Wednesday, December 3, 2008
Berkaitan dengan adanya artikel yang dimuat di situs inilah.com dan forum kaskus mengenai "Kuwait Deportasi 700 Perawat Indonesia", Maka kami selaku pengurus INNA-K menyikapinya dengan rasa prihatin sekali dikarenakan ini merupakan berita yang tidak bersumber jelas!
Kita harus ingat 2 bulan lalu (Oktober 2008) baru saja dilaksanakan rekruitment secara resmi dari Ministry Of Health (MOH) Kuwait, ini merupakan salah satu bentuk bahwa MOH Kuwait wellcome terhadap Perawat Indonesia. Perawat Indonesia yang kini berada di Kuwait kami menyarankan lebih bisa bersabar dan tidak terpropokasi serta tidak berpikir jauh akan dilakukannya "Deportasi" sehubungan dengan permasalahan verifikasi Ijazah yang tidak kunjung selesai.
Perkembangan terakhir verifikasi Ijazah telah kami sampaikan pada situs resmi INNA-K, baca disini : Perkembangan Verifikasi Ijazah Terkini dan Berita Terkini Mengenai Verifikasi Ijazah.
Apa yang dimuat disitus inilah.com dan forum kaskus tersebut bersumber dari salah satu anggota INNA-K yang kemungkinan besar tidak mengetahui secara mendetail permasalahan yang saat ini sedang dalam masa proses penyelesaian lebih lanjut.
Namun dapat kami fahami, artikel tersebut merupakan satu bentuk kecemasan, kekecewaan terhadap Pemerintah Indonesia yang tidak begitu serius menyikapi permasalahan verifikasi Ijazah yang dihadapi Perawat Indonesia di Kuwait.
Seperti kita semua ketahui, permasalahan verifikasi telah menyebabkan beberapa teman yang berniat resign jadi terhambat. Bahkan sempat mencuat sebagai bentuk berita besar dalam liputan6.com, yang saat itu disikapi dingin oleh salah satu pejabat Deplu bahwa hal tersebut dikarenakan TKI (Perawat) tidak lapor diri ke KBRI.
Permasalahan verifikasi yang belum terselesaikan memang berdampak buruk terhadap nama baik Perawat Indonesia, Bahkan seharusnya Pemerintah Indonesia pun turut tercoreng dalam kegagalannya menyikapi secara cepat permintaan verifikasi Ijazah tersebut dari pihak Pemerintah Kuwait sejak tahun 2000.
Rekan-rekan Perawat yang niatnya memutuskan hubungan kerja (resign) secara resmi terhadap MOH Kuwait akhirnya memutuskan pensiun sepihak dengan jalan cuti dan tak kembali lagi. Hal yang paling disayangkan adalah beberapa dari mereka telah terlanjur mengambil loan (pinjaman) di Bank, sehingga menambah catatan buruk bagi TKI di Kuwait.
Namun demikian, bukan berarti kita harus menyikapinya dengan bentuk propokasi bahwa Perawat Indonesia akan di deportasi. Apalagi dengan jumlah 700 orang, dari mana ini sumbernya? Saat ini Perawat Indonesia yang bekerja dibawah MOH Kuwait tidak lebih dari 500 orang.
Sekali lagi kami menghimbau kepada seluruh anggota INNA-K untuk bersabar, tidak mengeluarkan berita tanpa sumber yang jelas. INNA-K melalui Tim Verifikasi akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari solusi dalam penyelesaian masalah yang ada.
Jika berkeinginan mengetahui lebih lanjut mengenai proses verifikasi, silakan ikuti perkembangannya di situs resmi INNA-K ini atau bertanya langsung ke sekretariat INNA-K di reggae (Phone : +965-24887687 or +965-24881549).
admin@inna-k.org
Kita harus ingat 2 bulan lalu (Oktober 2008) baru saja dilaksanakan rekruitment secara resmi dari Ministry Of Health (MOH) Kuwait, ini merupakan salah satu bentuk bahwa MOH Kuwait wellcome terhadap Perawat Indonesia. Perawat Indonesia yang kini berada di Kuwait kami menyarankan lebih bisa bersabar dan tidak terpropokasi serta tidak berpikir jauh akan dilakukannya "Deportasi" sehubungan dengan permasalahan verifikasi Ijazah yang tidak kunjung selesai.
Perkembangan terakhir verifikasi Ijazah telah kami sampaikan pada situs resmi INNA-K, baca disini : Perkembangan Verifikasi Ijazah Terkini dan Berita Terkini Mengenai Verifikasi Ijazah.
Apa yang dimuat disitus inilah.com dan forum kaskus tersebut bersumber dari salah satu anggota INNA-K yang kemungkinan besar tidak mengetahui secara mendetail permasalahan yang saat ini sedang dalam masa proses penyelesaian lebih lanjut.
Namun dapat kami fahami, artikel tersebut merupakan satu bentuk kecemasan, kekecewaan terhadap Pemerintah Indonesia yang tidak begitu serius menyikapi permasalahan verifikasi Ijazah yang dihadapi Perawat Indonesia di Kuwait.
Seperti kita semua ketahui, permasalahan verifikasi telah menyebabkan beberapa teman yang berniat resign jadi terhambat. Bahkan sempat mencuat sebagai bentuk berita besar dalam liputan6.com, yang saat itu disikapi dingin oleh salah satu pejabat Deplu bahwa hal tersebut dikarenakan TKI (Perawat) tidak lapor diri ke KBRI.
Permasalahan verifikasi yang belum terselesaikan memang berdampak buruk terhadap nama baik Perawat Indonesia, Bahkan seharusnya Pemerintah Indonesia pun turut tercoreng dalam kegagalannya menyikapi secara cepat permintaan verifikasi Ijazah tersebut dari pihak Pemerintah Kuwait sejak tahun 2000.
Rekan-rekan Perawat yang niatnya memutuskan hubungan kerja (resign) secara resmi terhadap MOH Kuwait akhirnya memutuskan pensiun sepihak dengan jalan cuti dan tak kembali lagi. Hal yang paling disayangkan adalah beberapa dari mereka telah terlanjur mengambil loan (pinjaman) di Bank, sehingga menambah catatan buruk bagi TKI di Kuwait.
Namun demikian, bukan berarti kita harus menyikapinya dengan bentuk propokasi bahwa Perawat Indonesia akan di deportasi. Apalagi dengan jumlah 700 orang, dari mana ini sumbernya? Saat ini Perawat Indonesia yang bekerja dibawah MOH Kuwait tidak lebih dari 500 orang.
Sekali lagi kami menghimbau kepada seluruh anggota INNA-K untuk bersabar, tidak mengeluarkan berita tanpa sumber yang jelas. INNA-K melalui Tim Verifikasi akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari solusi dalam penyelesaian masalah yang ada.
Jika berkeinginan mengetahui lebih lanjut mengenai proses verifikasi, silakan ikuti perkembangannya di situs resmi INNA-K ini atau bertanya langsung ke sekretariat INNA-K di reggae (Phone : +965-24887687 or +965-24881549).
admin@inna-k.org
Labels: Info