifikasinya belum selesai sehingga banyak yang resign tanpa pamitan, pulang cuti tidak kembali.
Walaupun perkembangan verifikasi hari ini tidak seburuk masa-masa lalu, berdasarkan informasi dari staff di MOH, bagi mereka yagn berencana resignation tetapi masalah verifikasi belum selesai, sudah diperbolehkan meninggalkan Negara ini dengan nyaman, tidak ada masalah dengan exit permit, dengan catatan tidak mendapatkan uang resignation. Tentu bukan itu yang di harapkan, tetapi indemnity merupakan hak kita juga.
Melihat, memperhatikan dan mengamati permalahan verifikasi ini, INNA-K sebagai organisai profesi yang memayungi dan melayani masyrakat perawat di Kuwait mempunyai inisiatif untuk membantu menyelesaikan permasalah verifikasi ini secara menyeluruh dan tuntas.
Yang mana hal ini di realisasikan dengan pertemuan besar antara tim verifikasi INNA-K dan masayrakat perawat Indonesia di Kuwait serta perwakilan KBRI yang waktu itu dihadiri oleh Bp.Jati sebagai Pensosbud, pada bulan juni tahun 2008 lalu. Adapun pada pertemuan tersebut disepakat untuk mengirimkan delegasi perawat ke Indonesia untuk menyelesaikan segala dokumentasi dan verifikasi di department-departement terkait di Indonesia.
Bulan akhir juli dan Agustus dan September kita telah mengirimkan tiga delegasi, dua delegasi dari Kuwait langsung, sementara satu delegasi dari Indonesia yang kebetulan lagi cuti. Dimana mereka langsung menuju ke department-departement terkait di Indonesia antara lain Puspronakes, Dinas pendidikan tinggi ,Departement Luar negeri bahkan Kuwait Embassy di Jakarta sekalipun.
Hal ini dilkukan dengan harapan adanya kepastian bahwa surat verifikasi itu sudah dikirim oleh badan-badan terkait tersebut ke pihak pemerintahan Kuwait disini dalam hal ini Ministry of Higher Education Kuwait melalui Foreign Affairs.
Teman-teman, apa yang terjadi hari adalah surat verifikasi yang telah dikirm dari Indonesia sebagai hasil yang telah diselesaikan oleh tiga delegasi INNA-K itu sudah sampai di ministry of Higher education sejak bulan desember tahun lalu.
Hal ini kami ketahui setelah tim verifikasi INNA-K, melakukan follow-up di foreign Affairs dan Ministry of Higher Education pada awal January tahun ini. Hanya saja ketika kita mengecek ke Higher Education Gedung no 4 dan menunjukan bukti surat penerimaan, mereka mengatakan : “surat ini memuat banyak daftar nama, kami memerlukan waktu untuk mengerjakanya, apabila sudah selesai akan segera kami kabari.” Dan hal itu terjadi sampai hari ini, mereka masih mengatakan belum selsesai, dan bukan sekali atau dua kali kami memfollow up ke pihak higher education bahkan sampai berkali-kali.
Dan sebenarnya, pada periode waktu itu segala usaha alternative telah kami laksanakan baik yang formal maupun yang informal dengan harapan mendesak dan meminta pihak Higher Education untuk segera memproses surat balasan veriifiksai dari indonesia.
Antara lain berulang-ulang meminta KBRI untuk mengadakan pertemuan dengan pihak Higher Education karena bagaimanapun juga posisi KBRI jauh lebih di perhitungkan, merupakan lembaga formal yang notabene sebagai perwakilan pemerintah Indonesia.
Kami mengetahui banyak yang telah dilakukan oleh KBRI dalam membantu penyelesaian masalah verifikasi Izasah ini, hanya saja dengan kapasiatas sebagai perwakilan pemerintahan harapan kami adalah lebih mampu, kuat dan intense lagi dalam diplomasi apalagi sekarang domainya sudah dilembaga pemerintahan Kuwait.
Yang terakhir, dalam hal ini INNA-K menghimbau teman-teman sekalian untuk tetap tenang dan berdo’a semoga permasalah kita ini segera dapat diselesaikan, karena pada hakikatnya permasalah verifikasi ini bukan hanya masalah kita, atau perawat saja tetapi permasalahan masyarakat dan harga diri bangsa indoensia secara keseluruhan yang harus menunjukan eksistensinya dan legaslitas profesionlanya dihadapan Negara lain.
Bagi teman-teman yang mempunyai rencana resignation, kalau masih memungkinkan alangkah baiknya ditunda dulu beberapa bulan atau tahun kedepan karena secara perhitungan logis, bagaimanapun juga kita sudah mereply jawaban verifikasi itu, sehingga kalau tidak aral melintang, ada sesuatu kejadian diluar perkiraan, kalaulah mereka pihak higher education mengerjakan, insya allah verifikasi akan selesai.
Akan tetapi bagi teman-teman yang memang sudah tidak bisa ditunda lagi untuk segera meninggalkan negeri ini, sudah ditunggu keluarga, istri atau suami tercinta, kami menghimbau untuk memberikan authoritas resignation ke teman yang bisa dipercaya, sehingga seandainya masalah verifikasi selesai biarlah teman ini yang melakukan proses resignation, insya allah akan masih dapat uang resignation.
Serta sampaikan salam dan permohonan maaf kami , karena sampai hari ini masih belum bisa menuntaskan permasalahan verifikasi izajah ini. Dengan penjelasan singkat ini, diharapakan ada pemahaman dari teman-teman sekalian, sehingga lebih mengetahui duduk persoalanya. Dan kami, INNA-K sangat mengharapkan masukan-masukanya atau barangkali ada teman-teman yang mempunya relasi – relasi informal yang bersentuhan dengan ministry of higher education.
Terimaksih dan mohon maaf atas segala kekuranganya. Teruslah do’akan kami supaya segera menuntaskan masalah verifikasi ini.
Ketua INNA-K
ttd
Dudih Hidayat, Amk
Apabila ada pertanyaan, masukan atau lain sebagainya silahkan Kontak kami :
Tim Verifikasi Inna-K
Ketua : Suli Hamdani , email sulihamdani@yahoo.com/Hp:66564235
Anggota : Dudih Hidayat, email dudihhidayat@yahoo.com/Hp:66587720
Eko Priyanto, email eko762002 @yahoo.com/Hp:66942364 (Region Riggae)
Amir Mahmud, Hp:66412616 (Region Farwaniya dan sekitarnya)
Hendar Sunandar, email hendar_sunandar@yahoo.com/Hp: 66197042
Supriyanto Suhadi Pawiro, Hp 66527289
Rasanya masih teringat di memory, bagaimana teman kita "Moernita Sari" yang lagi hamil besar berencana untuk resign dari negera ini , tapi ketika proses resignation sudah diproses, terbentur dengan masalah verifikasi sehingga dia tidak bisa meninggalkan Negara ini dengan nyaman, dan harus menyelesaikan verifikasi kesana-sini walaupun selesai juga setelah beberapa bulan menunggu.
Atau bahkan saudara kita yang lain, Zaenal Mutaqin yang “terperangkap” kasus verifikasi izasah sehingga selain tidak bisa meninggalkan Negara ini dengan nyaman, serta tidak mendapatkan uang indemnity bahkan dia harus membayar beberapa uang untuk mengganti residency penalty.
Sepertinya cukup dengan dua kasus diatas teman-teman perawat disini mengambil pelajaran, tidak ada lagi yang berani untuk resignation secara formal setelah mengetahui bahwa verifikasinya belum selesai sehingga banyak yang resign tanpa pamitan, pulang cuti tidak kembali.
Walaupun perkembangan verifikasi hari ini tidak seburuk masa-masa lalu, berdasarkan informasi dari staff di MOH, bagi mereka yagn berencana resignation tetapi masalah verifikasi belum selesai, sudah diperbolehkan meninggalkan Negara ini dengan nyaman, tidak ada masalah dengan exit permit, dengan catatan tidak mendapatkan uang resignation. Tentu bukan itu yang di harapkan, tetapi indemnity merupakan hak kita juga.
Melihat, memperhatikan dan mengamati permalahan verifikasi ini, INNA-K sebagai organisai profesi yang memayungi dan melayani masyrakat perawat di Kuwait mempunyai inisiatif untuk membantu menyelesaikan permasalah verifikasi ini secara menyeluruh dan tuntas.
Yang mana hal ini di realisasikan dengan pertemuan besar antara tim verifikasi INNA-K dan masayrakat perawat Indonesia di Kuwait serta perwakilan KBRI yang waktu itu dihadiri oleh Bp.Jati sebagai Pensosbud, pada bulan juni tahun 2008 lalu. Adapun pada pertemuan tersebut disepakat untuk mengirimkan delegasi perawat ke Indonesia untuk menyelesaikan segala dokumentasi dan verifikasi di department-departement terkait di Indonesia.
Bulan akhir juli dan Agustus dan September kita telah mengirimkan tiga delegasi, dua delegasi dari Kuwait langsung, sementara satu delegasi dari Indonesia yang kebetulan lagi cuti. Dimana mereka langsung menuju ke department-departement terkait di Indonesia antara lain Puspronakes, Dinas pendidikan tinggi ,Departement Luar negeri bahkan Kuwait Embassy di Jakarta sekalipun.
Hal ini dilkukan dengan harapan adanya kepastian bahwa surat verifikasi itu sudah dikirim oleh badan-badan terkait tersebut ke pihak pemerintahan Kuwait disini dalam hal ini Ministry of Higher Education Kuwait melalui Foreign Affairs.
Teman-teman, apa yang terjadi hari adalah surat verifikasi yang telah dikirm dari Indonesia sebagai hasil yang telah diselesaikan oleh tiga delegasi INNA-K itu sudah sampai di ministry of Higher education sejak bulan desember tahun lalu.
Hal ini kami ketahui setelah tim verifikasi INNA-K, melakukan follow-up di foreign Affairs dan Ministry of Higher Education pada awal January tahun ini. Hanya saja ketika kita mengecek ke Higher Education Gedung no 4 dan menunjukan bukti surat penerimaan, mereka mengatakan : “surat ini memuat banyak daftar nama, kami memerlukan waktu untuk mengerjakanya, apabila sudah selesai akan segera kami kabari.” Dan hal itu terjadi sampai hari ini, mereka masih mengatakan belum selsesai, dan bukan sekali atau dua kali kami memfollow up ke pihak higher education bahkan sampai berkali-kali.
Dan sebenarnya, pada periode waktu itu segala usaha alternative telah kami laksanakan baik yang formal maupun yang informal dengan harapan mendesak dan meminta pihak Higher Education untuk segera memproses surat balasan veriifiksai dari indonesia.
Antara lain berulang-ulang meminta KBRI untuk mengadakan pertemuan dengan pihak Higher Education karena bagaimanapun juga posisi KBRI jauh lebih di perhitungkan, merupakan lembaga formal yang notabene sebagai perwakilan pemerintah Indonesia.
Kami mengetahui banyak yang telah dilakukan oleh KBRI dalam membantu penyelesaian masalah verifikasi Izasah ini, hanya saja dengan kapasiatas sebagai perwakilan pemerintahan harapan kami adalah lebih mampu, kuat dan intense lagi dalam diplomasi apalagi sekarang domainya sudah dilembaga pemerintahan Kuwait.
Yang terakhir, dalam hal ini INNA-K menghimbau teman-teman sekalian untuk tetap tenang dan berdo’a semoga permasalah kita ini segera dapat diselesaikan, karena pada hakikatnya permasalah verifikasi ini bukan hanya masalah kita, atau perawat saja tetapi permasalahan masyarakat dan harga diri bangsa indoensia secara keseluruhan yang harus menunjukan eksistensinya dan legaslitas profesionlanya dihadapan Negara lain.
Bagi teman-teman yang mempunyai rencana resignation, kalau masih memungkinkan alangkah baiknya ditunda dulu beberapa bulan atau tahun kedepan karena secara perhitungan logis, bagaimanapun juga kita sudah mereply jawaban verifikasi itu, sehingga kalau tidak aral melintang, ada sesuatu kejadian diluar perkiraan, kalaulah mereka pihak higher education mengerjakan, insya allah verifikasi akan selesai.
Akan tetapi bagi teman-teman yang memang sudah tidak bisa ditunda lagi untuk segera meninggalkan negeri ini, sudah ditunggu keluarga, istri atau suami tercinta, kami menghimbau untuk memberikan authoritas resignation ke teman yang bisa dipercaya, sehingga seandainya masalah verifikasi selesai biarlah teman ini yang melakukan proses resignation, insya allah akan masih dapat uang resignation.
Serta sampaikan salam dan permohonan maaf kami , karena sampai hari ini masih belum bisa menuntaskan permasalahan verifikasi izajah ini. Dengan penjelasan singkat ini, diharapakan ada pemahaman dari teman-teman sekalian, sehingga lebih mengetahui duduk persoalanya. Dan kami, INNA-K sangat mengharapkan masukan-masukanya atau barangkali ada teman-teman yang mempunya relasi – relasi informal yang bersentuhan dengan ministry of higher education.
Terimaksih dan mohon maaf atas segala kekuranganya. Teruslah do’akan kami supaya segera menuntaskan masalah verifikasi ini.
Ketua INNA-K
ttd
Dudih Hidayat, Amk
Apabila ada pertanyaan, masukan atau lain sebagainya silahkan Kontak kami :
Tim Verifikasi Inna-K
Ketua : Suli Hamdani , email sulihamdani@yahoo.com/Hp:66564235
Anggota : Dudih Hidayat, email dudihhidayat@yahoo.com/Hp:66587720
Eko Priyanto, email eko762002 @yahoo.com/Hp:66942364 (Region Riggae)
Amir Mahmud, Hp:66412616 (Region Farwaniya dan sekitarnya)
Hendar Sunandar, email hendar_sunandar@yahoo.com/Hp: 66197042
Supriyanto Suhadi Pawiro, Hp 66527289
Labels: Pengumuman, verifikasi ijazah