Wednesday, February 18, 2009
Komputer dan printer adalah sahabat dekat kita saat bekerja di kantor. Namun tahukah Anda bahwa printer dapat membahayakan jantung. Printer laser dengan daya cetaknya yang cepat memang menjadi primadona di setiap kantor. Printer model tersebut dapat membuat waktu kerja menjadi semakin efisien.
Namun menurut ahli kesehatan Lidia Morawska dari Universitas Queensland, Australia printer laser dapat membahayakan jantung. Dikutip dari News, Rabu (18/2/2009), setiap bekerja, printer laser mengeluarkan partikel-partikel yang berbahaya.
Partikel itu keluar saat tinta mulai tercetak di kertas. Partikel berbahaya itu menurut penelitian yang dilakukan Lidia hanya sebesar asap rokok serta asap yang keluar dari kendaraan bermotor.
Bahaya yang ditimbulkan pun hampir sama dengan asap tersebut. Partikel-partikel itu dapat masuk lewat saluran pernafasan dan kemudian menimbulkan iritasi. Iritasi itu akan memicu peredaran darah di jantung, dan mengakibatkan gangguan pada jantung.
Lidia kemudian memberi saran kepada para pengelola perkantoran untuk tidak menaruh printer di meja pekerjanya. Ada baiknya printer tersebut ditaruh jauh dari tempat pekerja duduk sehingga tidak menimbulkan efek samping ( kee / ash ). Sumber : detik.com
Sebenarnya artikel mengenai bahaya printer terhadap kesehatan telah dimuat dalam sebuah situs (http://www.theage.com.au) pada bulan Juli 2007 lalu. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Professor Lidia Morawska sebagai "the Queensland University of Technology" - Australia, bahwa printer laser beresiko menimbulkan gangguan kesehatan terutama pada jantung dan paru.
Printer laser pada proses kerjanya menghasilkan partikel yang disebut "Ultra-fine" yang kemudian berbaur dengan udara, Partikel ini sama hal nya dengan asap rokok yang secara perlahan dapat merusak paru-paru. Bahkan lebih jauh lagi dapat menyebabkan gangguan peredaran darah serta pemicu terjadinya penyakit kanker.
Partikel akan lebih banyak dihasilkan ketika tinta printer (toner cartridge) dalam kondisi baru, dan penyebarannya keudara lebih banyak lagi ketika seseorang mencetak hasil kerjanya dengan hasil berkualitas gambar dan grafik terbaik.
Nah, bagi teman-teman yang kebetulan memiliki printer pribadi dirumah untuk kepentingan kuliah jarak jauhnya dan mungkin untuk keperluan lainnnya semoga dapat memperhatikan hal ini. Jangan sampai menghindar jauh dari asap rokok tetapi sangat akrab dengan kegiatan print me-ngeprintnya.
Oleh : Travel_jump@yahoo.com
Namun menurut ahli kesehatan Lidia Morawska dari Universitas Queensland, Australia printer laser dapat membahayakan jantung. Dikutip dari News, Rabu (18/2/2009), setiap bekerja, printer laser mengeluarkan partikel-partikel yang berbahaya.
Partikel itu keluar saat tinta mulai tercetak di kertas. Partikel berbahaya itu menurut penelitian yang dilakukan Lidia hanya sebesar asap rokok serta asap yang keluar dari kendaraan bermotor.
Bahaya yang ditimbulkan pun hampir sama dengan asap tersebut. Partikel-partikel itu dapat masuk lewat saluran pernafasan dan kemudian menimbulkan iritasi. Iritasi itu akan memicu peredaran darah di jantung, dan mengakibatkan gangguan pada jantung.
Lidia kemudian memberi saran kepada para pengelola perkantoran untuk tidak menaruh printer di meja pekerjanya. Ada baiknya printer tersebut ditaruh jauh dari tempat pekerja duduk sehingga tidak menimbulkan efek samping ( kee / ash ). Sumber : detik.com
Sebenarnya artikel mengenai bahaya printer terhadap kesehatan telah dimuat dalam sebuah situs (http://www.theage.com.au) pada bulan Juli 2007 lalu. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Professor Lidia Morawska sebagai "the Queensland University of Technology" - Australia, bahwa printer laser beresiko menimbulkan gangguan kesehatan terutama pada jantung dan paru.
Printer laser pada proses kerjanya menghasilkan partikel yang disebut "Ultra-fine" yang kemudian berbaur dengan udara, Partikel ini sama hal nya dengan asap rokok yang secara perlahan dapat merusak paru-paru. Bahkan lebih jauh lagi dapat menyebabkan gangguan peredaran darah serta pemicu terjadinya penyakit kanker.
Partikel akan lebih banyak dihasilkan ketika tinta printer (toner cartridge) dalam kondisi baru, dan penyebarannya keudara lebih banyak lagi ketika seseorang mencetak hasil kerjanya dengan hasil berkualitas gambar dan grafik terbaik.
Nah, bagi teman-teman yang kebetulan memiliki printer pribadi dirumah untuk kepentingan kuliah jarak jauhnya dan mungkin untuk keperluan lainnnya semoga dapat memperhatikan hal ini. Jangan sampai menghindar jauh dari asap rokok tetapi sangat akrab dengan kegiatan print me-ngeprintnya.
Oleh : Travel_jump@yahoo.com
Indonesia mungkin belum sampai memikirkan hal tersebut, sedangkan sampah kimia dari negara asingkan masih ada yang mengimpor, jelas jelas sampah kok masih ada yang nampung ya....