Tuesday, February 3, 2009
Minggu lalu perwakilan dari agency tenaga kerja "PT. Binawan Inti Utama" telah datang ke Kuwait dengan tujuan menindak lanjuti proses administrasi calon Perawat baru di Kuwait, yang merupakan hasil dari pada rekrutment pihak MOH Kuwait yang dilangsungkan di Indonesia dibulan Oktober 2008.
Kedatangan Direktur PT. Binawan Inti Utama "Saleh Alwani" yang hanya beberapa hari saja di Kuwait, selanjutnya diikuti oleh kedatangan pihak agency PT. RIM "Ibu Yuli" pada minggu ini. Rencananya Pimpinan PT RIM tersebut baru akan kembali ke Indonesia pada malam hari ini waktu Kuwait, 03-02-2009.
Kedatangan kedua perwakilan agency tenaga kerja tersebut bertujuan membawa sejumlah berkas atau file para Perawat Indonesia yang telah lulus seleksi untuk diserahkan kepada pihak MOH Kuwait, dan melakukan berbagai lobi-lobi kepada pihak MOH Kuwait mengenai kemungkinan tahapan rekruitmen selanjutnya.
Dari sejumlah berkas yang disampaikan kepada pihak MOH Kuwait, ada beberapa persyaratan administrasi yang masih perlu dilengkapi. Hal ini tidak akan menunda pihak MOH memproses berkas-berkas tersebut hingga "Visa Sementara" dikeluarkan, akan tetapi kelengkapan berkas tersebut harus disusulkan ketika para Perawat Indonesia sampai di Kuwait nanti.
Menurut informasi yang kami terima, setidaknya 2 bulan kedepan Calon Perawat baru yang akan bekerja dibawah Ministry Of Health Kuwait dari Indonesia segera bisa diterbangkan ke Kuwait dan menjalani formalitas ADM nya.
Menyinggung mengenai peluang tenaga Perawat Indonesia untuk dapat juga mengisi peluang kerja di Rumah Sakit swasta di Kuwait, Pimpinan PT. RIM mengatakan telah melakukan beberapa lobi terhadap sejumlah Matron dari berbagai Region di Kuwait.
Hasilnya, bahwa dengan melihat perkembangan pembangunan pelayanan kesehatan di Kuwait yang cukup pesat, dapat dipastikan Kuwait memerlukan tenaga kesehatan yang cukup banyak pada masa yang akan datang. Hal ini akan menjadi pertimbangan para perwakilan MOH dan Matron mengadakan suatu kerjasama terhadap pihak swasta, khususnya dalam hal perekrutan tenaga Perawat.
Bekerja sebagai Perawat pada Rumah Sakit swasta di Kuwait merupakan peluang yang cukup baik bagi Perawat Indonesia, terutama bagi mereka yang merasa penghasilannya masih minim dengan bekerja di Rumah Sakit swasta dinegeri sendiri. Sebagian besar Perawat yang bekerja pada sektor swasta sampai saat ini dari segi penghasilan memang lebih kecil jika dibandingkan dengan Perawat yang bekerja di bawah Ministry of Health Kuwait.
Namun beberapa Rumah Sakit swasta yang berada di Kuwait, Perawat akan diberikan gaji yang cukup besar bahkan melebihi penghasilan yang dimiliki Perawat MOH Kuwait. Terutama mereka yang bekerja di Rumah Sakit swasta sektor pertambangan, seperti Kuwait National Petroleum Company (KNPC) Hospital dan Kuwait Oil Company (K.O.C) Hospital.
Terlepas dari perihal rencana kedatangan Perawat baru, INNA-K melalui beberapa perwakilannya berkunjung menemui Direktur Binawan (Saleh Alwani - red) untuk mendapatkan penjelasan mengenai permasalahan verifikasi ijazah yang sedang dihadapi Perawat Indonesia di Kuwait. Seperti yang kami (pengurus INNA-K) ketahui bahwa Beliau cukup prihatin dengan permasalahan yang ada dan telah mengadakan lobi kepada Duta Besar Kuwait yang berada di Indonesia.
Saleh Alwani saat menyerahkan berkas calon Perawat Indonesia yang akan bekerja di MOH Kuwait sempat menyinggung permasalahan verifikasi ijazah kepada Madam Awatif Al-Qattan sebagai Directur of Nursing di Kuwait.
Informasi yang diperoleh adalah bahwa penyelesaian masalah tersebut dapat diatasi jika ada upaya pro-aktif dari pihak Pemerintah Indonesia. Hal ini berdasarkan dari beberapa kasus yang sama, dimana pernah dialami Perawat Philipina. Maka ketika itu pihak Pemerintah Philipina sangat pro-aktif membantu para TKI nya yang mengalami permasalahan verifikasi ijazah.
Perihal tersebut secara langsung sudah disampaikan Saleh Alwani kepada pihak KBRI, dalam hal ini Bambang Sugeng (Head of Chancery) sebagai orang nomor 2 di KBRI setelah Duta Besar. Pihak KBRI mengatakan mereka akan terus mem-follow-up dan mencari jalan keluar penyelesaian persoalan tersebut, Perawat diminta bersabar.
Info tambahan dari Pimpinan Binawan Inti Utama, adalah keterkaitan dengan peluang kerja Perawat Indonesia. Beliau telah mengadakan lobi kepada pihak MOH Kuwait dan membuahkan kesepakatan bahwa dalam tahun ini (2009) sekitar 4 bulan setelah kedatangan Perawat baru dari Indonesia maka pihak MOH Kuwait akan kembali mengadakan rekruitmen ke Indonesia.
Selain itu Beliau secara langsung menghubungi pimpinan K.O.C via telephon dalam hal peluang kerja, khususnya Perawat. Hasilnya cukup menggembirakan, Pihak K.O.C meminta beliau menyediakan atau mengirim 7 orang Perawat Indonesia untuk bergabung menjadi tenaga kesehatan (Perawat) disana.
Admin@inna-k.org
Kedatangan Direktur PT. Binawan Inti Utama "Saleh Alwani" yang hanya beberapa hari saja di Kuwait, selanjutnya diikuti oleh kedatangan pihak agency PT. RIM "Ibu Yuli" pada minggu ini. Rencananya Pimpinan PT RIM tersebut baru akan kembali ke Indonesia pada malam hari ini waktu Kuwait, 03-02-2009.
Kedatangan kedua perwakilan agency tenaga kerja tersebut bertujuan membawa sejumlah berkas atau file para Perawat Indonesia yang telah lulus seleksi untuk diserahkan kepada pihak MOH Kuwait, dan melakukan berbagai lobi-lobi kepada pihak MOH Kuwait mengenai kemungkinan tahapan rekruitmen selanjutnya.
Dari sejumlah berkas yang disampaikan kepada pihak MOH Kuwait, ada beberapa persyaratan administrasi yang masih perlu dilengkapi. Hal ini tidak akan menunda pihak MOH memproses berkas-berkas tersebut hingga "Visa Sementara" dikeluarkan, akan tetapi kelengkapan berkas tersebut harus disusulkan ketika para Perawat Indonesia sampai di Kuwait nanti.
Menurut informasi yang kami terima, setidaknya 2 bulan kedepan Calon Perawat baru yang akan bekerja dibawah Ministry Of Health Kuwait dari Indonesia segera bisa diterbangkan ke Kuwait dan menjalani formalitas ADM nya.
Menyinggung mengenai peluang tenaga Perawat Indonesia untuk dapat juga mengisi peluang kerja di Rumah Sakit swasta di Kuwait, Pimpinan PT. RIM mengatakan telah melakukan beberapa lobi terhadap sejumlah Matron dari berbagai Region di Kuwait.
Hasilnya, bahwa dengan melihat perkembangan pembangunan pelayanan kesehatan di Kuwait yang cukup pesat, dapat dipastikan Kuwait memerlukan tenaga kesehatan yang cukup banyak pada masa yang akan datang. Hal ini akan menjadi pertimbangan para perwakilan MOH dan Matron mengadakan suatu kerjasama terhadap pihak swasta, khususnya dalam hal perekrutan tenaga Perawat.
Bekerja sebagai Perawat pada Rumah Sakit swasta di Kuwait merupakan peluang yang cukup baik bagi Perawat Indonesia, terutama bagi mereka yang merasa penghasilannya masih minim dengan bekerja di Rumah Sakit swasta dinegeri sendiri. Sebagian besar Perawat yang bekerja pada sektor swasta sampai saat ini dari segi penghasilan memang lebih kecil jika dibandingkan dengan Perawat yang bekerja di bawah Ministry of Health Kuwait.
Namun beberapa Rumah Sakit swasta yang berada di Kuwait, Perawat akan diberikan gaji yang cukup besar bahkan melebihi penghasilan yang dimiliki Perawat MOH Kuwait. Terutama mereka yang bekerja di Rumah Sakit swasta sektor pertambangan, seperti Kuwait National Petroleum Company (KNPC) Hospital dan Kuwait Oil Company (K.O.C) Hospital.
Terlepas dari perihal rencana kedatangan Perawat baru, INNA-K melalui beberapa perwakilannya berkunjung menemui Direktur Binawan (Saleh Alwani - red) untuk mendapatkan penjelasan mengenai permasalahan verifikasi ijazah yang sedang dihadapi Perawat Indonesia di Kuwait. Seperti yang kami (pengurus INNA-K) ketahui bahwa Beliau cukup prihatin dengan permasalahan yang ada dan telah mengadakan lobi kepada Duta Besar Kuwait yang berada di Indonesia.
Saleh Alwani saat menyerahkan berkas calon Perawat Indonesia yang akan bekerja di MOH Kuwait sempat menyinggung permasalahan verifikasi ijazah kepada Madam Awatif Al-Qattan sebagai Directur of Nursing di Kuwait.
Informasi yang diperoleh adalah bahwa penyelesaian masalah tersebut dapat diatasi jika ada upaya pro-aktif dari pihak Pemerintah Indonesia. Hal ini berdasarkan dari beberapa kasus yang sama, dimana pernah dialami Perawat Philipina. Maka ketika itu pihak Pemerintah Philipina sangat pro-aktif membantu para TKI nya yang mengalami permasalahan verifikasi ijazah.
Perihal tersebut secara langsung sudah disampaikan Saleh Alwani kepada pihak KBRI, dalam hal ini Bambang Sugeng (Head of Chancery) sebagai orang nomor 2 di KBRI setelah Duta Besar. Pihak KBRI mengatakan mereka akan terus mem-follow-up dan mencari jalan keluar penyelesaian persoalan tersebut, Perawat diminta bersabar.
Info tambahan dari Pimpinan Binawan Inti Utama, adalah keterkaitan dengan peluang kerja Perawat Indonesia. Beliau telah mengadakan lobi kepada pihak MOH Kuwait dan membuahkan kesepakatan bahwa dalam tahun ini (2009) sekitar 4 bulan setelah kedatangan Perawat baru dari Indonesia maka pihak MOH Kuwait akan kembali mengadakan rekruitmen ke Indonesia.
Selain itu Beliau secara langsung menghubungi pimpinan K.O.C via telephon dalam hal peluang kerja, khususnya Perawat. Hasilnya cukup menggembirakan, Pihak K.O.C meminta beliau menyediakan atau mengirim 7 orang Perawat Indonesia untuk bergabung menjadi tenaga kesehatan (Perawat) disana.
Admin@inna-k.org
Labels: Info